Pelukis Difabel Teresa Olivia Purba Hadirkan Kisah Puitis Perjumpaan dalam Sapuan Warna

Pelukis difabel Teresa Olivia Purba mempersembahkan lukisan abstrak yang diberi judul "Perjumpaan", sebuah karya yang kaya warna dan makna.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 14 Nov 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2024, 10:00 WIB
Pelukis Difabel Teresa Olivia Purba
Memadukan warna merah jambu, biru, kuning, oranye, dan hijau, lukisan “Perjumpaan” karya Teresa Olivia berdiri sejajar dengan puluhan karya seni dari seniman-seniman ternama lain di ASTHA District 8. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pelukis difabel muda Teresa Olivia Purba terhitung aktif berkarya. Kali ini, gadis dengan cerebral palsy ini ambil bagian meramaikan pameran lukisan dalam bentuk Artistry Wall pada perayaan ulang tahun ke-4 ASTHA District 8 di Jakarta.

Teresa Olivia Purba mempersembahkan lukisan abstrak yang diberi judul "Perjumpaan", sebuah karya yang kaya warna dan makna.

Memadukan warna merah jambu, biru, kuning, oranye, dan hijau, “Perjumpaan” berdiri sejajar dengan puluhan karya seni dari seniman-seniman ternama yang pernah berpameran di ASTHA District 8. Nama-nama seperti Abell Octovan, Alphabad, Gugun Permana, dan banyak lagi, turut mengisi dinding pameran.

Lukisan-lukisan yang dipamerkan tak hanya menjadi bukti keindahan artistik, namun juga mencerminkan perjalanan kreatif ASTHA District 8 dalam membangun ruang bagi para seniman lintas bakat.

Dalam perayaan ulang tahun kali ini, ASTHA District 8 mengusung tema "Embrace" yang mencerminkan kebersamaan dan kolaborasi. Diketahui, tema tersebut juga menjadi refleksi perjalanan ASTHA yang kaya akan kolaborasi dan inovasi selama empat tahun terakhir.

Teresa Olivia Padukan Seni Visual dan Kata-Kata

Sebelumnya, Teresa Olivia pernah mengadakan pameran tunggal bertajuk “Beyond the Limit” di lokasi yang sama pada Mei – Juni 2023. Gadis ini dikenal karena bakatnya dalam melukis dan menulis puisi.

Demikian pula dengan lukisan “Perjumpaan”, di bawahnya, Olivia menyisipkan baris-baris puitis yang penuh emosi:

"Waktu yang mempertemukan kita yang tak saling kenal awalnya

Semesta yang membawa kita pada titik perjumpaan

Bahagia sekali saat kita diperjumpakan kembali

Atau dipertemukan untuk pertama kali

Merajut keakraban dan hubungan semakin kuat rasa keakraban terus dipelihara

Karena mungkin saja suatu saat titik perjumpaan menjadi titik perpisahan yang menyakitkan

Nikmati waktu perjumpaan

Ukir sebanyak mungkin kenangan indah

Karena mungkin saja perjumpaan bisa hilang dalam sekejap"

 

Ingin Mengadakan Pameran Tunggal

Lisa Zen Purba, sang ibu, menjelaskan bahwa kata-kata tersebut murni merupakan pemikiran Olivia. Dengan bantuan fitur Assistive Touch di iPad, Olivia mampu mengutarakan isi hatinya melalui kalimat-kalimat yang indah.

Lisa berharap dapat mewujudkan keinginan putrinya untuk mengadakan pameran tunggal lagi. “Seperti sekarang, Olivia ingin sekali buat pameran lukisan tunggal lagi. Keinginannya tersebut, sudah beberapa kali ia ungkapkan lewat kalimat di Ipad," ungkap Lisa.

"Kalau memungkinkan, saya ingin sekali bisa bekerja sama dengan area publik, seperti pusat perbelanjaan untuk menggelar pameran tunggal lukisan Olivia lagi. Biar bisa menginspirasi banyak orang bahwa penyandang disabilitas seperti Olivia juga bisa menghasilkan karya lukisan yang bagus,” imbuhnya.

 

Mampu Mengarang Lagu

Bersama suami--Daniel Purba--dan guru-guru Olivia, Lisa terus menggali potensi putri bungsunya yang tidak hanya berbakat dalam melukis, tetapi juga mampu bermain alat musik dan mencipta lagu. Meski Teresa Olivia terlahir berkebutuhan khusus, Lisa percaya putrinya memiliki kemampuan istimewa.

“Olivia juga ingin orang lain tahu kalau ia bisa mengarang lagu. Mungkin nanti di pameran tunggal berikutnya, Olivia juga akan memperkenalkan lagu-lagu yang dibuatnya,” ujar Lisa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya