Lebih Dekat dengan Kripto CELO Coin, Apa Keunikannya?

Jaringan Celo juga memungkinkan pembuatan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (DApps) sebagai bagian dari keuangan terdesentralisasi (DeFi). Mainnet-nya diluncurkan pada April 2020.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 14 Jun 2024, 09:18 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 09:18 WIB
Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Celo adalah ekosistem blockchain yang berfokus pada peningkatan adopsi cryptocurrency di antara pengguna ponsel cerdas.

Dengan menggunakan nomor telepon sebagai kunci publik, Celo berharap dapat memperkenalkan miliaran pemilik ponsel cerdas di dunia, termasuk mereka yang tidak memiliki akses perbankan, untuk bertransaksi dalam mata uang kripto.

Dilansir dari Coinmarketcap, jaringan Celo juga memungkinkan pembuatan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (DApps) sebagai bagian dari keuangan terdesentralisasi (DeFi). Mainnet-nya diluncurkan pada April 2020.

Platform ini memiliki dua token asli yaitu CELO Coin yang merupakan token proof-of-stake (PoS), digunakan untuk biaya transaksi, partisipasi tata kelola, dan aktivitas terkait. Di masa depan, platform ini bertujuan untuk menampung berbagai stablecoin, dengan salah satunya, Celo Dollar (CUSD), sudah digunakan.

Pendiri CELO

Celo awalnya didirikan oleh Rene Reinsberg pada Agustus 2017. Reinsberg sebelumnya bekerja selama beberapa tahun di perusahaan pendaftar domain internet dan hosting web GoDaddy.

Sejak itu, Celo telah berkembang untuk mengakomodasi tim besar, yang menurut perusahaan mencakup pengalaman dari berbagai bidang termasuk sektor publik dan swasta, teknologi, organisasi nirlaba, dan LSM.

Keunikan CELO

Nilai jual unik Celo yang utama terletak pada fokusnya pada pengguna ponsel cerdas. Perusahaan ini berpendapat jumlah pemilik ponsel cerdas meningkat secara eksponensial, tetapi jumlah orang yang menggunakan cryptocurrency naik dengan kecepatan yang jauh lebih lambat.

Cryptocurrency lebih banyak sangat cocok untuk wilayah di mana sebagian besar populasinya tidak memiliki akses ke sektor perbankan, tetapi masih memiliki ponsel cerdas.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Marak Penipuan Kripto Rug Pull, Apa Itu?

Ilustrasi perdagangan Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi perdagangan Kripto. (Foto By AI)

Dalam investasi kripto ada beberapa skema penipuan yang terkenal dan merugikan para investor, salah satunya adalah skema penipuan Rug Pull. 

Melansir dari laman Pintu Academy, Rabu (12/6/2024), Rug Pull adalah bentuk penipuan dalam kripto yang di mana pengembang meninggalkan proyek yang telah mereka buat, setelah mengumpulkan dana dari investor. 

Mereka melakukan penjualan aset kripto dari proyek yang mereka kembangkan secara serentak dan dalam jumlah banyak sehingga nilai aset yang dimiliki investor menjadi tidak berharga.

Kata Rug Pull diambil dari perumpamaan bahasa Inggris, yang memiliki arti harfiah yaitu menarik karpet sehingga membuat orang yang berdiri di atasnya terjatuh. 

Biasanya Rug Pull terjadi dalam periode waktu yang singkat dan cepat sehingga kebanyakan investor kecil yang mengikuti tren akan sangat dirugikan tanpa mengerti apa yang terjadi.

Salah satu kasus Rug Pull yang baru-baru ini pernah terjadi adalah soal Squid Game Token. Setelah ramai soal series Squid Game yang banyak dibahas dan menjadi trending akhir tahun lalu. 

 


Squid Game Token

Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)

Kemudian muncul kripto yang disebut Squid Game Token, ramainya soal Squid Game dimanfaatkan oleh pihak atau orang tidak bertanggung jawab untuk membuat kripto dengan tujuan banyak orang yang membeli karena series-nya tengah ramai diperbincangkan.

Sejak informasinya disebar, harga token SQUID tiba-tiba meningkat drastis karena banyak investor melihat promosinya melalui berbagai media sosial. Antara 26 Oktober dan 1 November, harga koin Squid naik lebih dari 23 juta persen. Kenaikan itu berubah menjadi penurunan harga bahkan hingga tidak ada harganya sama sekali dan semua orang mengatakan koin Squid hanya sebuah Rug Pull. 

Berdasarkan informasi dari Pintu Academy, untuk menghindari Rug Pull, ada baiknya untuk investor meneliti terlebih dahulu siapa saja orang atau pihak pengembang di balik suatu proyek kripto.

Selain itu, investor juga diharapkan untuk menghindari FOMO (Fear of Missing Out) sebab dalam investasi tidak bisa hanya dilakukan untuk ikut-ikutan saja, melainkan perlu memahami segala hal di dalamnya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya