Curve Finance Bakal Beri ke Peretas Jika Kembalikan Kripto Curian

Para korban memberikan batas waktu hingga 6 Agustus bagi para peretas untuk mengembalikan kripto curian.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 05 Agu 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer

Liputan6.com, Jakarta Platform decentralized finance (DeFi) Curve Finance dan korban lain dari pencurian pinjaman kripto minggu ini telah menawarkan hadiah 10 persen kepada peretas dari imbalan pengembalian sisa token mereka.

"Anda tidak akan memiliki risiko kami mengejar ini lebih jauh, tidak ada risiko masalah penegakan hukum, dan lainnya," tulis Curve dan korban peretasan lainnya ke alamat Ethereum peretas, dikutip dari CoinDesk, Jumat (4/8/2023).

Para korban memberikan batas waktu hingga 6 Agustus, di mana hadiah mereka akan menjadi pembayaran kepada siapa pun yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan dan hukuman peretas.

Curve, Metronome, dan Alchemix kehilangan hampir USD 62 juta atau setara Rp 939,3 miliar (asumsi kurs Rp 15.150 per dolar AS) pada Minggu ketika peretas tak dikenal mengeksploitasi bug untuk menguras banyak kumpulan perdagangan mereka. 

Meskipun mereka telah memulihkan beberapa token dari pelari terdepan yang tanpa disadari mengalahkan para peretas, sebagian besar kripto curian tetap berada di tangan para peretas.

Upaya penjangkauan menempatkan Curve pada lintasan yang mirip dengan Euler, protokol DeFi lain yang kehilangan banyak uang karena peretas pada 2023 dan kemudian berusaha, berhasil, untuk menegosiasikan pengembalian mereka.

Curve adalah pertukaran terdesentralisasi untuk stablecoin yang menggunakan pembuat pasar otomatis (AMM) untuk mengelola likuiditas. Diluncurkan pada Januari 2020, Curve sekarang identik dengan fenomena keuangan terdesentralisasi (DeFi), dan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan pada paruh kedua 2020.

Curve meluncurkan organisasi otonom terdesentralisasi (DAO), dengan CRV Coin sebagai token kripto internalnya. DAO menggunakan alat pembuatan berbasis Ethereum Aragon untuk menghubungkan beberapa kontrak pintar yang digunakan untuk likuiditas yang disimpan pengguna. 

Pada Minggu, beberapa protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) diretas. Peretas memanfaatkan kerentanan dalam kumpulan likuiditas di Curve, platform pembuat pasar otomatis.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya