Senator AS ini Tuduh Penambang Kripto Asing Lakukan Spionase

Fasilitas penambangan Bitcoin milik China di AS menggunakan cukup energi untuk memberi daya pada 1,5 juta rumah. Menurut salah satu senator AS hal ini mengancam sektor energi AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Jul 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2024, 18:30 WIB
Ilustrasi kripto (Foto By AI)
Senator Amerika Serikat (AS) Elizabeth Warren mengatakan warga negara China dan orang-orang yang memiliki hubungan langsung dengan pemerintah China memiliki sepertiga fasilitas penambangan kripto di AS. Ilustrasi kripto (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Senator Amerika Serikat (AS) Elizabeth Warren yang merupakan kritikus kripto melancarkan perang terhadap penambang aset digital, terutama fasilitas milik asing. Elizabeth Warren secara terbuka menyatakan bahwa ada dugaan risiko terhadap keamanan nasional dengan adanya penambang kripto.

Selama sidang Komite Senat tentang Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan baru-baru ini, Warren menanyai asisten sekretaris Departemen Keuangan untuk keamanan investasi Paul Rosen, tentang ancaman yang ditimbulkan oleh entitas tersebut di tanah AS.

Dikutip dari cryptopotato, Minggu (28/7/2024), Warren mengatakan warga negara China dan orang-orang yang memiliki hubungan langsung dengan pemerintah China memiliki sepertiga fasilitas penambangan kripto di AS. Menurutnya mereka dapat digunakan untuk spionase dan mengancam sektor energi AS, sumber daya energi, dan rantai pasokan energi.

Dia mengutip laporan New York Times yang mengatakan fasilitas penambangan Bitcoin milik China di AS menggunakan cukup energi untuk memberi daya pada 1,5 juta rumah.

Menurut Warren, fasilitas penambangan ini berisik, panas, dan menyedot banyak sekali listrik, yang dapat menghancurkan keserakahan bangsa terhadap listrik. Ia menyebut penambangan kripto sebagai bencana lingkungan, yang juga menimbulkan risiko keamanan nasional.

"Musuh asing menggunakan tambang kripto untuk memata-matai operasi militer AS. Itu adalah risiko keamanan nasional yang jelas. Namun, itu bukan satu-satunya risiko. Tambang kripto milik asing juga mengancam jaringan energi," kata dia.

Politisi ini mengatakan bahwa pakar keamanan nasional telah memperingatkan bahwa koneksi fasilitas penambangan kripto milik asing ke jaringan energi kita dapat membuat AS rentan terhadap pemadaman listrik yang ditargetkan dan serangan siber.

Warren lebih lanjut menjelaskan bahwa warga negara asing ini telah mampu membeli fasilitas penambangan kripto yang berbasis di AS dengan membayar dalam bentuk kripto, melewati sistem perbankan tradisional dan tindakan anti pencucian uang (AML).

 

Senator Roger Hentikan Dukungan untuk DAAMLA

Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)

Seruan terbaru Senator Warren terhadap penambang kripto muncul saat Senator Marshall Roger menarik dukungannya terhadap Digital Asset Anti-Money Laundering Act (DAAMLA) atau Undang-Undang Anti Pencucian Uang Aset Digital, yang mereka sponsori dan perkenalkan bersama tahun lalu.

DAAMLA adalah RUU antikripto yang bertujuan untuk menjadikan industri tunduk pada undang-undang AML yang ada dan jaringan antipendanaan teroris.

RUU ini telah memperoleh dukungan dari berbagai entitas, termasuk Bank Policy Institute, National District Attorneys Association, dan National Consumers League.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya