Harga Bitcoin Betah Memerah, Ini Penyebabnya

Sejumlah sentimen telah mendorong harga bitcoin hingga sentuh posisi terendah. Namun, koreksi harga bitcoin mulai terbatas pada Senin, 8 Juli 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Jul 2024, 16:17 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2024, 16:17 WIB
Harga Bitcoin Betah Memerah, Ini Penyebabnya
Harga bitcoin (BTC) masih betah di zona merah pada perdagangan Senin, (8/7/2024). (Foto: Visual Stories/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin (BTC) masih betah di zona merah pada perdagangan Senin, (8/7/2024).Sejumlah sentimen telah menekan harga bitcoin sejak pekan lalu.

Berdasarkan data Coinmarketcap, harga bitcoin turun 0,62 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin anjlok 9,06 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 57.098 atau sekitar Rp 928,24 juta (asumsi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di kisaran 16.257)

Mengutip decrypt, harga bitcoin turun 6 persen menjadi USD 54.600 atau sekitar Rp 887,98 juta pada akhir pekan meski berhasil memulihkan kerugian pada akhir pekan lalu.

Kripto terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar ini turun ke level terendah ke posisi USD 54.000 pada Jumat pekan ini, demikian ditunjukkan dari data Decrypt.

Sejumlah hambatan untuk bitcoin masih ada termasuk ketidakpastian pasar kripto, potensi tekanan jual dari pemerintah Jerman, dan 127.000 kreditor menunggu dana kripto dari Mt.Gox yang bangkrut.

Reli harga bitcoin yang singkat berusaha untuk kembali mendapatkan posisi di atas USD 58.000 pada Minggu, 7 Juli 2024 sebelum naik dan diperdagangkan pada titik terendah sejak akhir Februari.

Jerman memiliki 39.826 BTC dengan nilai USD 2,2 miliar, menurut dasbord Arkham Intelligence. Sementara itu, pengguna dari bursa Jepang Mt.Gox yang sudah tidak beroperasi sedang menanti menerima dana hingga USD 7,7 miliar yang hilang karena peretasan lebih dari 10 tahun lalu.

Pembayaran kembali dari Mt.Gox akan dimulai bulan ini setelah persiapan penyaluran dana. Bursa yang tidak berfungsi berencana mencairkan sekitar 142.000 BTC dan 143.000 Bitcoin Cash.

“Meskipun belum jelas berapa porsi dari total distribusi yang akan dijual di pasar, akan ada tekanan penjualan yang signifikan yang ditambahkan ke bitcoin,” demikian disampaikan K33 Research mengenai kreditur Mt.Gox dalam laporan terbarunya.

 

Dampak Kekurangan Likuiditas

Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Unsplash/Aleksi Raisa)

K33 menambahkan, musim panas biasanya membawa jeda di kripto, tetapi dengan kelebihan pasokan dan momentum penurunan, pelaku pasar dapat hadapi periode yang lebih sibuk dari yang diperkirakan jika lebih banyak pasokan membanjiri pesanan yang sedikit diperdagangkan.

Adapun likuidasi di kripto menunjukkan posisi beli telah dihapus hingga USD 175 juta, menurut data CoinGlass. Posisi short senilai USD 35 juta telah dihapus dengan jumlah sekitar USD 210 juta.

Hal ini mengikuti aksi jual besar-besaran pada Kamis dan Jumat pekan ini yang menyebabkan likuidasi sebesar USD 600 juta setelah bitcoin sempat turun di bawah USD 55.000.

Kepada Decryot, perusahaan modal ventura yang fokus kepada Web3 yakni Ryze Labs menyebutkan pasar yang lebih luas mengalami dampak kekurangan likuiditas.

“neraca reverse repo the Federal Reserve melonjak lebih dari USD 200 miliar pada pekan lalu menjadi USD 664,5 miliar, mengisyaratkan berkurangnya likuiditas secara signifikan,” ujar dia.

Ryze Labs juga menyebutkan, suntikan likuiditas China yang berkurang sejak Febrari 2024 juga dapat memperketat likuiditas global sehingga berpotensi pengaruhi harga kripto dan meningkatkan likuiditas.

Harga Kripto Hari Ini 8 Juni 2024: Bitcoin Cs Masih Betah di Zona Merah

Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)
Bitcoin (Foto: Jievani Weerasinghe/Unsplash)

Sebelumnya, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya mengalami penurunan yang cukup tinggi pada Senin, 8 Juni 2024. Mayoritas kripto berada di zona merah.

Mengutip data dari Coinmarketcap, (8/7/2024), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) mengalami pelemahan yang cukup bersar hari ini.

Hatga Bitcoin merosot 5,68% dalam 24 jam dan 14,44% dalam sepekan. Harga Bitcoin hari ini berada di level Rp.887,981,199.12.

Kripto Ethereum (ETH) dalam 24 jam melemah 6,77% dan 19,47% dalam sepekan. Harga ETH sekarang berada di level=46,147,961.59 per koin.

Harga kripto stablecoin Tether (USDT) menguat tipis 0,06% dalam sehari dan 0,41% dalam sepekan. Hal itu membuat USDT diperdagangkan seharga Rp.16,268.00.

Harga Binance coin (BNB) juga merosot cukup tinggi hingga 8,31% dalam 24 jam dan 19,40% dalam sepekan. Harga kripto BNB kini dipatok Rp.7,734,649.74 per koin.

Selanjutnya, Solana (SOL) juga berada di zona merah. SOL menurun 8,27% dalam sehari dan 13,51% dalam sepekan. Saat ini, harga SOL diperdagangkan di level Rp.2,093,965.57 per koin.

 

Harga XRP

Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)

Adapun USD Coin (USDC) yang naik 0,09 % dalam 24 jam setelah melemah 0,56% dalam sepekan. USDC hari ini berada di kisaran Rp.16,269.95.

XRP juga melemah ke zona merah hari ini, 8,37% dalam 24 jam dan 15,38% dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp.6,619.19 per koin.

Toncoin (TON), menurun 7,71% persen dalam 24 jam dan 10,57% sepekan. Harga Toncoin kini diperdagangkan Rp.112,327.00.

Sedangkan coin Meme Dogecoin (DOGE) melemah 9,83% dalam sehari 21,58% sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp.1,623.80 per token.

Kemudian Cardano (ADA) menurun 8,56% dalam 24 jam terakhir dan 16,12% sepekan. Dengan begitu, harga ADA berada pada level Rp.5,466.63 per koin.

Adapun keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level Rp.32,350.77 triliun, penurunan 6,45% dibandingkan hari terakhir.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya