Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, adalah salah satu ulama yang dikenal dengan penjelasan agama yang sederhana namun mendalam. Melalui ceramahnya, Gus Baha kerap memberikan pemahaman tentang pentingnya introspeksi diri sebelum datangnya Yaumul Hisab di Hari Kiamat.
Gus Baha menjelaskan konsep "hisablah dirimu sendiri sebelum dihisab." Pesan ini mengingatkan umat Islam untuk selalu mengevaluasi diri agar tidak menjadi orang yang celaka di akhirat.
"Semua hisab itu tujuannya mempermalukan seseorang di depan umum, bahwa mereka adalah orang yang buruk. Namun, jika di dunia seseorang sudah terbiasa mengakui kekurangan dirinya, maka kemungkinan terkena hisab akan kecil," kata Gus Baha, mengutip tayangan di kanal YouTube @gusbaha-n8f.
Advertisement
Gus Baha menambahkan, umat Rasulullah memiliki keistimewaan yang luar biasa. Hal ini didasarkan pada ayat penutup dalam Surah Al-Baqarah yang memberikan banyak kemudahan bagi umat Nabi Muhammad SAW.
Dalam ceramahnya, Gus Baha membacakan Surah Al-Baqarah ayat 286
:لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya."
Mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau membebankan kepada orang-orang sebelum kami."
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Bacalah Surah Al Baqarah Ini
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaf kami, ampuni kami, dan rahmati kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
Menurut Gus Baha, setiap umat Nabi Muhammad SAW yang membaca doa ini akan mendapat jawaban langsung dari Allah. Jawaban itu adalah "qola na’am" atau "ya," sebagai tanda bahwa doa tersebut dikabulkan.
"Ya Allah, jangan hisab kami, jangan beri sanksi kami, jangan azab kami kalau kami lupa atau salah," tutur Gus Baha. Dalam ceramahnya, ia juga menekankan pentingnya kejujuran dalam introspeksi diri.
Gus Baha mengingatkan, umat Islam yang membaca dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah memiliki keutamaan yang besar. Di antaranya adalah terhindar dari kejahatan serta dikabulkannya segala permintaan, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis sahih.
"Siapa yang membaca dua ayat terakhir Surah Al-Baqarah, maka keduanya cukup baginya," kata Gus Baha, mengutip hadis Nabi Muhammad SAW.
Hadis ini mengisyaratkan bahwa membaca dua ayat tersebut bisa menjadi penjagaan dari segala macam gangguan, baik yang berasal dari manusia maupun jin.
Advertisement
Agar Selamat Dunia Akhirat
Selain itu, Gus Baha mengungkapkan bahwa malaikat pernah turun untuk memberikan kabar gembira tentang keutamaan dua ayat terakhir Surah Al-Baqarah. Malaikat tersebut menyampaikan bahwa ayat-ayat ini adalah anugerah yang hanya diberikan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya.
"Tidaklah kamu membaca satu huruf dari keduanya kecuali akan diberikan permintaanmu," ujar Gus Baha, mengutip hadis tersebut.
Untuk itu, Gus Baha menganjurkan umat Islam agar rutin membaca dua ayat terakhir Surah Al-Baqarah, baik setelah salat maupun di waktu-waktu lainnya.
Keutamaan ini, menurut Gus Baha, harus menjadi motivasi bagi umat Islam untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Ia menekankan pentingnya berusaha menjadi pribadi yang jujur dalam introspeksi diri dan senantiasa membaca doa dengan penuh keyakinan.
Penjelasan Gus Baha ini mengajarkan bahwa introspeksi diri adalah kunci keselamatan di dunia dan akhirat. Dengan membiasakan diri untuk menghisab diri sendiri, umat Islam akan lebih siap menghadapi hari hisab yang sebenarnya.
Semoga pesan ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa berintrospeksi dan mendekatkan diri kepada Allah. Keikhlasan dan pengakuan terhadap kelemahan diri adalah langkah awal menuju keselamatan yang sejati.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul