Cara Mengenali Perbedaan Anak Autis atau Anak dengan Gangguan Pendengaran, Cermati Pola Perilakunya!

Anak autis berisiko mengalami gangguan pendengaran; kenali perbedaan gejala, deteksi dini, dan pentingnya intervensi untuk mendukung perkembangan optimal anak.

oleh Tim Disabilitas Diperbarui 14 Mar 2025, 11:26 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2025, 11:24 WIB
apa itu autis
Anak autis berisiko mengalami gangguan pendengaran; kenali perbedaan gejala, deteksi dini, dan pentingnya intervensi untuk mendukung perkembangan optimal anak. ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Gangguan pendengaran pada anak autis merupakan isu yang kompleks dan perlu mendapat perhatian serius. Meskipun autisme bukan penyebab langsung gangguan pendengaran, banyak gejala yang tumpang tindih sehingga seringkali sulit dibedakan. Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat krusial untuk perkembangan anak.

Salah satu tantangan dalam mendiagnosis gangguan pendengaran pada anak autis adalah membedakan antara kurangnya respons terhadap panggilan (ciri autisme) dan gangguan pendengaran sebenarnya. Jika anak tidak merespon saat dipanggil, pemeriksaan pendengaran menyeluruh sangat penting untuk memastikan penyebabnya dan menentukan langkah intervensi yang tepat.

Studi menunjukkan tes pendengaran seperti Auditory Brainstem Response (ABR) dapat membantu mengidentifikasi bayi yang berisiko autisme. Tes ini mengukur respons otak terhadap suara, memberikan indikasi bagaimana telinga dan otak memproses suara. Perbedaan respons pada anak autis dibandingkan anak neurotipikal bisa menjadi petunjuk awal adanya gangguan pendengaran.

Perbedaan Gangguan Pendengaran dan Autisme pada Anak

Anak autis sering menunjukkan perilaku yang mirip dengan anak tuli, seperti kurangnya respons terhadap suara atau keterlambatan bicara. Namun, perbedaan mendasar terletak pada penyebabnya. Autisme merupakan gangguan perkembangan neurologis, sementara gangguan pendengaran merupakan masalah pada sistem pendengaran. Penting untuk memahami perbedaan ini agar penanganan yang tepat dapat diberikan.

Salah satu tantangan dalam membedakan keduanya adalah tumpang tindih gejala. Anak autis mungkin menghindari kontak mata, mengulang kata-kata (echolalia), atau menunjukkan keterlambatan bahasa, yang juga bisa terlihat pada anak dengan gangguan pendengaran. Namun, konteks dan pola perilaku perlu diperhatikan secara cermat.

Misalnya, echolalia pada anak autis seringkali merupakan pola perilaku berulang, sedangkan pada anak tuli, pengulangan kata mungkin upaya untuk memahami percakapan. Begitu pula dengan kurangnya kontak mata; anak autis mungkin secara umum menghindari kontak mata, sedangkan anak tuli mungkin melihat ke arah pembicara jika menyadari adanya percakapan.

Mendeteksi Gangguan Pendengaran pada Anak Autis

Deteksi dini gangguan pendengaran pada anak autis sangat penting untuk intervensi dan terapi yang tepat waktu. Pemeriksaan pendengaran yang komprehensif, disesuaikan dengan kondisi anak, sangat diperlukan. Hal ini karena anak autis mungkin sulit diajak bekerja sama dalam pemeriksaan audiologi yang ekstensif.

Pemeriksaan kemampuan komunikasi juga sangat penting. Aspek yang dinilai meliputi ekspresi bahasa, artikulasi kata, fonologi, dan nada suara. Observasi perilaku anak juga perlu dilakukan, memperhatikan respons terhadap suara, penggunaan media dengan volume tinggi, dan interaksi sosialnya.

Orangtua perlu waspada terhadap beberapa tanda, seperti tidak bereaksi terhadap suara, keterlambatan bicara, pengucapan kata yang salah, mengabaikan orang yang berbicara, masalah perilaku, dan penggunaan perangkat elektronik dengan volume tinggi. "Jika anak mengalami salah satu masalah ini, buatlah janji bertemu dokter anak dan diskusikan tentang tanda yang terlihat pada anak,"  mengutip tulisan yang ditinjau ulang ahli telinga hidung tenggorok (THT) dari Drexel University, AS, Benjamin F. Asher, MD di Verywell Health, Jumat (2/8/2024). .

Tanda-Tanda Gangguan Pendengaran pada Anak

Beberapa tanda gangguan pendengaran pada anak meliputi:

  • Tidak bereaksi terhadap suara
  • Keterlambatan bicara
  • Salah mengucapkan kata-kata secara konsisten
  • Terlihat mengabaikan orang yang berbicara dengannya
  • Masalah perilaku di rumah atau sekolah
  • Menggunakan media hiburan atau perangkat lain dengan volume tinggi

Penting untuk diingat bahwa tidak semua anak dengan gangguan pendengaran menunjukkan semua tanda ini. Beberapa anak mungkin hanya menunjukkan beberapa tanda, sementara yang lain mungkin tidak menunjukkan tanda yang jelas sama sekali.

Oleh karena itu, observasi yang cermat dan konsultasi dengan dokter spesialis anak dan ahli terapi wicara sangat penting untuk memastikan diagnosis yang akurat dan intervensi yang tepat.

Autisme dan Gangguan Pendengaran: Hubungan yang Kompleks

Satu dari 59 anak dengan gangguan pendengaran adalah penyandang gangguan spektrum autisme (ASD). Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara kedua kondisi tersebut, meskipun tidak selalu ada hubungan sebab-akibat yang langsung.

Hal ini diungkap dalam penelitian Using Visual Supports to Facilitate Audiological Testing for Children With Autism Spectrum Disorder yang ditulis oleh Haley McTee dari University of Colorado Boulder, AS. 

Anak-anak dengan autisme dan gangguan pendengaran mungkin menunjukkan gejala yang tumpang tindih, membuat diagnosis menjadi lebih kompleks. Mereka mungkin menunjukkan kurangnya minat pada orang lain, kesulitan mengenali ekspresi wajah, emosi yang tidak normal, dan fiksasi pada perilaku berulang.

"Bicarakan dengan dokter anak Anda tentang perilakunya dan apakah diperlukan evaluasi selain gangguan pendengarannya." Intervensi dini sangat penting untuk memaksimalkan potensi perkembangan anak baik dengan autisme maupun gangguan pendengaran. Konsultasi dengan tim medis yang tepat adalah kunci dalam penanganan kasus ini.

Pentingnya Intervensi Dini

Baik gangguan pendengaran maupun autisme, deteksi dini sangat penting untuk intervensi dan terapi yang tepat. Intervensi dini dapat membantu memaksimalkan potensi perkembangan anak dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Dengan penanganan yang tepat dan dukungan dari keluarga, anak-anak dengan autisme dan gangguan pendengaran dapat mencapai perkembangan yang optimal. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak dan ahli terapi wicara untuk mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat.

Ingatlah bahwa setiap anak unik, dan pendekatan individual sangat penting dalam penanganan autisme dan gangguan pendengaran. Dukungan dari keluarga, tenaga medis, dan komunitas sangat krusial dalam perjalanan perkembangan anak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya