Otoritas AS Selidiki Kepala Insinyur Pertukaran Kripto FTX

Hingga saat ini, pihak berwenang belum menuduh Singh melakukan kesalahan.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 07 Jan 2023, 10:11 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2023, 10:11 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Otoritas AS sedang menyelidiki kepala insinyur pertukaran kripto FTX yang bangkrut, Nishad Singh. Hal ini meningkatkan tekanan penyelidikan pada lingkaran eksekutif perusahaan milik Sam Bankman-Fried.

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (6/1/2023) menurut sebuat laporan, Singh dapat didakwa secepatnya bulan ini jika jaksa federal di Manhattan mendapati dia berperan dalam dugaan skema kasus di FTX dan firma perdagangan Alameda Research untuk menipu investor dan klien.

Hingga saat ini, pihak berwenang belum menuduh Singh melakukan kesalahan. Tidak jelas apakah Singh bekerja sama dengan para pejabat AS, kata laporan itu. Securities and Exchange Commission dan Commodity Futures Trading Commission (SEC)  juga menyelidiki Singh, kata laporan itu, mengutip sebuah sumber.

Pengacara Singh, Andrew D Goldstein, tidak segera membalas permintaan komentar. SEC dan CFTC tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pengacara Bankman-Fried tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pada pertengahan 2020, Singh mengubah perangkat lunak pertukaran mata uang kripto untuk membebaskan Alameda Research, dana lindung nilai yang dimiliki oleh Bankman-Fried, dari fitur di platform perdagangan yang akan secara otomatis menjual aset Alameda jika kehilangan terlalu banyak uang pinjaman.

Sebelumnya, Jaksa federal AS telah memeriksa dua mantan pegawai eksekutif Sam Bankman-Fried, Gary Wang dan Caroline Ellison. Keduanya telah mengaku bersalah atas kasus FTX. 

Namun Jaksa telah mengabulkan permintaan pembebasan bersyarat mereka. Menurut dokumen pengadilan, Wang dan Ellison masing-masing diharuskan membayar USD 250.000 (Rp 3,9 triliun) sebagai jaminan, menyerahkan paspor mereka dan membatasi perjalanan mereka ke benua Amerika Serikat.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya