Khanaan Shamlan, Membawa Batik Modern ke Mancanegara

Batik telah menjadi napasnya, Khanaan Shamlan juga memberikan sentuhan lebih modern ke dalam rancangannya dan membawanya ke mancanegara.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 26 Feb 2017, 13:28 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2017, 13:28 WIB
Khanaan Shamlan, desainer mode, pemilik brand modest wear Khanaan.
Khanaan Shamlan, desainer mode, pemilik brand modest wear Khanaan. Foto: Liputan6.com/Zulfikar

Liputan6.com, Jakarta Batik telah menjadi warisan budaya Indonesia yang kini disukai sebagai busana acara tertentu atau bahkan sehari-hari. Namun, teknik batik sendiri sebenarnya bisa diaplikasikan pada busana yang lebih modern.

Itu yang dilakukan oleh desainer muda berbakat Khanaan Shamlan. Batik telah menjadi napas di rancangannya, tetapi Khanaan juga memberikan sentuhan lebih modern ke dalamnya.

"Memang tidak semua item aku rancang dari batik. Namun, batik selalu ada dalam setiap koleksi aku," kata Khanaan dalam wawancara eksklusif dengan Liputan6.com, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Lahir di Pekalongan, Khanaan memang sudah akrab dengan proses produksi batik. Maklum saja, kota tersebut merupakan salah satu penghasil batik terbesar di Indonesia.

Apalagi keluarga Khanaan memiliki usaha batik di kota tersebut. Sejak kecil, Khanaan pun telah erat dengan bagaimana usaha mode itu sendiri. Meskipun belum terlintas dalam pikirannya untuk melanjutkan usaha tersebut.

"Dulu malah aku ingin menjadi dokter, tapi memang dari dulu suka menggambar. Akhirnya aku masuk sekolah fashion dan terjun ke dunia bisnis mode hingga sekarang," ucap wanita berusia 26 tahun ini.

Kota Pekalongan menjadi inspirasi pertama Khanaan dalam mendalami dan mengeksplorasi batik. Kini eksplorasinya berkembang pada motif-motif baru yang terinspirasi dari banyak hal.

Batik telah menjadi napasnya, Khanaan Shamlan juga memberikan sentuhan lebih modern ke dalam rancangannya dan membawanya ke mancanegara.

Khanaan menginginkan citra batik yang fashionable dan muda. Maka, sejak 2009 ia pun mulai berkarir dan memfokuskan pada batik. Ia tak lagi mengambil motif tradisional dan konvensional, tetapi mencari motif-motif baru.

"Misalnya koleksi aku kemarin Anatolia mengambil inspirasi dari Kerajaan Ottoman, aku ambil dari seni dan arsitekturnya, aku terapkan dengan teknik batik. Kreasi yang tercipta jadi baru," tutur Khanaan.

Hal itu juga merupakan strategi Khanaan supaya cita-citanya membawa batik ke mancanegara tercapai. Teknik batik tetap digunakan tetapi dengan desain motif lebih modern, supaya rancangannya bisa lebih terima oleh masyarakat Indonesia maupun luar negeri.

Khanaan menginginkan citra batik yang fashionable dan muda.

Koleksi Khanaan pun sudah sempat beberapa kali dibawa ke fashion show atau pameran luar negeri. Misalnya ke Arab Fashion Week dan Qatar Arabian Fashion Night. Sejauh ni, respons masyarakat internasional pun sangat baik.

 "Aku mau semua orang senang, mau menerima, dan mau pakai, nggak hanya membawa batik ke masyarakat luar dan membuat mereka mau pakai ke acara-acara mereka dan mencintai batik seperti masyarakat di sini mencintainya," ucap alumnus ESMOD ini.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya