Macron Bicara Soal Kemungkinan Prancis Akui Palestina sebagai Negara, Respons Israel?

Menteri Luar Negeri Palestina Varsen Aghabekian Shahin mengatakan bahwa pengakuan Prancis akan menjadi langkah ke arah yang benar sejalan dengan perlindungan hak-hak rakyat Palestina.

oleh Teddy Tri Setio Berty Diperbarui 10 Apr 2025, 09:52 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 09:52 WIB
FOTO: Usai Bertemu Putin, Emmanuel Macron Temui Presiden Ukraina
Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi isyarat saat konferensi pers bersama Presiden Ukraina setelah pertemuan mereka di Kyiv, Ukraina, 8 Februari 2022. Volodymyr Zelensky berharap segera mengadakan pertemuan puncak dengan pemimpin Rusia, Prancis, dan Jerman. (Sergei SUPINSKY/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Paris - Presiden Emmanuel Macron mengatakan, Prancis dapat mengakui Palestina sebagai sebuah negara yang merdeka dalam beberapa bulan mendatang.

Macron mengatakan kepada televisi France 5 pada Rabu (9/4/2025) bahwa ia bermaksud untuk menuntaskan langkah tersebut pada konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang konflik Israel-Palestina, yang akan diketuai bersama oleh negaranya dengan Arab Saudi pada Juni 2025.

"Kita harus bergerak menuju pengakuan, dan kita akan melakukannya dalam beberapa bulan mendatang," kata Macron, dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (10/4/2025).

"Saya tidak melakukannya untuk menyenangkan siapa pun. Saya akan melakukannya karena pada suatu saat nanti itu akan benar," katanya.

Menteri Luar Negeri Palestina, Varsen Aghabekian Shahin, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pengakuan Prancis akan menjadi langkah ke arah yang benar sejalan dengan perlindungan hak-hak rakyat Palestina dan solusi dua negara.

Respons Israel?

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan, setiap pengakuan atas negara Palestina akan menjadi "dorongan bagi Hamas".

“Pengakuan sepihak atas negara Palestina yang fiktif, oleh negara mana pun, dalam kenyataan yang kita semua tahu, akan menjadi hadiah bagi teror dan dorongan bagi Hamas,” tulisnya di X.

“Tindakan semacam ini tidak akan mendekatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan kita – tetapi sebaliknya: tindakan ini hanya akan semakin menjauhkan mereka,” katanya.

 

Pengakuan Palestina dari Sejumlah Negara

Warga Gaza Balik ke Pengungsian
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan banyak korban tewas merupakan anak-anak. (Bashar TALEB/AFP)... Selengkapnya

Palestina telah diakui sebagai negara berdaulat oleh 146 dari 193 anggota PBB sejauh ini, dengan Armenia, Slovenia, Irlandia, Norwegia, Spanyol, Bahamas, Trinidad dan Tobago, Jamaika, dan Barbados bergabung dengan mereka tahun lalu.

Namun, meskipun dukungan internasional terhadap negara Palestina semakin meningkat, beberapa negara Barat besar seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Jerman telah menahan pengakuan.

Macron mengatakan bahwa ia meramalkan adanya dinamika kolektif yang memungkinkan beberapa negara di Timur Tengah untuk mengakui negara Israel pada gilirannya.

Negara-negara yang tidak mengakui Israel termasuk Arab Saudi, Iran, Irak, Suriah, dan Yaman.

Macron mengatakan bahwa mengakui Palestina sebagai sebuah negara akan memungkinkan Prancis “untuk bersikap tegas dalam perjuangan kita melawan mereka yang menolak hak Israel untuk eksis, seperti yang terjadi dengan Iran, dan untuk berkomitmen pada keamanan kolektif di kawasan tersebut”.

Infografis Solusi 2 Negara Israel-Palestina dan Sikap Indonesia.
Infografis Solusi 2 Negara Israel-Palestina dan Sikap Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya