Pasar Kripto Terjun Bebas, Masih Bisa Terus Turun di September

Tekanan harga pada Bitcoin ini kemungkinan kuat masih akan besar jelang akhir pekan.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 01 Sep 2023, 16:17 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2023, 16:17 WIB
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan pasar kripto keseluruhan terpantau terjun bebas pada Jumat, 1 September 2023 usai SEC memutuskan menunda aplikasi ETF BTC spot dari enam perusahaan keuangan tradisional, termasuk BlackRock, Fidelity, dan Lainnya. 

Tekanan harga pada Bitcoin ini kemungkinan kuat masih akan besar jelang akhir pekan. Sebenarnya, Bitcoin telah terlihat dalam tren menurun dalam rangkaian publikasi data perekonomian Amerika Serikat yang terjadi sejak kemarin, pasca lonjakan harga yang didorong kemenangan Grayscale. 

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan saat ini diprediksi Bitcoin akan lanjut bergerak turun pada awal September 2023. 

“Sebelumnya, Amerika Serikat baru saja melakukan publikasi data prediksi pertumbuhan ekonomi kuartalannya yang tumbuh sekitar 2,1 persen. Angka ini lebih baik dari pertumbuhan sebelumnya, namun sayangnya lebih buruk dari prediksi pasar,” kata Fyqieh dalam siaran pers, Jumat (1/9/2023). 

Data ini menjadi sentimen positif untuk Dolar AS sehingga terlihat menguat terhadap beberapa aset berisiko, termasuk kripto.

Data Inflasi AS

Selanjutnya, data terkait inflasi AS melalui data PCE atau Price Consumption Expenditure pada Juli naik 4,2 persen secara YoY sejalan dengan ekspektasi para analis. 

Data ekonomi tetap penting untuk kripto karena investor menyesuaikan pandangan mereka mengenai prospek suku bunga, yang telah didorong oleh The Fed ke level tertinggi sejak Maret 2022.

Tanda-tanda perlambatan ekonomi dapat mendorong The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga dan mungkin mempertimbangkan untuk memotong biaya pinjaman lebih cepat, menjadikan laporan pekerjaan atau Non-Farm Payroll (NFP) bulan Agustus pada hari Jumat (1/9) nanti malam sebagai fokus utama setelah laporan inflasi PCE.

“Data ini menjadi salah satu pertanda bagaimana kondisi inflasi di AS saat ini apakah masih buruk atau sudah mulai membaik. Prediksi saat ini adalah NFP masih akan naik sehingga dapat menjadi sentimen negatif untuk Dolar AS,” jelas Fyqieh.

Oleh karena itu, Fyqieh menyebut ada kemungkinan koreksi akan terjadi menuju batas bawah harga Bitcoin saat ini untuk kemudian naik kembali jika data NFP sesuai dengan prediksi dan dianggap oleh investor sebagai pertanda buruk bagi perekonomian AS.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya