Liputan6.com, Jakarta Pare merupakan sayuran yang kaya nutrisi namun sering dihindari karena rasanya yang pahit. Padahal dengan teknik pengolahan yang tepat, pare bisa menjadi hidangan yang lezat dan menyehatkan. Artikel ini akan membahas berbagai tips pare tidak pahit serta cara mengolahnya agar bisa dinikmati oleh seluruh keluarga.
Definisi dan Karakteristik Pare
Pare (Momordica charantia) adalah tanaman merambat dari suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Sayuran ini berasal dari wilayah Asia Tropis dan telah dibudidayakan secara luas di berbagai negara tropis. Pare memiliki beberapa nama lain seperti peria, pepare, atau melon pahit.
Karakteristik utama pare adalah:
- Buah berbentuk lonjong dengan permukaan bergerigi
- Warna hijau saat muda dan berubah kuning-oranye ketika matang
- Rasa pahit yang khas karena kandungan senyawa cucurbitacin
- Biji berwarna coklat yang diselimuti daging buah berwarna merah
- Daun berbentuk menjari dengan 5-7 lekukan
- Bunga berwarna kuning
Pare tumbuh merambat dengan bantuan sulur. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Pare menyukai tanah yang gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase yang baik.
Meskipun rasanya pahit, pare telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara Asia. Kini pare juga mulai populer di negara Barat karena kandungan nutrisi dan manfaat kesehatannya yang beragam.
Advertisement
Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Pare
Meskipun rasanya pahit, pare menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan. Berikut adalah beberapa khasiat pare bagi tubuh:
1. Membantu mengontrol kadar gula darahPare mengandung senyawa yang bekerja mirip insulin sehingga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan pare efektif membantu mengendalikan diabetes tipe 2.
2. Mendukung kesehatan jantungKandungan antioksidan, serat, dan mineral dalam pare berperan menjaga kesehatan jantung. Pare dapat membantu menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah.
3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuhPare kaya akan vitamin C dan senyawa lain yang mendukung fungsi sistem imun. Konsumsi rutin pare dapat membantu tubuh melawan infeksi.
4. Mendukung pencernaan yang sehatSerat dalam pare membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Pare juga memiliki efek detoksifikasi yang baik untuk organ pencernaan.
5. Memiliki sifat anti-kankerBeberapa penelitian menunjukkan pare memiliki potensi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, terutama kanker payudara, prostat, dan usus besar.
6. Mendukung penurunan berat badanPare rendah kalori namun kaya serat sehingga cocok dikonsumsi saat diet. Senyawa dalam pare juga dapat membantu metabolisme lemak.
7. Menjaga kesehatan kulitAntioksidan dalam pare melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Pare juga membantu mempercepat penyembuhan luka.
8. Mendukung fungsi hatiPare memiliki efek hepatoprotektif yang melindungi sel-sel hati dari kerusakan. Pare juga membantu proses detoksifikasi di hati.
9. Meningkatkan kesehatan mataKandungan vitamin A dan lutein dalam pare baik untuk kesehatan mata dan membantu mencegah degenerasi makula.
10. Memiliki efek anti-inflamasiSenyawa dalam pare dapat membantu meredakan peradangan di dalam tubuh.
Dengan berbagai manfaat tersebut, pare layak untuk dijadikan bagian dari menu sehat keluarga. Kuncinya adalah mengolah pare dengan tepat agar rasanya lebih dapat diterima.
Penyebab Rasa Pahit pada Pare
Rasa pahit yang khas pada pare disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Kandungan senyawa cucurbitacin
Cucurbitacin adalah senyawa terpenoid yang memberikan rasa pahit pada pare dan beberapa tanaman lain dari suku Cucurbitaceae. Senyawa ini berfungsi sebagai pertahanan alami tanaman terhadap hama.
2. Keberadaan alkaloid momordicine
Momordicine adalah alkaloid yang juga berkontribusi pada rasa pahit pare. Senyawa ini terutama terdapat pada buah dan daun tanaman pare.
3. Tingkat kematangan buah
Pare yang terlalu matang cenderung memiliki rasa pahit yang lebih kuat dibandingkan pare muda. Ini karena konsentrasi senyawa pahit meningkat seiring proses pematangan buah.
4. Faktor genetik tanaman
Beberapa varietas pare secara alami memiliki kadar senyawa pahit yang lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya.
5. Kondisi lingkungan tumbuh
Stres lingkungan seperti kekeringan atau serangan hama dapat memicu tanaman pare memproduksi lebih banyak senyawa pahit sebagai mekanisme pertahanan.
6. Bagian buah
Kulit dan biji pare umumnya memiliki konsentrasi senyawa pahit yang lebih tinggi dibandingkan daging buahnya.
7. Metode pengolahan
Cara memasak yang tidak tepat dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan rasa pahit pare.
Memahami penyebab rasa pahit pare ini penting untuk menentukan langkah-langkah yang tepat dalam menguranginya. Dengan teknik pengolahan yang sesuai, rasa pahit pare dapat diminimalkan tanpa menghilangkan nutrisinya.
Advertisement
Tips Memilih Pare yang Berkualitas
Langkah awal untuk mendapatkan pare yang tidak terlalu pahit adalah dengan memilih buah yang berkualitas baik. Berikut adalah beberapa tips memilih pare:
1. Perhatikan ukuran
Pilih pare berukuran sedang, tidak terlalu besar atau kecil. Pare yang terlalu besar cenderung lebih pahit dan berserat.
2. Cek warna kulit
Pare yang baik memiliki warna hijau cerah dan merata. Hindari pare dengan bercak kuning atau coklat yang menandakan buah terlalu matang.
3. Periksa tekstur permukaan
Pilih pare dengan permukaan yang keras dan kencang saat ditekan. Pare yang lembek menandakan kualitas yang kurang baik.
4. Perhatikan tonjolan
Pare yang baik memiliki tonjolan yang rapat dan teratur. Hindari pare dengan tonjolan yang jarang atau tidak beraturan.
5. Cium aromanya
Pare segar memiliki aroma yang segar dan khas. Hindari pare yang berbau tidak sedap atau terlalu kuat.
6. Periksa bagian ujung
Pilih pare dengan ujung yang masih segar dan tidak kering atau menghitam.
7. Perhatikan tingkat kematangan
Pare muda umumnya memiliki rasa yang tidak terlalu pahit. Pilih pare yang belum terlalu matang untuk hasil terbaik.
8. Cek keberadaan biji
Jika memungkinkan, pilih pare dengan biji yang belum terlalu berkembang karena cenderung kurang pahit.
9. Perhatikan musim
Pare yang dipanen saat musimnya umumnya memiliki kualitas dan rasa yang lebih baik.
10. Beli dari sumber terpercaya
Belilah pare dari penjual atau pasar yang terpercaya untuk memastikan kualitas dan kesegarannya.
Dengan memilih pare yang berkualitas, Anda telah melakukan langkah awal yang penting dalam menghasilkan olahan pare yang lezat dan tidak terlalu pahit. Selanjutnya, teknik pengolahan yang tepat akan semakin menyempurnakan hasil akhirnya.
Cara Mengurangi Rasa Pahit Pare
Setelah memilih pare yang berkualitas, langkah selanjutnya adalah mengurangi rasa pahitnya sebelum diolah. Berikut adalah beberapa metode efektif untuk mengurangi kepahitan pare:
1. Rendam dalam air garam
Potong pare menjadi irisan tipis, kemudian rendam dalam larutan air garam selama 15-30 menit. Bilas dengan air bersih sebelum diolah. Garam membantu menarik keluar getah pahit dari pare.
2. Taburi gula
Setelah diiris, taburi pare dengan gula pasir dan remas-remas perlahan. Diamkan selama 15 menit lalu bilas. Gula membantu menetralkan rasa pahit.
3. Rendam dengan cuka
Campurkan cuka dengan air dalam perbandingan 1:4, lalu rendam irisan pare selama 15-20 menit. Bilas sebelum dimasak. Asam dalam cuka membantu mengurangi kepahitan.
4. Gunakan air mendidih
Siram irisan pare dengan air mendidih, diamkan selama 2-3 menit, lalu segera rendam dalam air es. Metode blanching ini membantu menghilangkan sebagian rasa pahit.
5. Rebus dengan daun jambu biji
Rebus pare bersama beberapa lembar daun jambu biji selama 3-5 menit. Daun jambu biji dipercaya dapat menetralisir rasa pahit.
6. Rendam dengan air kelapa
Rendam irisan pare dalam air kelapa muda selama 30 menit sebelum diolah. Air kelapa membantu mengurangi kepahitan sekaligus menambah nutrisi.
7. Gunakan yogurt
Rendam pare dalam yogurt plain selama 30 menit. Asam laktat dalam yogurt membantu menetralkan rasa pahit.
8. Kombinasikan dengan bahan lain
Saat memasak, kombinasikan pare dengan bahan-bahan yang memiliki rasa kuat seperti bawang putih, cabai, atau terasi untuk mengimbangi rasa pahitnya.
9. Buang biji dan selaput putih
Bagian biji dan selaput putih pare mengandung konsentrasi senyawa pahit yang tinggi. Buang bagian ini sebelum mengolah pare.
10. Pilih metode memasak yang tepat
Metode memasak seperti tumis cepat atau kukus dapat membantu mempertahankan tekstur pare sekaligus mengurangi rasa pahitnya.
Penting untuk diingat bahwa meskipun metode-metode ini efektif mengurangi rasa pahit, jangan terlalu berlebihan dalam prosesnya agar nutrisi pare tetap terjaga. Kombinasikan beberapa metode untuk hasil terbaik sesuai selera Anda.
Advertisement
Teknik Memasak Pare agar Tidak Pahit
Setelah mengurangi rasa pahit pare melalui proses persiapan, langkah selanjutnya adalah mengolahnya dengan teknik memasak yang tepat. Berikut adalah beberapa metode memasak pare yang dapat meminimalkan rasa pahit sekaligus menghasilkan hidangan yang lezat:
1. Tumis cepat (stir-frying)
Tumis pare dengan api besar selama 3-5 menit. Metode cepat ini membantu mempertahankan tekstur renyah pare sekaligus mengurangi rasa pahitnya. Tambahkan bumbu-bumbu kuat seperti bawang putih, cabai, atau saus tiram untuk mengimbangi rasa pare.
2. Kukus
Kukus pare selama 5-7 menit hingga empuk namun tidak terlalu lembek. Metode ini membantu mempertahankan nutrisi pare sekaligus mengurangi kepahitannya. Setelah dikukus, pare dapat diolah lebih lanjut atau disajikan dengan saus.
3. Goreng tepung
Balut irisan pare dengan tepung yang diberi bumbu, lalu goreng hingga keemasan. Lapisan tepung membantu mengurangi rasa pahit yang terasa langsung di lidah.
4. Masak dengan santan
Memasak pare dalam kuah santan dapat membantu menetralkan rasa pahitnya. Tambahkan rempah-rempah seperti kunyit, serai, dan daun salam untuk aroma yang lebih kaya.
5. Kombinasikan dengan telur
Masak pare bersama telur orak-arik. Protein dalam telur membantu menyeimbangkan rasa pahit pare. Teknik ini populer dalam masakan Cina.
6. Masak dengan daging atau seafood
Kombinasikan pare dengan daging cincang, udang, atau ikan asin. Rasa gurih dari protein hewani akan mengimbangi kepahitan pare.
7. Buat acar
Membuat acar pare dengan cuka dan gula dapat mengubah rasa pahitnya menjadi asam manis yang lebih dapat diterima.
8. Masak sup
Memasak pare dalam sup dengan berbagai sayuran lain dapat membantu menyamarkan rasa pahitnya. Tambahkan kaldu yang kuat untuk rasa yang lebih kaya.
9. Panggang atau bakar
Memanggang atau membakar pare yang telah dibumbui dapat menghasilkan rasa yang unik dengan tingkat kepahitan yang berkurang.
10. Masak dengan teknik slow cooking
Memasak pare dalam waktu lama dengan api kecil, seperti dalam pembuatan rendang atau kari, dapat membantu mengurangi rasa pahitnya secara signifikan.
Kunci utama dalam memasak pare adalah tidak terlalu lama memasaknya agar teksturnya tetap baik dan nutrisinya terjaga. Selalu kombinasikan dengan bumbu-bumbu yang kuat untuk mengimbangi rasa pahitnya. Dengan teknik yang tepat, pare dapat menjadi hidangan yang lezat dan disukai oleh seluruh keluarga.
Resep Olahan Pare yang Lezat
Berikut adalah beberapa resep olahan pare yang lezat dan tidak terlalu pahit untuk Anda coba di rumah:
1. Tumis Pare Telur
Bahan:
- 2 buah pare, iris tipis
- 3 butir telur, kocok lepas
- 4 siung bawang putih, cincang
- 2 buah cabai merah, iris
- Garam dan merica secukupnya
- Minyak untuk menumis
Cara membuat:
- Rendam irisan pare dengan garam selama 15 menit, bilas dan tiriskan.
- Panaskan minyak, tumis bawang putih hingga harum.
- Masukkan pare, aduk rata dan masak hingga setengah matang.
- Tuang telur kocok, aduk perlahan hingga telur setengah matang.
- Tambahkan cabai, garam, dan merica. Aduk rata hingga matang.
- Sajikan selagi hangat.
2. Pare Isi Daging
Bahan:
- 4 buah pare ukuran sedang
- 200 gr daging sapi cincang
- 2 siung bawang putih, haluskan
- 1 butir telur
- 1 sdm kecap manis
- Garam, merica, dan penyedap rasa secukupnya
- Minyak untuk menggoreng
Cara membuat:
- Belah pare, buang bijinya dan rendam dalam air garam selama 30 menit. Bilas dan tiriskan.
- Campur daging cincang, bawang putih, telur, kecap, garam, merica, dan penyedap rasa.
- Isi pare dengan campuran daging.
- Kukus pare isi selama 15-20 menit hingga matang.
- Goreng sebentar hingga kecoklatan. Sajikan.
3. Sup Pare Ayam
Bahan:
- 2 buah pare, potong bulat
- 200 gr dada ayam, potong dadu
- 2 buah wortel, potong bulat
- 2 batang daun bawang, iris
- 2 siung bawang putih, geprek
- 1 ruas jahe, geprek
- 1,5 liter kaldu ayam
- Garam dan merica secukupnya
Cara membuat:
- Rebus pare dalam air mendidih selama 2 menit, angkat dan rendam dalam air es. Tiriskan.
- Didihkan kaldu, masukkan bawang putih dan jahe.
- Tambahkan ayam dan wortel, masak hingga setengah matang.
- Masukkan pare, masak hingga semua bahan matang.
- Tambahkan daun bawang, garam, dan merica. Aduk rata.
- Sajikan hangat.
Resep-resep di atas merupakan contoh bagaimana pare dapat diolah menjadi hidangan yang lezat dan tidak terlalu pahit. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai bumbu dan teknik memasak untuk menemukan kombinasi yang paling sesuai dengan selera Anda.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Pare
Terdapat beberapa mitos dan fakta seputar pare yang perlu diketahui:
Mitos 1: Pare tidak memiliki nilai gizi
Fakta: Pare justru kaya akan nutrisi seperti vitamin C, vitamin A, folat, dan serat. Pare juga mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Mitos 2: Pare hanya bisa dimakan mentah untuk mendapatkan manfaatnya
Fakta: Pare dapat dikonsumsi baik mentah maupun dimasak. Memasak pare dengan benar justru dapat meningkatkan penyerapan beberapa nutrisinya.
Mitos 3: Pare berbahaya bagi ibu hamil
Fakta: Konsumsi pare dalam jumlah normal umumnya aman bagi ibu hamil. Namun, konsumsi berlebihan atau dalam bentuk suplemen konsentrat sebaiknya dihindari karena dapat memicu kontraksi.
Mitos 4: Pare dapat menyembuhkan diabetes
Fakta: Meskipun pare memiliki efek menurunkan gula darah, ia tidak dapat menyembuhkan diabetes. Pare hanya membantu mengelola kadar gula darah sebagai bagian dari diet seimbang.
Mitos 5: Semakin pahit pare, semakin berkhasiat
Fakta: Tingkat kepahitan tidak selalu berkorelasi langsung dengan khasiat pare. Pare yang tidak terlalu pahit pun tetap memiliki manfaat kesehatan.
Mitos 6: Pare tidak aman dikonsumsi anak-anak
Fakta: Pare aman dikonsumsi anak-anak dalam jumlah wajar. Namun, karena rasanya yang pahit, mungkin perlu kreativitas dalam penyajiannya.
Mitos 7: Pare dapat menggantikan obat diabetes
Fakta: Meskipun pare memiliki efek hipoglikemik, ia tidak boleh menggantikan obat diabetes yang diresepkan dokter. Konsultasikan selalu dengan profesional kesehatan.
Mitos 8: Pare hanya bermanfaat untuk diabetes
Fakta: Selain efeknya pada gula darah, pare juga memiliki manfaat lain seperti meningkatkan imunitas, mendukung kesehatan pencernaan, dan memiliki sifat anti-inflamasi.
Mitos 9: Semua jenis pare sama
Fakta: Terdapat beberapa varietas pare dengan tingkat kepahitan dan kandungan nutrisi yang berbeda-beda.
Mitos 10: Pare tidak bisa disimpan lama
Fakta: Dengan penyimpanan yang tepat di lemari es, pare dapat bertahan hingga satu minggu.
Memahami fakta-fakta ini penting untuk menghargai nilai gizi pare dan mengonsumsinya dengan bijak sebagai bagian dari diet sehat dan seimbang.
Tanya Jawab Seputar Pengolahan Pare
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar pengolahan pare beserta jawabannya:
1. Apakah rasa pahit pare bisa hilang sepenuhnya?
Rasa pahit pare sulit dihilangkan sepenuhnya, namun dapat dikurangi secara signifikan dengan teknik pengolahan yang tepat. Kombinasi beberapa metode seperti perendaman garam dan penggunaan bumbu kuat dapat meminimalkan rasa pahitnya.
2. Berapa lama pare harus direndam dalam air garam?
Umumnya, pare direndam dalam air garam selama 15-30 menit. Waktu perendaman yang terlalu lama dapat mengurangi nutrisi dan mengubah tekstur pare.
3. Apakah membuang biji pare mengurangi nutrisinya?
Membuang biji pare memang mengurangi sebagian nutrisinya, namun juga mengurangi rasa pahit secara signifikan. Bagian daging buah pare tetap mengandung banyak nutrisi penting.
4. Bagaimana cara menyimpan pare agar tahan lama?
Simpan pare utuh dalam plastik berlubang di bagian crisper lemari es. Pare dapat bertahan hingga satu minggu. Hindari mencuci pare sebelum disimpan untuk mencegah pembusukan.
5. Apakah pare bisa dimakan mentah?
Ya, pare bisa dimakan mentah, namun rasanya akan sangat pahit. Sebaiknya pare mentah direndam terlebih dahulu dalam air garam atau cuka sebelum dikonsumsi.
6. Bagaimana cara memasak pare untuk bayi?
Untuk bayi, pare sebaiknya dimasak hingga sangat lembut dan dicampur dengan bahan lain yang lebih netral rasanya. Pastikan untuk membuang biji dan mengurangi rasa pahitnya terlebih dahulu.
7. Apakah benar pare bisa menurunkan berat badan?
Pare rendah kalori dan kaya serat, sehingga dapat mendukung program penurunan berat badan jika dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang. Namun, pare bukan obat ajaib untuk menurunkan berat badan.
8. Berapa banyak pare yang aman dikonsumsi setiap hari?
Tidak ada aturan pasti, namun mengonsumsi 1-2 buah pare ukuran sedang per hari umumnya aman bagi kebanyakan orang. Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
9. Apakah pare bisa dimakan kulitnya?
Ya, kulit pare bisa dimakan dan mengandung banyak nutrisi. Namun, kulit pare juga merupakan bagian yang paling pahit, sehingga banyak orang memilih untuk mengupasnya.
10. Bagaimana cara mengetahui pare sudah tidak layak konsumsi?
Pare yang tidak layak konsumsi biasanya memiliki tanda-tanda seperti tekstur lembek, warna menguning atau kecoklatan, bau tidak sedap, atau terdapat bintik-bintik jamur. Jika ragu, lebih baik tidak mengonsumsinya.
Pemahaman yang baik tentang pengolahan pare akan membantu Anda memanfaatkan sayuran ini secara optimal dalam menu sehari-hari. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai metode dan resep untuk menemukan cara terbaik menikmati pare sesuai selera Anda.
Advertisement
Kesimpulan
Pare merupakan sayuran yang kaya nutrisi dengan berbagai manfaat kesehatan. Meskipun rasanya pahit, dengan teknik pengolahan yang tepat.