Analis Sebut Gerak Pasar Kripto Melambat pada Pekan Kedua Oktober 2022

Jay mengatakan awal Oktober pergerakan pasar aset kripto terbilang cukup lamban.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 13 Okt 2022, 18:46 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 18:46 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan pasar kripto pada pekan kedua Oktober 2022 masih didominasi dengan pelemahan. Investor saat ini masih berhati-hati memasuki pasar karena menunggu data inflasi AS. 

Dilansir dari Coinmarketcap, Kamis siang (13/10/2022)mayoritas kripto jajaran teratas berada di zona merah, dengan Bitcoin alami pelemahan tipis 0,67 persen dalam 24 jam terakhir. Bitcoin kini diperdagangkan di kisaran USD 19.025 atau sekitar Rp 292 juta.

Sedangkan Ethereum terkoreksi lebih besar yaitu 1,52 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini Ethereum diperdagangkan di kisaran harga USD 1.278 per koin.

Mengenai pergerakan pasar kripto dan Bitcoin keseluruhan pada pekan kedua Oktober 2022, Country Manager, Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas mengatakan awal Oktober pergerakan pasar aset kripto terbilang cukup lamban. Namun, Bitcoin terlihat masih mendominasi pasar dibandingkan Altcoin

“Di pekan ini pun, investor dan trader cenderung memilih untuk memantau dan menunggu (wait and watch) angka inflasi yang akan datang sebelum memutuskan untuk masuk atau keluar dari pasar,” ujar Jay dalam keterangan tertulis, Kamis, 13 Oktober 2022.

Adapun Jay menambahkan, di sisi lain, Bitcoin sedikit mengungguli indeks lainnya di rentang harga yang cukup tipis, yakni USD 18.000 dan USD 20.500 (sekitar Rp 276 juta hingga Rp314 juta) setelah sempat berhasil menyentuh level resistance di angka USD 20,000 (sekitar Rp 307 juta) minggu lalu.

“Agar Bitcoin dapat bangkit kembali pulih, harga Bitcoin harus mampu menyentuh dan ditutup di atas USD 20.500 (sekitar Rp 314 juta), lalu diikuti oleh USD 22.500 (sekitar Rp 345 juta) sebelum harga lanjut bergerak di pekan berikutnya,” pungkas Jay.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi. 

Harga Kripto Kamis 13 Oktober 2022

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Kamis (13/10/2022). Beberapa kripto deretan teratas berhasil menguat terbatas..

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, 13 Oktober 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat tipis 0,64 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 4,89 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.169 per koin atau setara Rp 293,6 juta (asumsi kurs Rp 15.318 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga menguat pagi ini. ETH naik 1,14 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 4,34 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.295 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga masih ambles pagi ini. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 0,72 persen dan 8,27 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 270,77 per koin. 

Kemudian Cardano, kembali anjlok. Dalam satu hari terakhir ADA anjlok 3,63 persen dan 9,72 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,3812 per koin.

 

Harga Kripto Lainnya

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Adapun Solana (SOL) masih bertengger di zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 2,65 persen dan 8,08 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 31,17 per koin.

Sedangkan XRP masih melanjutkan pelemahan. XRP merosot 2,83 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,39 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4876 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) juga kembali koreksi pada perdagangan pagi ini. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 0,01 persen dan 7,04 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,06002 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami penguatan tipis ke level USD 923,1 miliar dari sebelumnya di level USD 918,1 miliar.

Analis Sebut Harga Bitcoin Berpotensi Tersungkur ke Rp 153,5 Juta

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Sebelumnya, harga bitcoin pada Rabu (12/10/2022) berada di kisaran level USD 19.000 atau setara Rp 291,7 juta. Bitcoin telah menempati level ini  selama sekitar satu bulan dengan beberapa jeda sesaat dan berhasil naik di atas USD 20.000.

Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, yang volatilitasnya sangat rendah dalam beberapa pekan terakhir, turun 1,1 persen menjadi USD 19.002. menurut data dari Coin Metrics. Sedangkan kripto terbesar kedua, Ethereum turun 2 persen ke level USD 1.282.

Dilansir dari CNBC, Rabu, 12 Oktober 2022, harga kripto masih tertekan, dengan bitcoin dari kehilangan hampir 70 persen dari harga tertingginya pada November 2021. 

Banyak analis grafik melihat mata uang kripto bisa menembus harga lebih rendah untuk menguji ulang posisi terendah Juni sekitar USD 17.000 dan menemukan dasar baru, berpotensi serendah USD 10.000 (Rp 153,5 juta)  jika gagal bertahan di USD 19.000. 

Kepala perdagangan di BCB Group, Richard Usher mengatakan pasar kripto masih akan melanjutkan tidurnya dengan kenaikan kecil. 

Saat ini pada trader masih mengawasi data ekonomi yang akan keluar akhir pekan ini. Meskipun volatilitas bitcoin baru-baru ini rendah dibandingkan dengan saham, korelasi antara keduanya masih tinggi. 

Data Inflasi Berpeluang Tekan Pasar Kripto

Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Analis pasar kripto di pertukaran kripto Bitbank, Yuya Hasegawa mengatakan harga bitcoin mempertahankan level USD 19.000, tetapi dengan risalah FOMC dan CPI minggu depan, pasar kemungkinan akan menahan diri dari mengambil risiko.

"Pada akhirnya, kemungkinan data ini akan memberi tekanan pada bitcoin,” ujar Hasegawa. 

Di sisi lain, harga tetap stabil bahkan setelah ada dua pengumuman besar menandakan penerimaan institusional dan adopsi kripto terus meningkat meskipun pasar beruang. 

Pada Selasa, Google mengumumkan akan mengeksplorasi menggunakan layanan Coinbase untuk menyimpan dan memperdagangkan cryptocurrency. Selain itu, BNY Mellon mengatakan pada Selasa mereka akan menambahkan cryptocurrency ke berbagai aset yang dimilikinya sebagai manajer kustodian.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya