Liputan6.com, Jakarta Operasi Laser-Assisted in Situ Keratomileusis atau (Lasik) adalah prosedur bedah refraktif untuk mengoreksi masalah penglihatan seperti miopia (rabun jauh), hiperopia (rabun dekat) dan astigmatisme.
Prosedur bedah mata ini menggunakan laser untuk memperbaiki penglihatan. Prosesnya dimulai dengan dokter memberikan tetes mata anestesi agar mata mati rasa. Kemudian, dokter membuat flap (lapisan tipis) pada kornea dengan pisau kecil atau laser khusus.
Setelah flap dibuka, laser digunakan untuk mengubah bentuk kornea agar cahaya bisa masuk dengan benar, sehingga penglihatan menjadi lebih jelas. Setelah itu, flap dikembalikan ke tempatnya tanpa perlu jahitan.
Advertisement
Pemulihan biasanya cepat, dan banyak orang mulai melihat dengan jelas dalam satu atau dua hari setelah operasi.
“Lasik kini menjadi pilihan utama bagi banyak orang yang ingin mengurangi ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak. Sayangnya, masih ada mitos yang beredar mengenai operasi lasik mata sehingga membuat calon pasien merasa ragu untuk mengambil keputusan,” kata dokter spesialis mata di KMN EyeCare, Kevin, dikutip Sabtu (14/9/2024).
Untuk menepis keraguan itu, Kevin menjelaskan enam fakta tentang lasik yakni:
Proses Lasik Cepat tanpa Perlu Rawat Inap
Prosedur lasik hanya memerlukan waktu sekitar 15-20 menit untuk kedua mata. Operasi yang cepat ini memungkinkan pasien untuk menjalani koreksi penglihatan tanpa perlu rawat inap.
Setelah prosedur selesai, pasien diperbolehkan pulang pada hari yang sama, membuat lasik menjadi pilihan yang praktis dan efisien bagi mereka yang ingin memperbaiki penglihatan tanpa mengganggu aktivitas harian.
Prosedur Lasik Minim Rasa Sakit
Salah satu keunggulan utama lasik adalah minim rasa sakit, bahkan tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali bagi sebagian besar pasien.
Sebelum operasi dimulai, pasien akan diberikan anestesi berupa tetes mata yang efektif menghilangkan rasa sakit selama proses bedah berlangsung.
Banyak pasien melaporkan bahwa mereka hanya merasakan sedikit tekanan atau ketidaknyamanan ringan saat prosedur dilakukan.
“Inilah yang membuat lasik menjadi pilihan yang nyaman dan dapat diterima dengan baik bagi mereka yang ingin memperbaiki penglihatan tanpa harus mengalami rasa sakit yang signifikan,” ujar Kevin.
Advertisement
Waktu Pemulihan Lasik Singkat
Tidak hanya waktu pengerjaan yang cepat, waktu pemulihan pasca Lasik juga tergolong singkat. Sebagian besar pasien dapat kembali beraktivitas normal dalam 24 hingga 48 jam setelah operasi.
Penglihatan seringkali sudah membaik dalam beberapa jam, meskipun penglihatan optimal mungkin memerlukan waktu beberapa minggu. Pasien juga perlu beberapa kali kontrol pasca Lasik agar dokter mata dapat memantau perkembangan penglihatan pasien.
Tingkat Keberhasilan Lasik Tinggi dengan Hasil Permanen
Prosedur Lasik dikenal memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan hasil yang permanen. Mayoritas pasien mengaku puas terhadap penglihatan mereka setelah 10 tahun pasca operasi.
“Perlu diketahui juga, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penglihatan pasien memburuk setelah operasi. Menurut American Refractive Surgery Council, penglihatan manusia dapat berubah seiring waktu, terutama jika kondisi miopia, hiperopia, atau astigmatisme masih terus berlanjut,” jelas Kevin.
Lasik Tetap Memiliki Risiko dan Efek Samping
Seperti prosedur bedah lainnya, lasik juga memiliki risiko dan efek samping. Efek samping pada masing-masing pasien berbeda, ada yang mengalami ada juga yang tidak.
“Yang umum terjadi di antaranya yaitu mata kering, penglihatan malam yang kurang baik, serta munculnya silau atau halo (lingkaran) di sekitar cahaya.
Secara umum, komplikasi serius pasca Lasik jarang terjadi, tapi tetap ada kemungkinan terjadinya infeksi atau masalah dengan flap kornea yang dibuat selama prosedur. Penting bagi calon pasien untuk memahami potensi risiko ini dan mendiskusikannya dengan dokter mata sebelum memutuskan untuk menjalani operasi lasik.
Advertisement
Tidak Semua Orang Bisa Jalani Prosedur Lasik
Tidak semua orang dapat menjadi kandidat untuk operasi Lasik, karena terdapat kriteria ketat yang harus dipenuhi.
Sebelum menjalani prosedur ini, calon pasien harus menjalani serangkaian pemeriksaan dengan alat yang canggih untuk memastikan kondisi mata mereka memenuhi syarat.
Evaluasi pre-Lasik mencakup pemeriksaan ketebalan dan bentuk kornea, stabilitas ukuran refraksi mata, serta kesehatan mata secara keseluruhan. Pemeriksaan ini sangat penting untuk mengidentifikasi risiko potensial dan memastikan bahwa tindakan ini adalah pilihan yang aman bagi kandidat LASIK.
Menemukan tempat Lasik yang terpercaya dengan teknologi terbaru dan dokter berpengalaman sangat penting untuk memastikan hasil terbaik dan mengurangi risiko komplikasi.
“Teknologi canggih dapat memberikan hasil yang lebih presisi dan akurat, sementara dokter yang berpengalaman memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk menangani berbagai situasi dan kebutuhan pasien,” pungkas Kevin.