Ciri-Ciri Amandel Bengkak: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Kenali ciri-ciri amandel bengkak, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya. Pelajari kapan harus ke dokter dan tips perawatan di rumah untuk meredakan ketidaknyamanan.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Des 2024, 09:50 WIB
Diterbitkan 04 Des 2024, 09:50 WIB
ciri-ciri amandel bengkak
ciri-ciri amandel bengkak ©Ilustrasi dibuat AI
Daftar Isi

Liputan6.com, Jakarta Amandel merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi. Namun, terkadang amandel itu sendiri dapat mengalami peradangan dan pembengkakan yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Mengenali ciri-ciri amandel bengkak sejak dini dapat membantu Anda mendapatkan penanganan yang tepat. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang penyebab, gejala, cara mengatasi, serta kapan harus berkonsultasi dengan dokter terkait masalah amandel bengkak.

Pengertian Amandel dan Fungsinya

Amandel, atau dalam istilah medis disebut tonsil, merupakan sepasang massa jaringan lunak berbentuk oval yang terletak di kedua sisi belakang tenggorokan. Organ ini merupakan bagian dari sistem limfatik yang berperan penting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi, terutama pada anak-anak. Fungsi utama amandel adalah sebagai garis pertahanan pertama melawan virus dan bakteri yang masuk melalui mulut dan hidung.

Meskipun ukuran amandel bervariasi pada setiap orang, rata-rata volumenya tidak lebih dari 42,81 cm3. Pada wanita, ukuran rata-rata amandelnya adalah 37,65 cm3, sedangkan pada pria 52,4 cm3. Amandel yang sehat biasanya berwarna merah muda dan berbentuk oval.

Seiring bertambahnya usia dan semakin kuatnya sistem kekebalan tubuh, peran amandel dalam melindungi tubuh dari infeksi secara bertahap akan berkurang. Ukurannya pun akan menyusut secara alami. Namun, hal ini tidak berarti amandel kehilangan fungsinya sepenuhnya pada orang dewasa.

Penyebab Amandel Bengkak

Pembengkakan pada amandel, yang juga dikenal sebagai tonsilitis, dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab utama amandel bengkak:

1. Infeksi Virus

Sebagian besar kasus amandel bengkak (sekitar 70%) disebabkan oleh infeksi virus. Beberapa jenis virus yang sering menjadi penyebab adalah:

  • Adenovirus: Virus ini dapat menyebabkan pilek, sakit tenggorokan, dan bronkitis.
  • Virus influenza: Penyebab utama flu musiman.
  • Virus Epstein-Barr (EBV): Virus ini menyebabkan mononukleosis infeksiosa atau "penyakit ciuman".
  • Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1): Dapat menyebabkan luka dan lepuh pada amandel.
  • Cytomegalovirus (CMV): Virus herpes yang biasanya tidak aktif dalam tubuh namun dapat muncul saat sistem kekebalan tubuh melemah.
  • Virus campak: Dapat menyebabkan peradangan pada amandel sebagai bagian dari gejala pernapasannya.

2. Infeksi Bakteri

Sekitar 15-30% kasus amandel bengkak disebabkan oleh infeksi bakteri. Jenis bakteri yang paling umum menjadi penyebab adalah Streptococcus pyogenes (streptokokus grup A), yang juga menyebabkan radang tenggorokan. Infeksi bakteri ini bersifat menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui tetesan pernapasan.

3. Refluks Asam Lambung

Penyakit refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan amandel. Ketika asam lambung naik ke tenggorokan, hal ini dapat memicu peradangan dan pembengkakan pada amandel.

4. Alergi

Paparan terhadap alergen seperti debu, serbuk sari, atau polusi udara dapat menyebabkan iritasi dan peradangan di saluran pernapasan, termasuk amandel. Meskipun alergi sendiri jarang menyebabkan amandel bengkak yang parah, namun dapat memperburuk kondisi yang sudah ada.

5. Iritasi dari Makanan dan Minuman

Konsumsi makanan pedas atau minuman yang terlalu panas secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan amandel. Hal ini dapat memicu pembengkakan ringan pada amandel, terutama jika dilakukan secara terus-menerus.

6. Faktor Genetik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan untuk mengalami radang amandel berulang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Anak-anak dengan kelainan genetik tertentu mungkin memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih rentan terhadap infeksi amandel.

Ciri-Ciri Amandel Bengkak

Mengenali ciri-ciri amandel bengkak sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Berikut adalah gejala-gejala umum yang perlu diwaspadai:

Gejala Fisik

  • Pembengkakan dan kemerahan pada amandel
  • Bintik-bintik putih atau kuning pada permukaan amandel
  • Kesulitan menelan atau rasa nyeri saat menelan
  • Suara serak atau perubahan kualitas suara
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Bau mulut (halitosis)

Gejala Sistemik

  • Demam, biasanya di atas 38°C
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan sendi
  • Kelelahan dan lemas
  • Kehilangan nafsu makan
  • Menggigil

Gejala pada Anak-anak

Pada anak-anak, gejala amandel bengkak mungkin sedikit berbeda atau sulit diidentifikasi. Beberapa tanda tambahan yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Rewel dan mudah menangis
  • Kesulitan makan atau minum
  • Produksi air liur berlebihan
  • Perubahan pola tidur
  • Sakit perut

Gejala yang Memerlukan Perhatian Medis Segera

Beberapa gejala menunjukkan kondisi yang lebih serius dan memerlukan penanganan medis segera:

  • Kesulitan bernapas atau tersedak
  • Ketidakmampuan untuk menelan cairan
  • Dehidrasi parah
  • Demam tinggi yang tidak turun dengan obat penurun panas
  • Pembengkakan yang sangat parah hingga mengganggu jalan napas
  • Perdarahan dari mulut atau tenggorokan

Diagnosis Amandel Bengkak

Diagnosis amandel bengkak biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik oleh dokter. Berikut adalah langkah-langkah yang mungkin dilakukan dalam proses diagnosis:

1. Anamnesis

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk gejala yang dialami, durasi gejala, dan apakah ada riwayat infeksi amandel sebelumnya. Informasi tentang pola makan, kebiasaan, dan lingkungan juga dapat membantu dalam diagnosis.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa mulut dan tenggorokan pasien untuk melihat kondisi amandel. Mereka akan mencari tanda-tanda pembengkakan, kemerahan, atau adanya bintik-bintik putih pada amandel. Pemeriksaan kelenjar getah bening di leher juga dilakukan untuk mendeteksi pembengkakan.

3. Tes Cepat Strep

Jika dokter mencurigai infeksi bakteri streptokokus, mereka mungkin melakukan tes cepat strep. Tes ini melibatkan pengambilan sampel dari tenggorokan menggunakan cotton swab dan dapat memberikan hasil dalam beberapa menit.

4. Kultur Tenggorokan

Jika hasil tes cepat strep negatif tetapi dokter masih mencurigai infeksi bakteri, sampel dari tenggorokan mungkin dikirim ke laboratorium untuk kultur. Hasil kultur biasanya tersedia dalam 24-48 jam.

5. Pemeriksaan Darah

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memerintahkan pemeriksaan darah untuk mengecek jumlah sel darah putih atau untuk mendeteksi infeksi virus tertentu seperti mononukleosis.

6. Pencitraan

Meskipun jarang diperlukan, dalam kasus yang kompleks atau berulang, dokter mungkin merekomendasikan pencitraan seperti CT scan atau MRI untuk memeriksa struktur tenggorokan dan area sekitarnya.

Pengobatan Amandel Bengkak

Penanganan amandel bengkak tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Berikut adalah beberapa pendekatan pengobatan yang umum digunakan:

1. Pengobatan untuk Infeksi Virus

Jika amandel bengkak disebabkan oleh infeksi virus, pengobatan biasanya berfokus pada pengelolaan gejala dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Istirahat yang cukup
  • Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi
  • Menggunakan obat pereda nyeri dan penurun demam seperti paracetamol atau ibuprofen
  • Berkumur dengan air garam hangat untuk meredakan iritasi tenggorokan
  • Mengonsumsi makanan lunak dan dingin seperti es krim atau yogurt untuk menenangkan tenggorokan

2. Pengobatan untuk Infeksi Bakteri

Jika amandel bengkak disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik. Jenis antibiotik yang paling umum digunakan adalah:

  • Penisilin atau amoksisilin untuk infeksi streptokokus
  • Eritromisin atau klaritromisin untuk pasien yang alergi terhadap penisilin

Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian antibiotik sesuai resep, meskipun gejala sudah membaik, untuk mencegah resistensi antibiotik dan kekambuhan infeksi.

3. Tindakan Operatif

Dalam kasus amandel bengkak yang sering kambuh atau menimbulkan komplikasi, dokter mungkin merekomendasikan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi). Indikasi untuk tonsilektomi meliputi:

  • Radang amandel yang terjadi lebih dari 7 kali dalam setahun
  • Amandel yang sangat besar hingga mengganggu pernapasan atau menelan
  • Abses peritonsilar yang berulang
  • Kecurigaan adanya tumor pada amandel

4. Penanganan Gejala

Selain pengobatan utama, beberapa tindakan dapat membantu meredakan gejala amandel bengkak:

  • Menggunakan semprotan tenggorokan yang mengandung antiseptik atau anestesi lokal
  • Menghindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi tenggorokan seperti makanan pedas atau minuman beralkohol
  • Menggunakan humidifier untuk menjaga kelembaban udara
  • Menghindari merokok atau paparan asap rokok

Perawatan di Rumah untuk Amandel Bengkak

Selain pengobatan medis, ada beberapa langkah perawatan di rumah yang dapat membantu meredakan ketidaknyamanan akibat amandel bengkak:

1. Istirahat yang Cukup

Memberikan waktu istirahat yang cukup bagi tubuh sangat penting untuk pemulihan. Hindari aktivitas berat dan pastikan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.

2. Hidrasi

Minum banyak cairan, terutama air putih, untuk mencegah dehidrasi dan membantu menjaga tenggorokan tetap lembab. Hindari minuman yang mengandung kafein atau alkohol karena dapat menyebabkan dehidrasi.

3. Berkumur dengan Air Garam

Berkumur dengan larutan air garam hangat dapat membantu meredakan nyeri dan pembengkakan. Campurkan 1/4 sendok teh garam dalam 240 ml air hangat, kumur selama beberapa detik, lalu buang. Lakukan beberapa kali sehari.

4. Konsumsi Makanan Lunak

Pilih makanan yang mudah ditelan seperti sup, bubur, atau makanan yang dihaluskan. Makanan dingin seperti es krim atau yogurt juga dapat membantu menenangkan tenggorokan yang iritasi.

5. Penggunaan Humidifier

Udara yang lembab dapat membantu meredakan iritasi tenggorokan. Gunakan humidifier di kamar tidur, terutama saat tidur malam.

6. Hindari Iritan

Jauhi asap rokok, polusi udara, atau bahan kimia yang dapat mengiritasi tenggorokan dan memperburuk gejala.

7. Kompres Dingin atau Hangat

Aplikasikan kompres dingin atau hangat pada leher untuk membantu meredakan rasa sakit dan pembengkakan. Pilih suhu yang paling nyaman bagi Anda.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun banyak kasus amandel bengkak dapat membaik dengan perawatan di rumah, ada situasi di mana konsultasi medis diperlukan. Segera hubungi dokter jika Anda atau anak Anda mengalami:

  • Demam tinggi (di atas 39°C) yang tidak turun dengan obat penurun panas
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Pembengkakan yang sangat parah hingga mengganggu jalan napas
  • Gejala yang berlangsung lebih dari seminggu tanpa perbaikan
  • Nyeri yang sangat parah hingga mengganggu makan dan minum
  • Tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, urin berwarna gelap, atau penurunan produksi urin
  • Munculnya ruam kulit yang tidak biasa
  • Pembengkakan yang asimetris pada amandel (satu sisi jauh lebih besar dari yang lain)

Untuk anak-anak, orang tua harus lebih waspada dan segera mencari bantuan medis jika anak menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas, dehidrasi, atau ketidakmampuan untuk menelan cairan.

Pencegahan Amandel Bengkak

Meskipun tidak selalu mungkin untuk mencegah amandel bengkak sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:

1. Praktikkan Kebersihan yang Baik

Cuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Ini dapat membantu mencegah penyebaran kuman yang menyebabkan infeksi.

2. Hindari Kontak dengan Orang Sakit

Jika memungkinkan, hindari kontak dekat dengan orang yang sedang menderita infeksi saluran pernapasan.

3. Jaga Kesehatan Umum

Makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

4. Hindari Iritan

Jauhi asap rokok dan polutan udara lainnya yang dapat mengiritasi tenggorokan dan amandel.

5. Kelola Alergi

Jika Anda memiliki alergi, kelola dengan baik untuk mengurangi iritasi pada saluran pernapasan.

6. Gunakan Masker

Dalam situasi di mana risiko infeksi tinggi, seperti di tempat umum yang ramai, penggunaan masker dapat membantu mencegah paparan terhadap kuman.

Mitos dan Fakta Seputar Amandel Bengkak

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait amandel bengkak. Mari kita luruskan beberapa di antaranya:

Mitos: Semua amandel yang sering bengkak harus diangkat.

Fakta: Tidak semua kasus amandel bengkak memerlukan operasi pengangkatan. Keputusan untuk melakukan tonsilektomi didasarkan pada frekuensi dan keparahan infeksi, serta dampaknya terhadap kualitas hidup pasien.

Mitos: Mengonsumsi es krim dapat menyembuhkan amandel bengkak.

Fakta: Meskipun es krim dapat memberikan kenyamanan sementara dan membantu meredakan nyeri, ia tidak dapat menyembuhkan infeksi yang menyebabkan amandel bengkak. Es krim hanya membantu mengurangi gejala.

Mitos: Amandel tidak memiliki fungsi penting dan lebih baik diangkat.

Fakta: Amandel memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh, terutama pada anak-anak. Pengangkatan amandel hanya dilakukan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Mitos: Amandel bengkak selalu disebabkan oleh infeksi bakteri dan memerlukan antibiotik.

Fakta: Sebagian besar kasus amandel bengkak disebabkan oleh infeksi virus yang tidak memerlukan antibiotik. Penggunaan antibiotik hanya diperlukan jika terbukti ada infeksi bakteri.

Pertanyaan Umum Seputar Amandel Bengkak

1. Apakah amandel bengkak menular?

Amandel bengkak sendiri tidak menular, tetapi infeksi yang menyebabkannya (seperti strep throat) bisa menular melalui kontak langsung atau tetesan pernapasan.

2. Berapa lama biasanya amandel bengkak berlangsung?

Durasi amandel bengkak bervariasi tergantung penyebabnya. Infeksi virus biasanya membaik dalam 7-10 hari, sementara infeksi bakteri mungkin memerlukan waktu lebih lama jika tidak diobati dengan antibiotik.

3. Apakah aman mengonsumsi antibiotik untuk amandel bengkak tanpa resep dokter?

Tidak. Penggunaan antibiotik harus selalu berdasarkan resep dokter. Penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan efek samping yang tidak diinginkan.

4. Bisakah amandel bengkak kambuh setelah operasi pengangkatan?

Setelah tonsilektomi, amandel tidak akan kambuh karena sudah diangkat. Namun, jaringan limfoid yang tersisa di area tersebut masih bisa mengalami infeksi, meskipun jarang terjadi.

5. Apakah ada makanan khusus yang harus dihindari saat amandel bengkak?

Hindari makanan yang keras, pedas, atau asam karena dapat mengiritasi tenggorokan. Fokus pada makanan lunak dan dingin yang mudah ditelan.

Kesimpulan

Amandel bengkak merupakan kondisi yang umum terjadi, terutama pada anak-anak dan remaja. Meskipun seringkali tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya, penting untuk mengenali ciri-ciri amandel bengkak dan mengetahui kapan harus mencari bantuan medis. Perawatan yang tepat, baik di rumah maupun dengan bantuan profesional kesehatan, dapat membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi.

Ingatlah bahwa setiap individu mungkin mengalami gejala yang berbeda, dan apa yang efektif untuk satu orang mungkin tidak sama efektifnya untuk orang lain. Oleh karena itu, selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan Anda atau anggota keluarga Anda. Dengan pemahaman yang baik tentang amandel bengkak dan penanganannya, Anda dapat menjalani proses pemulihan dengan lebih nyaman dan efektif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya