Langkah Pertukaran Kripto Setelah Luna Coin dan UST Anjlok

Beberapa pertukaran kripto mengambil langkah setelah Luna coin dan UST anjlok.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 18 Mei 2022, 06:08 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Terra (Foto: tangkapan layar terra.money)
Ilustrasi Terra (Foto: tangkapan layar terra.money)

Liputan6.com, Jakarta - Pekan lalu pasar kripto ditempa fenomena runtuhnya dua token jaringan Terra yaitu Luna coin dan Stablecoin Terra USD (UST). Keduanya anjlok sangat dalam bahkan hingga tidak berharga.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa siang, 17 Mei 2022, harga UST berada di level USD 0,1312 atau sekitar Rp 1.921, turun sekitar 23,59 persen dalam 24 jam terakhir dan 85,31 persen dalam sepekan. 

Jatuhnya UST juga berdampak pada Luna, karena UST adalah stablecoin algoritmik yang di mana Luna coin menjadi salah satu cadangan untuk menopang harga UST. Harga LUNA diperdagangkan di bawah USD 1,00 bahkan, tepatnya USD 0.0001172. 

Akibat harga Luna dan UST anjlok, sejumlah perusahaan pertukaran kripto mengambil langkah dalam menangani hal tersebut. Berikut beberapa pertukaran kripto yang merespon turunnya harga kripto Luna dan UST. 

Binance

Binance sebagai salah satu pertukaran kripto terbesar di dunia turut ambil langkah merespon fenomena yang terjadi pada Luna dan UST. Dilansir dari Cointelegraph, dalam postingan blog Kamis, Binance mengatakan akan mengambil "tindakan pencegahan" di sekitar kontrak LUNA/USDT, berniat untuk menghapus pasangan jika harga berada di bawah 0,005 USDT. 

Pengumuman tersebut mengikuti pertukaran yang mengubah tingkat leverage dan margin untuk kontrak terikat LUNA pada Rabu, dengan leverage maksimum ditetapkan delapan kali untuk posisi di bawah 50.000.

Selain itu, Binance mengatakan akan meluncurkan kontrak berjangka LUNA dengan margin Binance USD (BUSD) pada Kamis, tampaknya sebagai kendaraan investasi alternatif jika LUNA/USDT dihapus. 

Namun, pada 13 Mei 2022, Binance kembali mengumumkan kembali membuka opsi trading untuk Luna dan UST. Setoran dan penarikan untuk LUNA dan UST juga dibuka secara bersamaan.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tokocrypto dan Zipmex

Cryptocurrency
Ilustrasi aplikasi Tokocrypto. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Tak hanya pertukaran kripto global, pertukaran kripto lokal, Tokocrypto juga turut melakukan tindakan serupa yaitu dengan melakukan delisting pada opsi Luna dan UST. Hal tersebut disampaikan oleh CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai. 

“Tokocrypto sudah menghapus perdagangan token LUNA dan UST/USDT pada 13 MEi 2022. Setelah peninjauan mendalam, pairing token LUNA/BNB, LUNA/BIDR, LUNA/BTC, LUNA/USDT dan UST/USDT dihapus dan dihentikan transaksinya pada 13 Mei 2022 pukul 07.40 WIB dan UST/USDT pukul 08.30 WIB,” kata Kai dalam keterangan tertulis. 

Namun, Tokocrypto telah kembali membuka perdagangan token LUNA dan UST pada 13 Mei 2022 pukul 21.00 WIB. Setoran dan penarikan untuk LUNA dan UST juga akan dibuka secara bersamaan.

Zipmex

Zipmex juga memiliki cara unik dalam melindungi investornya akibat fenomena yang terjadi pada Luna. Head of Growth Zipmex Indonesia, Siska Lestari mengatakan, Zipmex melakukan delisting untuk aset Luna. 

“Untuk melindungi portofolio pengguna, kami telah melakukan delisting aset LUNA di platform Zipmex efektif hari ini. Sebagai kompensasi, seluruh aset LUNA yang dimiliki oleh pengguna Zipmex akan dikonversi menjadi aset USDT,” ungkap Siska dalam keterangan tertulis, Jumat 13 Mei 2022.

Indodax

Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)
Ilustrasi Indodax (Dok: Indodax)

Selanjutnya, pertukaran kripto Indodax juga melakukan delisting perdagangan aset kripto Luna dan UST setelah kedua token tersebut turun hingga titik terendahnya. Namun, tak lama Indodax juga turut kembali membuka opsi perdagangan untuk Luna dan UST. 

“Sehubungan dengan dihentikannya transaksi perdagangan aset kripto LUNA di market IDR pada Jumat, 13 Mei 2022 pukul 20.00 WIB yang disebabkan oleh ketidakstabilan jaringan Terra, maka sebagai langkah preventif untuk melindungi aset member, INDODAX memutuskan untuk melanjutkan kembali perdagangan aset kripto LUNA di market USDT,” isi pengumuman Indodax dalam postingan Instagram, dikutip Selasa (17/5/2022).

“Langkah ini dilakukan atas keputusan validator blockchain Terra untuk melanjutkan produksi blok, menonaktifkan pertukaran on-chain, dan menutup saluran IBC,” lanjut isi pengumuman tersebut. 

Cadangan Bitcoin Rp 43,8 Triliun Dijual demi Selamatkan Terra USD

Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Sebelumnya, investor sangat ingin mengetahui apa yang terjadi pada simpanan Bitcoin senilai USD 3 miliar atau sekitar Rp 43,8 triliun yang dibeli oleh perusahaan kripto Terra untuk mendukung stablecoin yang saat ini telah gagal.

Luna Foundation Guard (LFG), perusahaan yang dibentuk oleh pencipta Terra Do Kwon, mengatakan pada Senin mereka menghabiskan hampir semua Bitcoin dalam cadangannya dalam upaya untuk menyelamatkan Terra USD (UST). 

Yayasan tersebut telah mengumpulkan total lebih dari 80.000 bitcoin, yang bernilai hampir USD 3 miliar minggu lalu, serta token lainnya termasuk BNB, tether, USDC, dan Avalanche. Kwon telah berjanji untuk menggunakan Bitcoin jika terjadi penurunan dramatis dalam nilai UST.

Dalam serangkaian tweet, Luna Foundation Guard mengatakan telah mentransfer 52.189 Bitcoin untuk “berdagang dengan rekanan” karena UST turun di bawah target USD 1,00 yang dimaksudkan. Adapun 33.206 bitcoin dijual oleh Terra secara langsung dalam upaya terakhir untuk mempertahankan pasak, kata yayasan itu.

Pada Senin, Luna Foundation Guard hanya memiliki 313 Bitcoin tersisa dalam cadangannya, senilai sekitar USD 9,3 juta. Perusahaan itu mengatakan akan menggunakan sisa aset kripto senilai USD 85 juta termasuk beberapa BNB dan Avalanche untuk mengkompensasi pengguna yang tersisa dari UST.

“Kami masih berdebat melalui berbagai metode distribusi, pembaruan akan segera menyusul,” kata Luna Foundation Guard, dikutip dari CNBC, Selasa, 17 Mei 2022.

 

Apa Itu UST?

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

UST adalah apa yang dikenal sebagai stablecoin “algoritmik”. Tidak seperti tether dan USDC, yang menyimpan aset fiat sebagai cadangan untuk mendukung token mereka, UST mengandalkan serangkaian kode yang kompleks, ditambah dengan token cadangan yang disebut luna, untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan serta menstabilkan harga.

Ketika UST mulai turun di bawah USD 1,00 minggu lalu, Luna juga mulai menjual, menghasilkan lingkaran setan yang menyebabkan UST terjun ke kurang dari 30 sen sementara luna menjadi tidak berharga. UST sekarang bernilai hanya 9 sen, menurut data CoinGecko.

Seorang ekonom independen, Frances Coppola mengatakan menjadi masalah besar ketika berurusan dengan stablecoin seperti UST.

"Masalah besar ketika Anda berurusan dengan stablecoin yang sebagian dijaminkan seperti UST adalah jaminan keras Anda Bitcoin, dalam hal ini akan jauh lebih berharga bagi investor daripada token tata kelolanya atau Luna,” ujar Coppola.

Bencana yang melanda pasar kripto, memusnahkan lebih dari USD 200 miliar kekayaan dalam satu hari. Bitcoin pada Kamis lalu sempat turun di bawah USD 26.000, level terendah sejak Desember 2020. 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya