Indonesia Bisa Jadi Pusat Karir Industri Kripto Dunia

Asia lebih aktif dalam perekrutan tenaga kerja di industri kripto dan blockchain dibandingkan Eropa.

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 28 Feb 2025, 17:27 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 17:27 WIB
Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat karir di industri kripto dan blockchain di Asia. Dengan meningkatnya adopsi aset digital, pertumbuhan ekosistem Web3 dan DeFi, serta regulasi yang semakin jelas, industri ini terus menarik perhatian talenta-talenta digital.

Menurut laporan Tiger Research 2024, Asia lebih aktif dalam perekrutan tenaga kerja di industri blockchain dibandingkan Eropa. Sekitar 20% lowongan pekerjaan di sektor ini berasal dari Asia, sementara Eropa hanya mencatat sekitar 15%. 

CMO Tokocrypto, Wan Iqbal menilai tren ini diperkirakan akan terus berkembang, terutama karena pasar Web3 mulai lebih berfokus ke kawasan Asia, termasuk Indonesia.

Kekuatan Indonesia: Populasi Digital Besar & Regulasi yang Berkembang

Dengan jumlah pengguna internet yang tinggi serta populasi usia produktif yang besar, Indonesia memiliki modal kuat untuk menjadi pusat industri blockchain di Asia.

CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, menyatakan bahwa dengan dukungan regulasi yang lebih kondusif dan inovasi yang terus berkembang, Indonesia bisa mengikuti jejak Singapura dalam membangun ekosistem Web3 yang lebih matang.

"Indonesia bisa belajar dari Singapura dalam menciptakan ekosistem Web3 yang kondusif dengan regulasi yang jelas dan dukungan terhadap inovasi. Dengan populasi digital yang besar dan adopsi kripto yang terus meningkat, Indonesia memiliki peluang besar menjadi salah satu pemain utama di industri ini," ujar Iqbal kepada Liputan6.com, Jumat (28/2/2025).

Salah satu indikasi pertumbuhan sektor ini adalah meningkatnya jumlah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan kripto terpusat (CEX).

Di Indonesia, lebih dari 30 perusahaan terdaftar sebagai anggota CFX, yang tentu membutuhkan talenta terbaik untuk mendukung operasional mereka. CEX mencatat jumlah perekrutan tertinggi, mencapai 30% dari total lowongan setiap bulan di sektor industri blockchain.

 

Promosi 1

Jenis Karir di Industri Blockchain dan Kripto Indonesia

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Seiring berkembangnya industri ini, berbagai profesi baru bermunculan dan menjadi peluang bagi masyarakat Indonesia untuk berkarir di bidang blockchain dan Web3. 

Profesi yang banyak dicari antara lain trader dan analis kripto, yang bertugas menganalisis pasar serta memberikan rekomendasi investasi kepada individu maupun institusi. 

Selain itu, blockchain developer dan smart contract engineer sangat dibutuhkan untuk membangun aplikasi berbasis blockchain serta mengembangkan smart contract guna memastikan transaksi berjalan otomatis dan aman.

Di sisi pengembangan Web3, peran Web3 developer semakin penting karena bertanggung jawab dalam menciptakan aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang menjadi bagian dari ekosistem blockchain. 

Sementara itu, mengingat regulasi industri kripto yang terus berkembang, perusahaan juga memerlukan crypto compliance & legal expert, yang memastikan seluruh operasional bisnis sesuai dengan aturan yang berlaku. 

Tak hanya itu, industri ini juga memerlukan crypto journalist & content creator, yang berperan dalam menyebarkan informasi dan edukasi tentang dunia kripto kepada masyarakat luas.

Menariknya, banyak pekerjaan di industri ini yang dapat dilakukan secara remote atau work from anywhere (WFA) dengan standar gaji internasional. Hal ini memberikan kesempatan besar bagi talenta Indonesia untuk bersaing di pasar global tanpa harus bekerja di luar negeri.

 

Kesempatan Besar untuk Indonesia di Kancah Global

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Andre Francois M.)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Andre Francois M.)... Selengkapnya

Jika industri blockchain dan kripto di Indonesia dikelola dengan baik, sektor ini dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menarik investasi asing, serta memperkuat posisi Indonesia di pasar global. 

“Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan komunitas teknologi, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk menjadi pusat pengembangan blockchain dan Web3 di Asia,” jelas Iqbal.

Iqbal menyebut bagi para profesional yang tertarik dengan industri ini, sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai membangun keterampilan di bidang blockchain. Dengan meningkatnya permintaan dari perusahaan lokal dan global, Indonesia siap untuk menjadi pemain utama dalam revolusi digital berbasis blockchain.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya