Liputan6.com, Jakarta Harga kripto dengan kapitalisasi besar mengalami pelemahan pada Rabu, 5 Februari 2024.
Mengutip data dari Coinmarketcap, Rabu (5/2/2025), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 3,49% dalam 24 jam dan 2,79% dalam sepekan. Harga Bitcoin hari ini berada di level Rp 1,600,777,324.42.
Advertisement
Baca Juga
Ethereum (ETH) 4,98% dalam 24 jam dan 11,55% dalam sepekan. Harga ETH sekarang berada di level Rp 44,479,335.12 per koin.
Advertisement
XRP juga ikut melemah ke zona merah hari ini, dengan pelemahan 8,51% dalam 24 jam dan 17,67% dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 41,134.73 per koin.
Harga kripto stablecoin Tether (USDT) menurun 0,22% dalam 24 jam tetapi masih naik 0,66% dalam sepekan. Hal itu membuat USDT diperdagangkan seharga Rp 16,309.37.
Solana (SOL) menurun 5,08% dalam sehari dan 9,05% dalam sepekan. Saat ini, harga SOL diperdagangkan di level Rp 3,372,562.99 per koin.
Binance coin (BNB) melemah 7,76% dalam 24 jam dan 13,72% dalam sepekan. Harga kripto BNB kini dipatok Rp 9,301,445.24 per koin.
Sedangkan coin Meme Dogecoin (DOGE) melemah 8,29% dalam sehari dan 17,57% sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 4,303.98 per token.
Adapun USD Coin (USDC) melemah 0,12 % namun masih menguat 0,58% dalam sepekan. USDC hari ini berada di kisaran Rp 16,301.49.
Kemudian Cardano (ADA) merosot 8,55% dalam 24 jam terakhir dan 18,81% sepekan. Dengan begitu, harga ADA berada pada level Rp 12,142.28 per koin.
TRON (TRX) menurun 2,50% dalam 24 jam dan 6,83% sepekan. Harga TRX kini diperdagangkan Rp 3,653.00.
Adapun keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level Rp 52.45 triliun, menurun 3,91% dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Robert Kiyosaki Ramal Harga Bitcoin Anjlok saat Tarif Trump Berlaku, Siap-siap Borong
Penulis Rich Dad Poor Dad Robert Kiyosaki memperkirakan kemungkinan dampak pasar dari tarif baru yang diberlakukan Presiden Donald Trump pada impor barang dari Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Kebijakan kenaikan tarif impor ini bisa memicu tindakan balasan langsung dari negara-negara yang terkena dampak, yang meningkatkan ketegangan perdagangan global.
Ia menyuarakan pandangannya tentang potensi dampak pasar, Robert Kiyosaki memperingatkan bahwa kenaikan tarif impor dapat berkontribusi pada penurunan harga bitcoin, emas, dan perak. Dikutip dari bitcoin.com, Senin (3/2/2025), ia menyatakan di platform media sosial X pada 31 Januari 2025:
"Tarif Trump dimulai: Emas, perak, bitcoin mungkin anjlok. Bagus. Akan membeli lebih banyak setelah harga anjlok."
Ia melihat bahwa emas, perak, dan bitcoin saat ini merupakan instrumen investasi lindung nilai terhadap ketidakstabilan keuangan. Penulis terkenal ini telah lama mendorong orang-orang termasuk lembaga keuangann dan pemerintah unutk investasi pada aset-aset ini.
Peluang saat Harga RendahIa sebelumnya telah mendesak individu untuk membeli Bitcoin sebelum terjadi kenaikan harga yang signifikan. Kiyosaki berpendapat bahwa penurunan pasar menciptakan peluang bagi investor untuk memperoleh aset berharga dengan biaya yang lebih rendah.
Untuk memperkuat keyakinan ini, ia menambahkan dalam postingan X-nya:
“Kejatuhan berarti aset sedang diobral. Saatnya menjadi lebih kaya.”
Minggu lalu, Kiyosaki mengutip bukunya yang terbit 2013, Rich Dad’s Prophecy, yang meramalkan kejatuhan pasar saham besar-besaran pada Februari 2025. Penulis terkenal itu meramalkan bahwa investor akan beralih dari saham dan obligasi ke bitcoin, yang mendorong lonjakan harga yang signifikan.
Ia mendorong peralihan dari mata uang tradisional ke kripto, emas, dan perak, dengan mengklaim bahwa bahkan investasi Bitcoin yang kecil dapat menghasilkan keuntungan besar sementara yang lain menghadapi kerugian.
Advertisement
Utang AS
Kiyosaki juga secara konsisten menyuarakan kekhawatiran tentang meningkatnya utang nasional AS, yang telah melampaui USD 36 triliun. Ia menekankan bahwa utang yang meningkat ini, yang meningkat sekitar USD 1 triliun setiap 100 hari, menimbulkan ancaman signifikan terhadap stabilitas keuangan negara.
Kiyosaki memperingatkan bahwa ketergantungan pemerintah pada pencetakan uang untuk membayar utang ini mendevaluasi dolar AS, yang menyebabkan inflasi dan mengikis kekayaan individu. Postingannya di X menambahkan:
"Masalah sebenarnya adalah utang, yang hanya akan bertambah buruk."