Batik Banyuwangi Bakal Tampil di MISIFF 2015

Moslema In Style International Fashion Forward (MISIFF) merupakan peragaan busana muslim terbesar di Malaysia.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 04 Nov 2015, 11:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2015, 11:00 WIB
Banyuwangi Batik Festival 1015 3
Banyuwangi Batik Festival 2015

Liputan6.com, Jakarta Anita Yuni, desainer fesyen lokal asal Banyuwangi dikabarkan akan membawa batik Banyuwagi dalam pergelaran akbar Moslema In Style International Fashion Forward (MISIFF) 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 7-8 November 2015 mendatang. Anita merupakan satu dari tiga desainer yang berhasil mewakili Indonesia dalam peragaan busana muslim terbesar di Malaysia ini.

Diikuti oleh desainer fashion dari 11 negara muslim di dunia, seperti Singapura, Brunei, Turki, dan Trinidad-Tobago, busana batik Banyuwangi rancangan Anita Yuni akan mendapat penilaian langsung dari fesyen blogger mancanegara.

Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Selasa (3/11/2015), Anita mengatakan, even fashion di Malaysia ini merupakan even internasional pertama kali diikutinya. Untuk bisa mengikuti even ini, setiap desainer harus melalui proses kurasi oleh tim profesional. Kurasi dilakukan dengan mengirimkan desain jadi dan company profile.

“Alhamdulillah karya saya lulus bersama dua desainer asal Indonesia lainnya. Saya sungguh tidak menyangka karena harus bersaing dengan designer yang lebih famous dari berbagai negara,” kata Anita.

Desainer Indonesia lain yang akan tampil adalah Anniesa Hasibuan, yang baru saja mengikuti Jakarta Fashion Week, dan pernah menampilkan karyanya di New York Couture Fashion Week. Selain itu, ada juga Shearasol, fesyen blogger dengan ratusan ribu follower di jejaring sosial.

Lebih jauh Anita menuturkan, salah satu hal yang membuat koleksinya dengan brand Hijabox lulus kurasi adalah keunikan desain busananya. Para kurator menganggap Hijabox konsisten memadukan antara modern dan etnik, selalu menggunakan batik daerah dan mengangkat tema kisah lokal dalam karyanya.

Seperti di BBF 2014, Anita mengangkat tema royal delf blue yang menjadi kekhasan warga Glenmore, salah satu kecamatan Banyuwangi, yang menjadi pusat pemerintahan Belanda di zaman penjajahan. Kemudian tahun 2015 Anita mengangkat tema Putri Sritanjung, seorang putri dari kisah legenda Banyuwangi.

“Begitupun untuk desain yang akan ditampilkan di Malaysia, saya mengangkat kearifan lokal Bumi Blambangan dalam tema 'The Banyuwangi Folklore'. Dengan tema ini saya ingin ikut mempromosikan Banyuwangi di dunia internasional. Bahan utama yang dipakai tentu saja menggunakan batik Banyuwangi,” ungkap Anita kemudian. (Ibo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya