Liputan6.com, Jakarta Argentina ingin memperluas hubungannya dengan El Salvador, terkait memanfaatkan pengalamannya dalam menggunakan bitcoin dan mata uang kripto.Â
Dilansir dari Bitcoin.com, Jumat (31/5/2024), menurut laporan resmi, Komisi Nasional Valores Argentina (CNV) atau pengawas bursa dan pejabat dari regulator mata uang kripto Salvador, CNAD, bertemu untuk membahas masalah terkait adopsi dan regulasi bitcoin.
Baca Juga
Roberto Silva dan Patricia Boedo, presiden dan wakil presiden CNV, memimpin delegasi Argentina. Juan Carlos Reyes, presiden CNAD, hadir atas nama lembaga Salvador.
Advertisement
Pembicaraan berkisar seputar pengalaman Salvador dengan Bitcoin, dan adopsi aset digital sebagai alat pembayaran yang sah, termasuk aspek regulasi.Â
Silva menyoroti keahlian Salvador di bidang aset cryptocurrency, dengan menyatakan mereka telah membentuk komisi khusus, Komisi Nasional untuk Aset Digital (CNAD), dan oleh karena itu memiliki pengalaman yang sangat berharga bagi CNV saat ini.
Lebih lanjut, Silva menekankan lembaga tersebut sedang menjajaki kemungkinan menjalin perjanjian kolaborasi dengan El Salvador terkait kripto dan bitcoin.Â
Boedo, yang pernah berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan penting mengenai peraturan di El Salvador sebelumnya, menyatakan penting untuk terus memperkuat hubungan dengan Republik yang merupakan pionir dalam bidang ini, dan memiliki pengalaman luas dalam bidang ini.
Reyes mengakui Argentina adalah pionir dalam teknologi aset digital, dan memahami CNV ingin bekerja dengan industri secara efisien dan menciptakan peraturan yang sesuai. Ini bukan pertama kalinya kedua lembaga ini bertemu Boedo melakukan perjalanan ke El Salvador pada Maret untuk membahas masalah regulasi.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
ETF Bitcoin BlackRock Dominasi Pasar, Aset Nyaris Rp 325,3 Triliun
Sebelumnya, produk ETF Bitcoin milik BlackRock, iShares Bitcoin Trust (NASDAQ:IBIT) telah menjadi dana Bitcoin paling signifikan secara global, mengumpulkan aset hampir USD 20 miliar atau setara Rp 325,3 triliun (asumsi kurs Rp 16.268 per dolar AS) sejak pencatatannya di AS awal tahun ini.
Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (31/5/2024), pada Selasa, dana tersebut memiliki USD 19,68 miliar atau setara Rp 320,1 triliun dalam bentuk Bitcoin, melampaui USD 19,65 miliar atau setara Rp 319,6 triliun Grayscale Bitcoin Trust (GBTC). Penawaran Bitcoin Fidelity Investments berada di urutan ketiga dengan USD 11,1 miliar atau setara Rp 180,5 triliun.
ETF iShares Bitcoin Trust dan Fidelity Bitcoin, yang diluncurkan pada 11 Januari, bersamaan dengan konversi dana Grayscale menjadi ETF, telah membuat Bitcoin lebih mudah diakses, mendorong harganya ke rekor USD 73,798 pada Maret.
Dana iShares mengalami arus masuk sebesar USD 16,5 miliar, sedangkan dana Grayscale mengalami arus keluar sebesar USD 17,7 miliar karena biaya yang lebih tinggi dan keluarnya arbitrase.
Grayscale berencana meluncurkan dana baru dengan biaya lebih rendah. Bitcoin telah meningkat empat kali lipat sejak tahun lalu, mendapatkan keuntungan dari ETF ini. Pada Maret, iShares Bitcoin Trust mengalahkan MicroStrategy Inc dalam hal kuantitas Bitcoin dalam waktu kurang dari dua bulan sejak didirikan.Â
BlackRock menunjukkan kinerja yang kuat di pasar ETF awal tahun ini dengan mengurangi biaya pada ETF Bitcoin yang diusulkan. Langkah ini menempatkannya dalam perang biaya yang kompetitif dengan Ark Investment Management sebelum menerima persetujuan dari SEC.
Â
Advertisement
Harga Kripto Hari Ini 31 Mei 2024: Bitcoin Pimpin Penguatan
Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Jumat (31/5/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik 1,17 persen dalam 24 jam dan 0,88 persen sepekan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 68.359 atau setara Rp 1,10 miliar (asumsi kurs Rp 16.229 per dolar AS).Â
Ethereum (ETH) kembali melemah. ETH merosot 0,51 persen sehari terakhir dan 0,33 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini kripto ETH berada di level Rp 62,82 juta per koin.Â
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali terkoreksi. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,03 persen dan 0,46 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 9,65 juta per koin.Â
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA turun 1,07 persen dalam 24 jam terakhir dan 3,95 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 7.254 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali melemah. SOL anjlok 0,54 persen dalam sehari dan 5,18 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,71 juta per koin.Â
XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP turun 0,76 persen dalam 24 jam dan 1,78 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 8.429 per koin.Â
Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE ambles 2,48 persen dan 0,04 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 2.592 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,54 triliun atau setara Rp 41.252 triliun.Â