Riwayat Gangguan Kesehatan Jiwa Tingkatkan Risiko Anxiety Disorder

Tak seperti rasa cemas biasa, gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah penyakit mental yang memicu rasa cemas dan takut yang konstan dan luar biasa.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 06 Jun 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2022, 18:00 WIB
Gangguan kecemasan atau anxiety disorder
Ilustrasi gangguan kecemasan atau anxiety disorder Credit: pexels.com/Liza

Liputan6.com, Jakarta Tak seperti rasa cemas biasa, gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah penyakit mental yang memicu rasa cemas dan takut yang konstan dan luar biasa.

Melansir Webmd, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan. Salah satunya adalah riwayat gangguan kesehatan jiwa.

Orang yang memiliki gangguan kesehatan mental lain, seperti depresi, lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan ketimbang orang tanpa riwayat gangguan jiwa apapun.

Selain riwayat gangguan jiwa, faktor risiko lain dari gangguan kecemasan adalah:

-Pelecehan seksual di masa kecil. Pelecehan atau pengabaian emosional, fisik, dan seksual selama masa kanak-kanak memiliki kaitan dengan anxiety disorder di kemudian hari.

-Trauma. Orang yang sempat mengalami peristiwa traumatis dalam hidupnya memiliki risiko gangguan stres pasca trauma (PTSD) yang kemudian dapat menyebabkan serangan panik.

-Peristiwa kehidupan yang negatif. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan atau negatif, seperti kehilangan orangtua di masa kanak-kanak, meningkatkan risiko gangguan kecemasan.

-Penyakit parah atau kondisi kesehatan kronis. Kekhawatiran terus-menerus tentang kesehatan diri sendiri atau orang yang dicintai, atau merawat seseorang yang sakit, dapat menyebabkan rasa kewalahan dan cemas.

-Penyalahgunaan zat. Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang membuat individu lebih mungkin untuk mendapatkan gangguan kecemasan. Beberapa orang juga menggunakan zat ini untuk menyembunyikan atau meredakan gejala kecemasan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Faktor Risiko Lainnya

ilustrasi kecemasan
ilustrasi kecemasan (sumber: freepik)

Faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya gangguan kecemasan adalah:

-Memiliki sifat pemalu di masa kanak-kanak. Rasa malu dan menarik diri dari orang dan tempat asing selama masa kanak-kanak dapat berkaitan dengan kecemasan sosial ketika beranjak remaja bahkan dewasa.

-Tingkat percaya diri yang rendah. Persepsi negatif tentang diri sendiri dapat menyebabkan gangguan kecemasan sosial.

Gangguan kecemasan sendiri memiliki beberapa jenis yakni:

-Gangguan kecemasan umum. Penyandangnya dapat merasakan kekhawatiran dan ketegangan yang berlebihan dan tidak realistis dengan sedikit atau bahkan tanpa alasan.

-Gangguan panik. Penyandangnya merasakan ketakutan yang tiba-tiba dan intens yang menyebabkan serangan panik. Selama serangan panik, penyandangnya dapat berkeringat, nyeri dada, dan detak jantung berdebar (palpitasi). Terkadang bisa juga merasa seperti tersedak atau mengalami serangan jantung.

-Gangguan kecemasan sosial. Gangguan jenis ini juga disebut fobia sosial, ini adalah saat penyandangnya merasakan kekhawatiran dan kesadaran diri yang berlebihan tentang situasi sosial sehari-hari. Orang yang menyandang jenis ini secara obsesif khawatir tentang orang lain yang menilai atau mengejeknya.

Jenis Berikutnya

Sedang Merasa Cemas
Ilustrasi Kecemasan Credit: unsplash.com/Kinga

Jenis berikutnya dari gangguan kecemasan adalah:

-Fobia spesifik. Penyandangnya merasakan ketakutan yang intens terhadap objek atau situasi tertentu, seperti ketinggian atau terbang. Ketakutan ini melampaui apa yang seharusnya ditakuti, bahkan hal-hal biasa juga dapat dianggap sangat menakutkan dan ingin dihindari.

-Agoraphobia. Jenis ini ditandai ketika penyandangnya memiliki ketakutan yang kuat jika berada di tempat yang tampaknya sulit untuk melarikan diri atau mendapatkan bantuan jika terjadi keadaan darurat.

“Misalnya, Anda mungkin panik atau merasa cemas saat berada di pesawat terbang, transportasi umum, atau berdiri dalam antrean orang banyak,” mengutip Webmd, Sabtu (4/6/2022).

-Kecemasan akan perpisahan. Anak-anak kecil bukan satu-satunya yang merasa takut atau cemas ketika orang yang dicintai pergi. Siapa pun bisa mendapatkan gangguan kecemasan perpisahan. Penyandangnya akan merasa sangat cemas jika orang terdekat meninggalkannya.

“Anda akan selalu khawatir bahwa sesuatu yang buruk mungkin terjadi pada orang yang Anda cintai.”

-Bisu selektif. Ini adalah jenis kecemasan sosial di mana anak-anak muda yang berbicara secara normal dengan keluarga mereka tidak berbicara di depan umum, seperti di sekolah.

-Gangguan kecemasan akibat obat. Penggunaan obat-obatan tertentu atau obat-obatan terlarang, atau penarikan dari obat-obatan tertentu, dapat memicu beberapa gejala gangguan kecemasan.

Gejala Gangguan Kecemasan

Cemas
Ilustrasi cemas. (dok. unsplash/Novi Thedora)

Gejala utama gangguan kecemasan adalah rasa takut atau khawatir yang berlebihan.

“Gangguan kecemasan juga bisa memicu kesulitan bernapas, sulit tidur, sulit untuk duduk diam, dan sulit berkonsentrasi. Gejala spesifik pada setiap orang tergantung pada jenis gangguan kecemasan yang dimiliki,” mengutip Webmd Sabtu (4/6/2022).

Sedangkan, gejala umumnya adalah:

-Panik, takut, dan gelisah.

-Perasaan panik, malapetaka, atau bahaya.

-Masalah tidur.

-Tidak bisa tetap tenang dan diam.

-Tangan atau kaki dingin, berkeringat, mati rasa, atau kesemutan.

-Sesak napas.

-Bernapas lebih cepat dari biasanya (hiperventilasi).

-Palpitasi jantung.

-Mulut kering.

-Mual.

-Otot-otot tegang.

-Pusing.

-Memikirkan masalah berulang-ulang dan tidak bisa berhenti merenung.

-Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.

-Secara intens atau obsesif menghindari objek atau tempat yang ditakuti.

Para peneliti tidak tahu persis apa yang menyebabkan gangguan kecemasan. Campuran hal-hal yang kompleks berperan dalam siapa yang mendapatkan dan tidak mendapatkannya.

Namun, hal yang berpotensi menyebabkan timbulnya gangguan kecemasan salah satunya adalah faktor genetika. Artinya, gangguan kecemasan dapat diturunkan dari keluarga.

Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental
Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya