Harga Kripto Hari Ini 14 Februari 2023: Bitcoin Lesu, BNB Pimpin Koreksi

Harga kripto jajaran teratas mayoritas lesu pada perdagangan Selasa, 14 Februari 2023. Harga bitcoin masih lanjutkan koreksi.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Feb 2023, 12:24 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2023, 12:24 WIB
Harga Kripto Tertekan pada 14 Februari 2023
Mayoritas harga kripto melemah termasuk bitcoin pada Selasa, 14 Februari 2023. (Image by Benjamin Nelan from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Mayoritas harga kripto jajaran teratas berada di zona merah pada perdagangan Selasa siang (14/2/2023). Harga bitcoin dan ethereum kompak melemah.

Berdasarkan data Coinmarketcap, Selasa, 14 Februari 2023, harga kripto berkapitalisasi besar bitcoin (BTC), harga bitcoin turun 0,54 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin anjlok 5,04 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 21.733,74 atau sekitar Rp 329,79 juta (asumsi kurs Rp 15.175 per dolar AS).

Demikian juga harga ethereum (ETH) bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir. Harga ethereum terpangkas 1,18 persen lebih besar dari bitcoin. Selama sepekan terakhir, harga ethereum terpangkas 8,05 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.501,13 atau sekitar Rp 22,77 juta.

Harga binance coin (BNB) anjlok 6,58 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BNB jatuh 1080 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 291,83.

Harga XRP turun 1,37 persen ke posisi USD 0,3674 dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga XRP tergelincir 7,03 persen.

Harga cardano (ADA) susut 1,76 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga cardano jatuh 7,69 persen. Kini, harga cardano berada di posisi USD 0,3567.

Sementara itu, harga dogecoin (DOGE) terpangkas 3,5 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga DOGE merosot 10,14 persen. Saat ini, harga DOGE berada di posisi USD 0,08153.

Harga polygon (MATIC) jatuh 4,32 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga polygon susut 4,11 persen. Kini, harga polygon berada di posisi USD 1,18.

Harga kripto hari ini seperti stablecon tether (USDT) bertambah 0,07 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDT naik tipis 0,09 persen. Saat ini, harga tether berada di posisi USD 1,00.

Harga USD Coin (USDC) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDC susut 0,02 persen. Kini, harga USDC berada di posisi USD 1,00.

Harga binance USD (BUSD) melemah 0,04 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BUSD susut 0,06 persen. Saat ini, harga BUSD berada di posisi USD 0,996.

Kapitalisasi pasar kripto global terpangkas 1,26 persen ke posisi USD 1 triliun.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Pasar Kripto Belum Pulih, Investor Tunggu Rilis Data Inflasi AS

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, pasar kripto terpantau belum pulih sejak pergerakan yang mengecewakan pada akhir pekan lalu. Gerak pasar cenderung sideways atau datar imbas investor yang masih menunggu momentum data makroekonomi terbaru yang rilis pada pekan ini, yaitu data inflasi AS Januari.

Tim riset Tokocrypto, dalam analisis harian yang diterima Liputan6.com, Senin (13/2/2023) mengatakan pasar kripto mengalami penurunan pasca konflik yang terjadi antara Kraken dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) soal fitur staking. 

“Para investor yang sedang menunggu momen untuk short maupun long pun harus menahan diri terlebih dulu, mengingat sejumlah hal yang terjadi,” kata tim riset Tokocrypto.

Pada awal pekan ini, muncul kabar SEC berencana untuk menuntut perusahaan Paxos karena melanggar undang-undang perlindungan investor sehubungan dengan Binance USD. 

Paxos adalah pemilik dan penerbit BUSD, stablecoin dengan jaminan Dolar AS yang telah ada sejak perusahaan menjalin kemitraan dengan Binance pada September 2019.

Serangkaian kabar tersebut membuat investor tidak diragukan lagi akan memantau dengan cermat apakah regulasi yang ketat mulai merayap lebih jauh ke dalam sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi). Ini bisa menjadi penghambat besar untuk market kripto bull run. 

 

Investor Tunggu Data Inflasi

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (iStockPhoto)

Sentimen bearish pun terus mengalami peningkatan. Ini terlihat dari Bitcoin Fear and Greed Index yang turun dari level 50 ke 48 dengan kategori Neutral pada Senin pagi ini. Pelaku pasar kripto masih harap-harap cemas menunggu pergerakan impulsif dari Bitcoin dan altcoin.

Investor Tunggu Data Inflasi AS

Terlepas dari itu dalam jangka pendek, pada pekan ini investor juga menantikan data Consumer Price Index (CPI) alias Indeks harga konsumen Amerika Serikat (AS) yang diumumkan pada Selasa, 14 Februari 2023. Banyak analis berharap ada penurunan 0,4 persen dalam CPI untuk Januari menjadi 6,1 persen dari 6,5 persen. 

Data inflasi ini akan digunakan oleh The Fed untuk menetapkan suku bunga. Dengan begitu peluang bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuannya bulan depan semakin terbuka lebar. 

“Diharapkan apabila tingkat inflasi AS mengalami penurunan, Bitcoin kembali menghijau. Ini akan merangsang market kripto bergerak reli untuk menembus kerugian sebelumnya,” pungkas tim riset Tokocrypto.

 

Harga Bitcoin Anjlok

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Sebelumnya, penguatan yang terjadi pasar kripto sejak awal 2023 harus kembali tertahan karena adanya kejutan baru di industri terkait peraturan ketat dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Dilansir dari Decrypt, Senin (13/1/2023), harga kripto terbesar di dunia, Bitcoin (BTC) mengalami kerugian minggu terbesarnya sejak awal 2023. Bitcoin merosot 7,5 persen selama tujuh hari terakhir dan diperdagangkan di kisaran USD 21.760 atau setara Rp 330,4 juta (asumsi kurs Rp 15.187 per dolar AS) sepanjang akhir pekan, menurut data CoinGecko. 

Ethereum, cryptocurrency terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, juga turun 8,5 persen selama sepekan terakhir dan berpindah tangan di kisaran USD 1.524 atau setara Rp 23,14 juta.

Sebagian besar sentimen bearish minggu ini berasal dari regulator AS, yang terus mengawasi kripto setelah beberapa kebangkrutan profil tinggi tahun lalu dari perusahaan seperti Celsius, Three Arrows Capital, dan FTX.

Pada Rabu, CEO pertukaran kripto Coinbase, Brian Armstrong menulis di Twitter dia telah mendengar rumor SEC yang akan memperketat pengawasan pada pertukaran kripto. 

Pada Kamis, 9 Februari 2023 rumor tersebut terkonfirmasi ketika SEC mengumumkan telah memberikan sanksi kepada pertukaran kripto Kraken dengan denda USD 30 juta atau setara Rp 455,6 miliar dan memerintahkannya untuk menutup layanan stakingnya. 

Solana (SOL) menghadapi kerugian terberat di antara cryptocurrency teratas dan mencukur 17 persen dari nilai pasarnya. 

Satu-satunya mata uang kripto terkemuka yang membukukan keuntungan signifikan minggu ini adalah token DAO untuk protokol pertaruhan likuid terbesar kripto, Lido Finance. 

LDO melonjak 11 persen setelah tim merilis detail peningkatan besar yang berfokus pada membuka kunci penarikan di Ethereum dan mendiversifikasi validator jaringan.

 

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya