Aktivis Inklusi: Anak-Anak Disabilitas Perlu Dikenalkan dengan Dunia Teknologi

Aktivis inklusi Gorontalo sekaligus ayah dari anak disabilitas Tuli Arifandy Pelealu menyampaikan bahwa anak-anak penyandang disabilitas perlu dikenalkan dengan dunia teknologi dan informasi (IT).

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 18 Nov 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi teknologi
Ilustrasi teknologi (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Aktivis inklusi Gorontalo sekaligus ayah dari anak disabilitas Tuli Arifandy Pelealu menyampaikan bahwa anak-anak penyandang disabilitas perlu dikenalkan dengan dunia teknologi dan informasi (IT).

Pria yang akrab disapa Fandy melihat bahwa anak penyandang disabilitas dapat berkembang dengan baik bahkan lebih dari anak pada umumnya jika diberi dukungan yang tepat.

Hal ini berkaitan erat dengan putrinya, Annisa Keyzla Maharani Putri yang memiliki ketertarikan di bidang IT.

Menurutnya, dengan dukungan dari keluarga, perlahan tapi pasti Annisa dapat meningkatkan kompetensinya di bidang tersebut. Selain itu, dari sisi pribadi sebagai seorang individu Annisa pun memiliki kepercayaan diri yang baik.

Salah satu bentuk dukungan yang diberikan pada sang anak dan penyandang disabilitas lainnya di Gorontalo adalah dengan membuka sanggar untuk berlatih IT.

“Kami di Provinsi Gorontalo membuat sanggar untuk melatih kecakapan penyandang disabilitas dalam dunia IT. Dengan revolusi industri sekarang, anak-anak harus dikenalkan dengan IT,” kata Fandy dalam diskusi daring Koneksi Indonesia Inklusif (Konekin) ditulis Kamis (18/11/2021).

Salah satu dorongan positif yang bisa dilakukan adalah mendukung anak-anak disabilitas untuk berwirausaha dengan bantuan teknologi. Mereka bisa menjual produk wirausahanya melalui internet agar pasarnya lebih luas.

Harapan Fandy

Fandy berharap, langkah mendukung anak disabilitas untuk menyelami dunia teknologi bisa didukung oleh pemerintah pusat.

“Kami berharap pusat sama-sama memberikan ruang untuk anak-anak disabilitas, menjadikan mereka penyandang disabilitas yang berjiwa entrepreneur.”

Ia juga berharap, dengan pelatihan keterampilan, para penyandang disabilitas bisa menjadi yang terbaik bagi keluarganya, lingkungannya, dan bagi negaranya.

“Kami berharap ada support system bagi penyandang disabilitas di bidang teknologi informasi dengan seminar-seminar IT kepada anak-anak disabilitas karena perlu dikenalkan dengan kemajuan teknologi.”

Pasti Ada Bakat

Fandy juga menegaskan bahwa setiap anak disabilitas pasti memiliki bakat masing-masing. Untuk menemukannya, orangtua memiliki peran penting agar bakat yang dimiliki anak bisa diasah dengan baik.

“Kita sebagai orangtua tidak boleh putus asa dengan keadaan anak, karena mereka pasti memiliki bakat masing-masing. Terus berusaha mencari dan berdoa.”

Setelah menemukan bakat yang dimiliki anak, langkah selanjutnya adalah mencari fasilitas, wadah, dan sarana untuk mengasahnya.

“Kita dorong kepercayaan dirinya, kadang-kadang mereka kurang percaya diri dengan keterbatasannya tapi tugas orangtua adalah meyakinkan bahwa mereka bisa,” pungkasnya.

 

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya