Salah Satu Pendiri Perusahaan Kripto Bangkrut Celsius Mengundurkan Diri

Kepergian Leon diumumkan pada Selasa, 4 Oktober 2022.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 06 Okt 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pendiri dan kepala strategi platform pinjaman kripto yang bangkrut Celsius, S. Daniel Leon telah mengundurkan diri, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut dan memo internal perusahaan.

Dilansir dari CNBC, Rabu, 5 Oktober 2022, kepergian Leon diumumkan pada Selasa, 4 Oktober 2022. Keluarnya dia terjadi seminggu setelah CEO perusahaan, Alex Mashinsky, mengajukan surat pengunduran diri.

Lior Koren, sebelumnya direktur pajak global perusahaan, mengambil alih posisi ini dan akan beroperasi di luar Israel. Celsius mengkonfirmasi pengunduran diri Leon dalam email kepada CNBC.

Celsius, yang berbasis di Hoboken, New Jersey, menjadi berita utama pada Juni setelah membekukan akun pelanggan selama apa yang disebut musim dingin kripto dan krisis likuiditas di seluruh industri.

Sebelum pembekuan, Celsius adalah salah satu platform pinjaman kripto terbesar dengan lebih dari USD 8 miliar atau sekitar Rp 121,4 triliun pinjaman kepada klien dan hampir USD 12 miliar aset yang dikelola. Perusahaan telah menarik 1,7 juta pelanggan dengan menawarkan hasil setinggi 17 persen pada simpanan kripto.

Celsius akan meminjamkan dana pelanggan untuk dana lindung nilai dan pihak lain yang bersedia membayar hasil yang lebih tinggi. Itu juga berinvestasi dalam proyek cryptocurrency berisiko tinggi lainnya, menurut dokumen internal yang dibagikan dengan CNBC.

Celsius mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada Juli dengan lubang hutang sebesar USD 1,2 miliar di neracanya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Popularitas Kripto di Amerika Serikat Menurun Akibat Crypto Winter

Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Sebelumnya, popularitas cryptocurrency dengan investor Amerika sedang menurun. Menurut survei Bankrate September, pada 2022, hanya sekitar 21 persen orang Amerika yang merasa nyaman berinvestasi dalam cryptocurrency. Itu turun dari 35 persen pada 2021. Penurunan ini terjadi di tengah kondisi yang disebut crypto winter.

Meskipun tingkat kenyamanan turun dengan investor lintas generasi, penurunan itu paling tajam di kalangan milenial. Hampir 30 persen investor Amerika Serikat berusia antara 26 dan 41 tahun merasa nyaman pada 2022, dibandingkan dengan hampir 50 persen pada 2021.

Penurunan ini tidak mengejutkan, mengingat hampir USD 2 triliun atau sekitar Rp 30.395 triliun telah hilang dari seluruh pasar kripto sejak November 2021. Harga mata uang digital populer seperti bitcoin telah berjuang untuk mencapai level tertinggi 2021. 

Salah satu perwakilan Bankrate, James Royal mengatakan trader aset apa pun adalah penggemar keuntungan. Dengan cryptocurrency utama seperti Bitcoin dan Ethereum turun lebih dari 70 persen dari tertinggi sepanjang masa, tidak mengherankan jika peminatnya menurun. 

"Penurunan harga kripto tidak membantu penyebab menarik lebih banyak orang ke kripto,” ujar Royal, dikutip dari CNBC, Jumat, 30 September 2022.

Bitcoin telah diperdagangkan antara USD 18.000 dan USD 25.000 sejak Juni turun dari rekor tertinggi lebih dari USD 65.000 pada November 2021. Cryptocurrency dianggap sebagai aset yang sangat fluktuatif yang tunduk pada fluktuasi harga yang tidak dapat diprediksi. 

Pakar keuangan biasanya menyarankan untuk tidak menginvestasikan lebih banyak uang ke dalam cryptocurrency karena tidak ada jaminan untuk mendapatkan keuntungan.

Pasar Kripto Mulai Bangkit, Investor Harapkan Sikap The Fed Melunak

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, pergerakan pasar kripto tampak mulai bangkit kembali melaju ke zona hijau pada Selasa siang, 4 Oktober 2022. Hal ini disambut positif oleh investor terhadap data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang baru rilis pada Senin lalu.

Institute for Supply Management (ISM) baru saja mengeluarkan salah satu data yang menjadi acuan investor. Data tersebut memperlihatkan pelemahan skor indeks manufaktur AS yang berada di 50,9 pada September, atau jauh di bawah ekspektasi analis yakni 52,2. 

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan, data itu mencerminkan produktivitas industri manufaktur AS, yang selama ini menyumbang porsi 12 persen bagi Produk Domestik Bruto (PDB) AS, tengah mengalami kontraksi. 

"Artinya, jika The Fed bersikap terus mengerek suku bunga acuannya, maka situasi makroekonomi AS akan semakin memburuk,” kata Afid dalam analisis pasar harian yang diterima Liputan6.com, Selasa, 4 Oktober 2022.

Melihat data itu, investor saham dan kripto pun yakin, bank sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed) akan bersikap lebih tenang atau dovish dalam menentukan arah kebijakan moneternya ke depan. Kemungkinan besar akan mengerem kenaikan suku bunga acuannya, setelah data makroekonomi AS kian hari kian memburuk.

 

Selanjutnya

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Afid menuturkan, tak heran analisis itu membuat investor kembali bergairah mengakumulasi kripto. Pergerakan market kripto juga mengikuti performa apik di indeks saham Amerika Serikat (AS) 

“Korelasi ini cukup wajar di mana kinerja pasar modal dilihat untuk mengukur selera risiko investor secara umum,” jelas Afid.

Investor juga memanfaatkan pelemahan nilai Dolar AS (DXY) untuk kembali masuk ke market kripto. Nilai DXY pada pukul 09.00 WIB berada di 111,63 atau melemah 0,65 persen dari level sehari sebelumnya.

Analisis Teknikal

Dari segi teknik analisanya, Bitcoin berhasil naik melewati USD 19,5 ribu atau sekitar Rp 297,2 juta dan menjadi makna yang baik. Laju naik Bitcoin masih ditargetkan menuju level resistance di USD 19.891 yang merupakan all time high (ATH) pada 2017.

Sementara, ethereum juga sukses naik tepat di atas USD 1.300, naik sekitar  persen dari hari sebelumnya. Target kenaikan ETH terdekat didorong untuk melaju ke level USD 1.430. Jika tidak berhasil atau breakdown kemungkinan bisa turun ke USD 1.218.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya