Minat Investasi Kripto di Indonesia Meningkat, Pluang Komitmen Berikan Keamanan Investor

Pluang menjelaskan, berkomitmen memberikan kemudahan dan keamanan investor.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 16 Jun 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kripto saat ini menjadi salah satu aset pilihan investor di berbagai belahan dunia, begitupun di Indonesia. Meskipun pergerakan harga kripto sangat ekstrem dan memiliki risiko tinggi, hal itu tidak menyurutkan niat investor untuk memulai investasi kripto. 

Melihat pertumbuhan pasar kripto dari tahun ke tahun yang semakin meningkat di Indonesia, baru-baru ini platform investasi multi-aset di Indonesia. Pluang bermitra dengan PT Bumi Santosa Cemerlang (BSC) yang sudah memiliki tanda daftar sebagai calon pedagang fisik aset kripto dari Bappebti dengan nomor 012/BAPPEBTI/CP-AK/4/2022.

"Kami melihat dari tahun ke tahun pertumbuhan pasar kripto secara global semakin meningkat begitupun juga di Indonesia. Oleh karena itu kami melihat berinvestasi di aset kripto saat ini menjadi salah satu alternatif diversifikasi aset bagi para investor," ujar VP External Affair Pluang, Wilson Andrew kepada Liputan6.com, Rabu (15/6/2022).

Sejalan dengan meningkatnya minat dan jumlah investor kripto di Indonesia, Pluang menuturkan, berkomitmen memberikan kemudahan dan akses seluas-luasnya kepada para investor aset kripto dan memberikan keamanan kepada para investor.

"Untuk menunjang hal tersebut, kami bermitra dengan PT Bumi Santosa Cemerlang (BSC) yang sudah memiliki tanda daftar sebagai calon pedagang fisik aset kripto dari Bappebti,” kata Wilson.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Laju Digitalisasi

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) nilai transaksi aset kripto di Indonesia bertumbuh dari Rp 64,9 triliun pada 2020 hingga Rp 859,4 triliun pada 2021, kenaikan pertumbuhan transaksinya mencapai 1,62 persen perbulan, serta peningkatan jumlah investor pada Februari 2022.

Pertumbuhan laju digitalisasi yang terlihat dalam perdagangan aset kripto seiring dengan perkembangan Web 3.0, metaverse dan NFT, perlu diimbangi dengan edukasi finansial dan jaminan keamanan platform yang mumpuni. 

Dengan lisensi sebagai calon pedagang fisik aset kripto dari Bappebti, Pluang bersama BSC ingin memaksimalkan potensi keterbukaan akses digital ini untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital guna mencapai kemandirian ekonomi masyarakat di masa depan. 

Sebelumnya, Pluang juga telah bermitra dengan PT Aset Digital Berkat (Tokocrypto) dan PT Zipmex Exchange Indonesia (Zipmex) dalam menyediakan akses investasi aset kripto.

PluangPrediksi Tekanan Pasar Kripto Berlanjut hingga Keputusan Rapat The Fed

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, kripto telah melewati paruh pertama 2022 dengan penuh tekanan, banyak sentimen negatif yang membuat pasar kripto terpuruk secara beruntun. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, pada perdagangan Rabu (15/6/2022) sore, Bitcoin melanjutkan penurunan dan bertahan di level USD 20.544 atau melemah sekitar 7 persen dalam 24 jam terakhir, 

Menanggapi kondisi pasar yang tengah tertekan ini, VP External Affair Pluang, Wilson Andrew menuturkan, aset kripto memiliki sifat high riskhigh return. Demi memaksimalkan potensi keuntungan, investor umumnya memilih untuk berinvestasi jangka pendek, misalnya dalam bentuk trading. 

Namun, di kondisi pasar seperti ini, Pluang menyarankan para investor melakukan diversifikasi portofolio untuk menghindari kerugian besar karena anjloknya nilai aset tertentu.

"Selain itu, investor juga perlu mempelajari analisis fundamental dan teknikal dari aset kripto yang akan diinvestasikan,” ujar Wilson kepada Liputan6.com, Rabu, 15 Juni 2022.

Anjloknya nilai aset kripto mengakibatkan kapitalisasi aset ini menguap, pastinya juga berdampak pada transaksi para investor. Pluang menyarankan para investor untuk menunggu kondisi pasar kripto membaik dan tidak gegabah untuk melakukan transaksi dalam jumlah besar. 

Melemahnya pasar kripto baru-baru ini juga secara khusus menimbulkan dampak pada perusahaan global yang bergerak di bidang kripto, seperti PHK masal. Misalnya pertukaran kripto, Coinbase yang mengumumkan akan memangkas 1.100 karyawannya. 

Menanggapi fenomena itu, Wilson percaya setiap perusahaan sudah memikirkan matang-matang strategi untuk menghadapi masa sulit ini agar tetap bisa sustain dan dapat beradaptasi dengan kondisi pasar saat ini. 

Sentimen Pasar Kripto

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Adapun, Wilson menuturkan, terkait sentimen pasar kripto saat ini, kondisi makro ekonomi sangat mempengaruhi pergerakan nilai aset kripto. Faktor penentu pergerakan aset kripto adalah nilai tukar kripto yang bergantung pada dolar Amerika Serikat.

"Saat ini pasar kripto dalam posisi bearish. Kenaikan inflasi yang sangat signifikan, terutama setelah Pemerintah AS mengumumkan inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir, merupakan salah satu katalis negatif untuk pasar kripto," kata Wilson.

"Pasar kripto sangat bergantung pada liquidity. Ketika The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga, hal ini menyebabkan liquidity pull. Ketika likuiditas ditarik, tentu saja ini berpengaruh terhadap nilai aset kripto,” lanjutnya.

Saat ini bearish pressure di pasar kripto sangat tinggi. Apalagi, The Fed belum mempunyai rencana konkret mengatasi inflasi ini. Pluang menilai tren bearish di pasar kripto masih akan terus terjadi sampai The Fed mengumumkan bagaimana cara mengatasi inflasi tersebut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya