Liputan6.com, Jakarta - Industri blockchain dan Web3 telah mengalami pertumbuhan yang pesat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Teknologi ini telah mengubah cara manusia berinteraksi dengan internet dan membuka peluang karir yang menarik di berbagai sektor.
Dengan menggunakan teknologi blockchain yang aman dan transparan, blockchain dapat digunakan dalam berbagai industri seperti keuangan, logistik, kesehatan, dan banyak lagi. Di Indonesia, beberapa sektor yang mendorong adopsi blockchain adalah perbankan, asuransi, logistik, dan sumber daya manusia.
Baca Juga
Riset LinkedIn mengungkapkan lowongan pekerjaan yang berisi istilah seperti Bitcoin, blockchain, dan peran terkait aset digital lainnya melonjak 395 persen pada 2021 dari tahun sebelumnya. Ini adalah pertumbuhan tertinggi dalam industri teknologi, melampaui seluruh industri sebesar 4 kali lipat dengan kenaikan 98 persen.
Advertisement
Karir di bidang ini tidak hanya menawarkan peluang yang melimpah, tetapi juga pendapatan yang menarik.
Menurut Laporan 2022 Global Blockchain Jobs and Employment Report oleh Blockchain Academy, gaji rata-rata blockchain developer berkisar antara USD 70.000 atau setara Rp 1 miliar (asumsi kurs Rp 14.040 per dolar AS) hingga USD 175.000 atau setara Rp 2,6 miliar per tahun, dan bisa lebih tinggi tergantung pada pengetahuan dan pengalaman.
Potensi Besar
Melihat potensi yang besar Tokocrypto bersama IDNFT dan Binus University menyelenggarakan acara “Web3 On Campus” yang merupakan bagian dari inisiatif kolaboratif bertujuan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan terkini tentang teknologi blockchain dan Web3 kepada para mahasiswa.
Dalam acara ini, para pakar industri berbagi wawasan mereka dengan mahasiswa, menggambarkan lanskap karier baru dan potensial di bidang ini.
Peluang Karier
CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, berbagi visi yang sama tentang potensi karier yang ditawarkan oleh industri Web3 dan blockchain. Yudho menggambarkan Web3 dan NFT sebagai peluang besar yang masih di tahap awal.
“Industri blockchain dan Web3 masih sangat early. Kesempatan untuk berpartisipasi masih sangat besar. Saya yakin blockchain dan Web3 yang dikombinasikan dengan AI dan machine learning adalah inovasi yang akan mengubah dunia dalam 5-10 tahun ke depan. Kita bisa berpartisipasi, baik itu sebagai player, user, atau karir," kata Yudho dalam siaran pers, dikutip Sabtu (1/7/2023).
Laporan Indonesia Crypto Outlook 2022 mencatat data terakhir yang dihimpun dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), terdapat 569 perusahaan atau startup terdaftar di sistem Online Single Submission (OSS) yang masuk dalam kategori “Aktivitas Pengembangan Teknologi Blockchain” dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Industri (KBLI) 62014.
Di samping itu, jumlah kategori dalam landscape pertumbuhan industri blockchain di Indonesia semakin bertambah, naik dua kali lipat dari hanya 6 kategori pada 2021 menjadi 12 di 2022.
Enam kategori baru yang muncul dalam laporan tersebut adalah infrastructure, digital asset/DAPPS, community & ecosystem, active protocols, token, funds, NFT & Metaverse, dan Web3 gaming.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Tertarik Terjun ke Industri Web3? Berikut Tantangan yang Perlu Diperhatikan
Sebelumnyam Web3 digadang-gadang sebagai masa depan dari internet yang lebih terdesentralisasi dengan menggunakan teknologi yakni blockchain, artificial intelligence (AI) dan machine learning. Istilah dan teknologi ini telah menjadi bahasan terhangat dalam dunia teknologi sejak beberapa tahun lalu.
Kemajuan teknologi ini tak hanya memberikan inovasi dan kemudahan bagi masyarakat, tetapi mengandung tantangan dan risiko yang perlu diperhatikan.
Founder dan CTO Paras, marketplace NFT buatan Indonesia, Rahmat Albariqi, membagikan berbagai tantangan yang perlu diperhatikan para developer atau pelaku industri Web3.
Albariqi menjelaskan, salah satu tantangan pelaku industri atau developer yang ingin terjun ke dunia Web3 harus memberikan pengalaman pelanggan atau user experience yang terbaik.
"Karena dalam Web3 semuanya terdesentralisasi dan dapat diakses oleh semua orang dari berbagai kalangan, maka para developer harus memberikan user experience terbaik agar masyarakat bisa mudah memahami apa yang kita berikan,” kata Albariqi dalam acara Demo Day Web3 Weekend Indonesia, di Jakarta, Sabtu (17/6/2023).
Albariqi menambahkan, menurut data Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat literasi rendah, ini menjadi tantangan bagi para pelaku industri bagaimana caranya bisa memberikan literasi terkait industri Web3.
“Untuk menanggulangi risiko, kita harus punya media atau komunitas untuk memberi literasi terkait risiko di Web3,” lanjut Albariqi.
Karakter yang paling menonjol dari Web3 adalah sistemnya yang terdesentralisasi dan dapat diakses siapa saja menggunakan teknologi blockchain. Terkait hal ini, Albariqi mengimbau agar masyarakat melakukan riset sendiri dan tidak hanya terpengaruh tren.
“Jadi kita jangan hanya mengikuti tren seperti membeli kripto Pepe Coin hanya untuk mencari untung tapi tidak melakukan Do Your Own Research (DYOR). Begitupun, para developer untuk bisa memberikan user experience terbaik,” pungkas Albariqi.
Sony Investasi Rp 52,4 Miliar untuk Startup Web3 di Jepang
Sebelumnya, pada 28 Juni 2023, Sony Network Communications, anak perusahaan Sony, dan perusahaan teknologi infrastruktur Web3 Jepang, Startale Labs, mengungkapkan kolaborasi bisnis baru dan investasi USD 3,5 juta atau setara Rp 52,4 miliar (asumsi kurs Rp 14.993 per dolar AS) untuk membangun landasan bagi adopsi Web3 secara luas.
Kemitraan ini akan mendorong pengembangan layanan dan produk Web3 Startale, termasuk misinya untuk menciptakan solusi all-in-one untuk pengembangan Web3 dan fokus pada menjembatani aset dunia nyata dengan ekosistem Web3.
CEO Startale Labs, Sota Watanabe mengatakan kemitraan dengan Sony memungkinkan startup Web3 baru seperti perusahaannya untuk belajar dan memanfaatkan banyak hal.
“Pengembang dan pengguna perlu memahami tumpukan teknologi blockchain saat berinteraksi dengan Web3. Kami ingin memberikan pengalaman yang lancar bagi pengguna umum dan alat ini memungkinkan mereka berinteraksi dengan ruang tanpa menyadarinya,” kata Watanabe, dikutip dari Cointelegraph, Jumat (30/6/2023).
Bersamaan dengan investasi tersebut, presiden dan direktur perwakilan Sony Network Communications, Jun Watanabe, diangkat sebagai direktur Startale Labs. Sebelumnya kedua perusahaan berhasil menyelenggarakan Program Inkubasi Web3 bersama.
Watanabe juga salah satu pendiri Astar Network, sebuah parachain yang beroperasi di ekosistem Polkadot, di mana Startale Labs menjadi bagian dari tim inti. Astar baru-baru ini meluncurkan kontrak pintar yang mendukung dua mesin virtual, yang memungkinkan pembuatan proyek Mesin Virtual WebAssembly atau Ethereum di dalam jaringan.
Langkah Sony di Web3
Sony Network Communications adalah penyedia layanan internet serat optik yang andal. Namun, domain dan cabang lain dari Sony telah terlibat dalam inisiatif Web3, termasuk non fungible token (NFT).
Pada Maret 2023, Sony Interactive Entertainment, raksasa video game di belakang merek PlayStation, mengajukan paten yang memungkinkan pengguna mentransfer dan menggunakan NFT di berbagai platform game.
Advertisement