Membedah STX Coin, Kripto Milik Aplikasi Terdesentralisasi Stacks

Smart contract ini dibawa ke Bitcoin tanpa mengubah fitur apa pun yang membuatnya begitu kuat termasuk keamanan dan stabilitasnya

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 09 Jan 2024, 14:32 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2024, 14:32 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar
Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar

Liputan6.com, Jakarta Stacks adalah solusi blockchain lapisan-1 yang dirancang untuk membawa smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (DApps) ke Bitcoin (BTC). Stacks memiliki kripto sendiri yaitu STX Coin.

Dilansir dari Coinmarketcap, token Stacks (STX), digunakan untuk mendorong pelaksanaan smart contract, memproses transaksi, dan mendaftarkan aset digital baru di blockchain Stacks 2.0.

Smart contract ini dibawa ke Bitcoin tanpa mengubah fitur apa pun yang membuatnya begitu kuat  termasuk keamanan dan stabilitasnya. DApps ini terbuka dan modular, artinya pengembang dapat membangun di atas aplikasi satu sama lain untuk menghasilkan fitur yang tidak mungkin dilakukan pada aplikasi biasa. 

Karena Stacks menggunakan Bitcoin sebagai lapisan dasar, semua yang terjadi di jaringan diselesaikan pada blockchain yang paling banyak digunakan, yang bisa disebut paling aman yang mengoperasikan Bitcoin.

Siapa Saja Pendiri Stacks?

Stacks awalnya didanai oleh berbagai dana modal ventura terkemuka, termasuk Y Combinator, Digital Currency Group, dan Winklevoss Capital. Ini dikembangkan oleh Blockstack PBC, yang memiliki kantor pusatnya di New York.

Blockstack PBC sekarang beroperasi di bawah nama Hiro Systems PBC dan bergabung dengan berbagai perusahaan yang membangun platform Stacks.

Blockstack PBC Didirikan oleh Muneeb Ali dan Ryan Shea. Setelah lulus dari Universitas Princeton dengan gelar MA dan PhD dalam ilmu komputer, Muneeb Ali ikut mendirikan Stacks pada 2013, dan masih bekerja dengan platform tersebut hingga saat ini sebagai CEO-nya Hiro Systems PBC.

Keunikan Stacks

Stacks sepertinya membutuhkan hal yang membuat Bitcoin begitu kuat, dan memperluasnya dengan kegunaan tambahan, tanpa perlu melakukan fork atau mengubah blockchain Bitcoin asli.

Hal ini dilakukan dengan menghubungkan langsung dengan blockchain Bitcoin melalui mekanisme konteks proof-of-transfer (PoX)-nya, yang membuat penambang membayar dengan BTC untuk mencetak token Stacks (STX) baru. 

Selain itu, pemegang token STX juga dapat menumpuk ( tidak merusak) token mereka untuk mendapatkan Bitcoin karena ketidakseimbangan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya