Pasar Kripto Melemah di Kuartal III-2024, Ekonomi AS Masih Jadi Biang Kerok

Pada perdagangan, Selasa, 10 September 2024, harga Bitcoin menguat 3,59 persen dalam satu hari terakhir.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 10 Sep 2024, 19:33 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2024, 19:33 WIB
Ilustrasi Kripto. Foto: Freepik/Rawf8.com
Ilustrasi Kripto. Foto: Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kripto, mulai dari membelinya hingga menambang. Tapi ada cara lain yaitu melalui Faucet Kripto.Freepik/Rawf8.com

Liputan6.com, Jakarta Pergerakan pasar kripto cenderung melemah sepanjang kuartal tiga 2024. Meskipun sempat pulih, penguatan pasar kripto tak berlangsung lama. 

Pada perdagangan, Selasa, 10 September 2024, harga Bitcoin menguat 3,59 persen dalam satu hari terakhir. Bitcoin diperdagangkan di kisaran harga USD 56.678 atau setara Rp 875,9 juta (asumsi kurs Rp 15.454 per dolar AS). 

Pengaruh Makroekonomi dan Pasar Saham AS

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan pergerakan pasar kripto beberapa waktu terakhir tak terlepas dari dinamika ekonomi makro global, terutama dari pasar saham AS. 

“Salah satu faktor utama yang memengaruhi volatilitas kripto adalah kebijakan The Fed, terutama terkait pemangkasan suku bunga. Pada Agustus, Ketua The Fed, Jerome Powell, mengindikasikan pemangkasan suku bunga mungkin akan segera dilakukan,” kata Fyqieh dalam keterangannya, Selasa (10/9/2024). 

Jika ini terjadi, pasar kripto dapat merespons positif, mengingat pemangkasan suku bunga biasanya memungkinkan investor untuk mendapatkan akses ke lebih banyak modal. 

Dengan meningkatnya jumlah uang tunai yang beredar, aset lindung nilai seperti Bitcoin cenderung lebih diminati. Meskipun demikian, pemangkasan suku bunga juga sangat bergantung pada data pasar yang mendukung. 

Data inflasi PCE AS pada Juli yang mencapai 2,5 persen dan data pekerjaan yang menunjukkan perbaikan dalam perekonomian, menjadi tolok ukur utama bagi FED untuk mempertimbangkan langkah tersebut.

 

Potensi Altcoin dan ETF 

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sementara Bitcoin masih menjadi penentu utama arah pasar, altcoin seperti Cardano (ADA) juga terus berinovasi untuk mendorong pemulihan. Cardano baru-baru ini meluncurkan hard fork Chang di mainnet, yang menandai upaya lebih lanjut menuju tata kelola yang lebih terdesentralisasi. 

Namun, koin tersebut masih terkunci dalam pola bearish wedge yang hanya dapat dipecahkan jika ada dorongan kuat dari pergerakan Bitcoin. 

Di sisi lain, potensi pemulihan pasar kripto juga ditunjang oleh perkembangan di sektor ETF Bitcoin dan Ethereum di AS. Meski arus keluar dari produk ETF Bitcoin baru-baru ini menekan sentimen pasar, potensi pembalikan masih mungkin terjadi jika kondisi makroekonomi mendukung. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya