Liputan6.com, Jakarta Desainer tas legendaris Judith Leiber (97) meninggal pada Sabtu, 28 April 2018. Kepergiannya hanya selang beberapa jam dari kematiang sang suami, pelukis abstrak Gerson Leiber (96).
Keduanya berpulang karena serangan jantung di kediaman mereka. Sebelumnya, Judith dan Gerson menjalani perawatan di rumah sakit karena penyakit jantung kongestif.
Judit lebih dulu dirawat di rumah sakit selama beberapa minggu. Sementara sang suami baru masuk rumah sakit pada Jumat, 27 April 2018 dan pulang pada Sabtu, 28 April 2018.
Advertisement
Saat Gerson pulang, perawat melihat ia berbisik sambil membungkuk pada sang istri. "Sweetie, saatnya bagi kita untuk pergi," ujar Penulis biografi dan juru bicara mereka Jeffrey Sussman, kepada The New York Times, seperti melansir dari Huffingtonpost.com, Rabu (2/5/2018).
Sussman bahkan menjuluki mereka sebagai Romeo & Juliet berusia 90 tahun. Sebab keduanya tidak bisa hidup tanpa satu sama lain seperti tergambar pada jam-jam terakhir perpisahan mereka di dunia.
Mahakarya Tas minaudière
Salah satu mahakarya tas buatan Judith yang terkenal bernama minaudière. Tas tangan berukuran mini, berbentuk unik, dan berkilauan karena bertahtakan permata.
Beberapa bentuk yang paling ikonis seperti es krim, penguin, atau pelikan. Tak heran jika tas seri minaudière mejadi aksesori wajib selebritas Hollywood saat berjalan di karpet merah dalam berbagai acara penghargaan.
Judith mantap untuk membuka lini tas sendiri pada tahun 1963 setelah bekerja sebagai desainer untuk perusahaan lain. Dia menjual perusahaannya pada 1993 sambil tetap merancang lima tahun setelahnya dan pensiun pada usia 77 tahun.
Sementara Gerson dikenal karena lukisannya tentang pemandangan New York. Karyaknya sering dipamerkan di museum seperti Museum Seni Metropolitan New York, Museum Brooklun, dan Galeri Seni Nasional di Washington.
Pasangan ini juga menciptakan Leiber Collection pada tahun 2005. Mereka menempatkan karya seni selama beberapa dekade terakhir di Springs, kota kecil di East Hampton, yang kembali dibuka akhir Mei ini.
Sebelum membuat tas tangan, wanita kelahiran Budapest, Hongaria ini menjahit seragam Angkatan Darat. Dia dan keluarganya yang merupakan keturunan Yahudi, melakukan hal tersebt untuk menghindari dikirim ke kamp konsentrasi.
Kisah cinta keduanya pun berawal setelah Perang Dunia II. Kala itu Gerson ditempatkan di Eropa sebagai tentara Amerka.
Mereka bertemu di jalan di Budapest. Judith mengatakan keluarganya memiliki ruangan dan ingin menyewakan pada perwira militer.
"Dia berbicara dalam bahasa Inggris yang sangat baik. Saya tidak melihatnya sebagai seorang yang ingin menyewakan rumah, tapi saya jatuh cinta," ujar Gerson pada Times beberapa tahun lalu.
Advertisement