Kripto Menghijau pada Minggu Keempat Maret 2022, Investor Sedikit Tenang

Secara umum banyak investor tengah melakukan aksi beli di berbagai exchange kripto.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 24 Mar 2022, 12:56 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2022, 12:56 WIB
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Liputan6.com, Jakarta - Para investor aset kripto mungkin bisa sedikit menarik nafas lega pada pekan keempat bulan Maret ini. Hal itu disebabkan selama beberapa hari terakhir sejumlah aset kripto terutama yang berkapitalisasi pasar terbesar sejagat nyaman berada di zona hijau.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan secara umum investor tengah melakukan aksi beli di berbagai exchange, untuk memanfaatkan fase volatilitas yang rendah dan minimnya volume perdagangan sejak awal pekan. 

Hanya saja, di saat yang sama, sebagian besar trader justru memanfaatkan masa-masa ini untuk melakukan posisi short untuk take profit.

"Market aset kripto bisa dibilang masih dalam masa healing. Hanya saja, masih belum yakin bahwa tren ini akan terus berlanjut atau bisa berbalik arah kembali ke bear market,” ujar Afid, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/3/2022).

“Hal ini mengingat kondisi pasar kripto yang terbilang volatil dan memiliki volume perdagangan harian yang belum maksimal," lanjut dia.

Afid juga mengungkap sentimen-sentimen positif pasar saat ini, mulai dari suku bunga The Fed, legalitas kripto di Ukraina hingga banyak institusi yang masuk ke industri. Namun, sejatinya belum menjadi dasar yang kuat untuk membantu performa pasar kripto ke depan karena fundamental sejumlah aset kripto masih dalam tekanan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Bitcoin Sentuh Rp 621,5 Juta, Tertinggi Sejak 3 Minggu Terakhir

Bitcoin - Image by mohamed Hassan from Pixabay
Bitcoin - Image by mohamed Hassan from Pixabay

Sebelumnya, harga bitcoin sempat naik ke level tertinggi sejak tiga minggu terakhir karena pasar cryptocurrency bergerak selaras dengan indeks pasar saham.

Pada Rabu pagi 23 Maret 2022, Bitcoin (BTC) berada di level USD 42.673 atau sekitar Rp 612 juta. Angka itu naik 4,1 persen dalam 24 jam terakhir. Namun yang menariknya, sehari sebelumnya, pada Selasa, harga Bitcoin menyentuh level tertinggi sejak 3 minggu terakhir. 

Harga cryptocurrency terbesar berdasarkan nilai pasarnya itu menyentuh USD 43.337 atau sekitar Rp 621 juta pada Selasa. Harga itu menjadi titik tertinggi sejak 3 Maret 2022.

Kepala analis Bitcoin di Quantum Economics Jason Deane, mengatakan hal tersebut telah diprediksi, tetapi reli yang terjadi saat ini belum bisa dipastikan dapat bertahan berapa lama.

"Harga Bitcoin, secara umum, bergerak sejalan dengan indeks saham utama. Crypto Twitter telah memperkirakan pergerakan ke atas berdasarkan kombinasi analisis teknis dan fundamental tertentu, tetapi terlalu dini untuk mengatakan apakah ini adalah reli berkelanjutan,” ujar Deane, dikutip dari CoinDesk, Rabu (23/3/2022). 

Meskipun menyentuh harga tertinggi sejak tiga minggu terakhir, volume perdagangan Bitcoin sekitar 30.000 BTC dalam 24 jam terakhir, merupakan titik terendah dibandingkan bulan lalu.

“Ketika BTC melonjak menjadi USD 42.000, lebih dari 15.000 BTC dalam arus keluar dari bursa terlihat kemarin, terbesar sejak 29 Januari,” tulis IntoTheBlock Insights dalam sebuah komentar.

Arus keluar Bitcoin dari bursa sering dilihat oleh analis kripto sebagai tanda bahwa pedagang tidak mencari penjualan cepat. Jadi mereka mungkin memindahkan koin ke penyimpanan jangka panjang atau opsi penyimpanan. Arus keluar suku bunga yang tinggi biasanya juga terlihat sebagai sentimen bullish.

Terakhir kali BTC mengalami arus keluar yang besar, diikuti oleh kenaikan harga yang signifikan,” tulis IntoTheBlock.

Pasar kripto sempat terpukul sebentar pada Senin setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi isyarat dalam pidatonya bahwa bank sentral AS mungkin menaikkan suku bunga acuan setengah poin persentase pada pertemuan tertentu selama sisa tahun ini. 

Dia mengatakan, para pejabat siap untuk "memperlambat pasar" untuk menurunkan inflasi.

Namun, pasar bangkit kembali secara agresif pada hari-hari berikutnya meskipun sikap hawkish Fed. Pasar saham juga naik. Indeks Nasdaq menguat 1,7 persen dan S&P 500 bertambah 1 persen.

Sebelum mengumumkan tindakan Fed yang lebih agresif, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengumumkan kenaikan suku bunga 0,25 poin persentase Rabu lalu.

Di tempat lain di pasar cryptocurrency pada Rabu, Ethereum (ETH) naik 2,14 persen selama 24 jam terakhir dan solana (SOL) naik 4,35 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya