Liputan6.com, Jakarta Predikat merupakan salah satu unsur penting dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Untuk dapat menyusun kalimat yang baik dan benar, kita perlu memahami apa itu predikat serta fungsinya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian predikat, fungsi predikat dalam kalimat, jenis-jenis predikat, cara mengidentifikasi predikat, serta contoh-contoh penggunaannya.
Pengertian Predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek. Predikat merupakan unsur inti dalam sebuah kalimat yang berfungsi memberikan penjelasan atau keterangan tentang subjek. Dalam struktur kalimat, predikat biasanya terletak setelah subjek.
Secara sederhana, predikat dapat dipahami sebagai kata atau kelompok kata yang menyatakan apa yang dilakukan, dialami, atau menjadi sifat dari subjek dalam kalimat. Predikat memberikan informasi tentang tindakan, keadaan, atau identitas dari subjek.
Beberapa pengertian predikat menurut para ahli:
- Menurut Alwi dkk, predikat adalah konstituen kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek.
- Menurut Chaer, predikat adalah bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang subjek.
- Menurut Kridalaksana, predikat adalah bagian klausa yang menandai apa yang dikatakan tentang subjek.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa predikat merupakan unsur kalimat yang memberikan keterangan atau penjelasan tentang subjek, baik berupa tindakan, keadaan, maupun sifat dari subjek tersebut.
Advertisement
Fungsi Predikat dalam Kalimat
Predikat memiliki beberapa fungsi penting dalam struktur kalimat, antara lain:
-
Menjelaskan tindakan atau perbuatan subjek
Predikat berfungsi untuk menjelaskan apa yang dilakukan oleh subjek dalam kalimat. Contoh: "Andi membaca buku." (membaca adalah predikat yang menjelaskan tindakan Andi)
-
Menyatakan keadaan atau sifat subjek
Predikat dapat menggambarkan keadaan atau sifat dari subjek. Contoh: "Bunga itu indah." (indah adalah predikat yang menyatakan sifat bunga)
-
Mengidentifikasi atau mengklasifikasikan subjek
Predikat bisa berfungsi untuk memberikan identitas atau klasifikasi terhadap subjek. Contoh: "Dia seorang guru." (seorang guru adalah predikat yang mengidentifikasi subjek)
-
Menghubungkan subjek dengan pelengkap atau keterangan
Predikat berperan sebagai penghubung antara subjek dengan pelengkap atau keterangan dalam kalimat. Contoh: "Ibu sedang memasak di dapur." (sedang memasak adalah predikat yang menghubungkan subjek "Ibu" dengan keterangan tempat "di dapur")
-
Membentuk makna kalimat
Predikat sangat penting dalam membentuk makna utuh dari sebuah kalimat. Tanpa predikat, sebuah kalimat tidak akan memiliki arti yang jelas. Contoh: "Anak itu." (kalimat ini tidak memiliki makna yang jelas karena tidak ada predikat)
Dengan memahami fungsi-fungsi predikat tersebut, kita dapat lebih mudah menyusun kalimat yang efektif dan bermakna.
Jenis-Jenis Predikat
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, predikat dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
1. Predikat Verbal
Predikat verbal adalah predikat yang berupa kata kerja atau frasa verbal. Predikat jenis ini menunjukkan tindakan, proses, atau keadaan. Contoh:
- "Adik sedang tidur." (tidur = predikat verbal)
- "Mereka akan berangkat besok." (akan berangkat = predikat verbal)
2. Predikat Nominal
Predikat nominal adalah predikat yang berupa kata benda atau frasa nominal. Predikat jenis ini biasanya digunakan untuk mengidentifikasi atau mengklasifikasikan subjek. Contoh:
- "Ayahnya seorang dokter." (seorang dokter = predikat nominal)
- "Ini buku pelajaran bahasa Indonesia." (buku pelajaran bahasa Indonesia = predikat nominal)
3. Predikat Adjektival
Predikat adjektival adalah predikat yang berupa kata sifat atau frasa adjektival. Predikat jenis ini menggambarkan sifat atau keadaan dari subjek. Contoh:
- "Pemandangan di sini sangat indah." (sangat indah = predikat adjektival)
- "Anak itu pintar sekali." (pintar sekali = predikat adjektival)
4. Predikat Numeral
Predikat numeral adalah predikat yang berupa kata bilangan atau frasa numeral. Predikat jenis ini menunjukkan jumlah atau urutan. Contoh:
- "Anaknya tiga orang." (tiga orang = predikat numeral)
- "Dia juara kedua." (juara kedua = predikat numeral)
5. Predikat Frasa Preposisional
Predikat frasa preposisional adalah predikat yang berupa frasa yang diawali dengan kata depan (preposisi). Contoh:
- "Ibu sedang di pasar." (di pasar = predikat frasa preposisional)
- "Buku itu untuk adik." (untuk adik = predikat frasa preposisional)
Memahami jenis-jenis predikat ini akan membantu kita dalam mengidentifikasi dan menggunakan predikat dengan tepat dalam kalimat.
Advertisement
Cara Mengidentifikasi Predikat dalam Kalimat
Untuk dapat menggunakan predikat dengan benar, kita perlu mampu mengidentifikasinya dalam kalimat. Berikut beberapa cara untuk mengidentifikasi predikat:
-
Mencari kata yang menjelaskan tindakan atau keadaan subjek
Predikat biasanya merupakan kata atau kelompok kata yang menjelaskan apa yang dilakukan atau dialami oleh subjek. Contoh: "Andi membaca buku." (membaca adalah predikat yang menjelaskan tindakan Andi)
-
Menggunakan kata tanya "mengapa" atau "bagaimana"
Predikat dapat ditemukan dengan mengajukan pertanyaan "mengapa" atau "bagaimana" terhadap subjek. Contoh: "Rumah itu besar." (Bagaimana rumah itu? Jawabannya: besar = predikat)
-
Memperhatikan posisi kata dalam kalimat
Dalam kalimat bahasa Indonesia yang berpola S-P-O-K, predikat biasanya terletak setelah subjek. Contoh: "Ibu memasak nasi di dapur." (memasak adalah predikat yang terletak setelah subjek "Ibu")
-
Mencari kata yang dapat diingkarkan
Predikat dapat diidentifikasi dengan mencoba mengingkarkannya menggunakan kata "tidak" atau "bukan". Contoh: "Dia pandai." dapat diingkarkan menjadi "Dia tidak pandai." (pandai adalah predikat)
-
Memperhatikan kata kerja bantu
Kata kerja bantu seperti "sedang", "akan", "telah", "sudah" sering menandai keberadaan predikat. Contoh: "Mereka sedang belajar." (sedang belajar adalah predikat)
Dengan mempraktikkan cara-cara ini, kita akan lebih mudah mengidentifikasi predikat dalam berbagai jenis kalimat.
Contoh Penggunaan Predikat dalam Kalimat
Untuk lebih memahami penggunaan predikat, mari kita lihat beberapa contoh kalimat beserta analisis predikatnya:
- "Anak-anak bermain di taman."
Predikat: bermain (menunjukkan tindakan yang dilakukan subjek)
- "Bunga mawar itu merah."
Predikat: merah (menunjukkan sifat dari subjek)
- "Ayahnya seorang insinyur."
Predikat: seorang insinyur (mengidentifikasi subjek)
- "Mereka sedang berdiskusi tentang proyek baru."
Predikat: sedang berdiskusi (menunjukkan kegiatan yang sedang dilakukan subjek)
- "Buku itu milik adik."
Predikat: milik adik (menunjukkan kepemilikan)
- "Dia akan pergi ke Jakarta besok."
Predikat: akan pergi (menunjukkan tindakan yang akan dilakukan subjek)
- "Rumahnya besar sekali."
Predikat: besar sekali (menggambarkan keadaan subjek)
- "Kami telah menyelesaikan tugas itu."
Predikat: telah menyelesaikan (menunjukkan tindakan yang sudah dilakukan subjek)
- "Mobil itu berwarna hitam."
Predikat: berwarna hitam (mendeskripsikan ciri subjek)
- "Mereka adalah pemenang lomba tahun ini."
Predikat: adalah pemenang lomba tahun ini (mengidentifikasi dan memberikan keterangan tentang subjek)
Dengan mempelajari contoh-contoh ini, kita dapat lebih memahami bagaimana predikat berfungsi dalam berbagai jenis kalimat.
Advertisement
Perbedaan Predikat dengan Unsur Kalimat Lainnya
Untuk lebih memahami predikat, penting juga untuk mengetahui perbedaannya dengan unsur kalimat lainnya:
1. Predikat vs Subjek
Subjek adalah pelaku atau hal yang dibicarakan dalam kalimat, sedangkan predikat menjelaskan apa yang dilakukan atau dialami oleh subjek. Contoh:
"Andi membaca buku."Subjek: AndiPredikat: membaca
2. Predikat vs Objek
Objek adalah penerima tindakan yang dilakukan oleh subjek melalui predikat, sedangkan predikat menunjukkan tindakan tersebut. Contoh:
"Ibu memasak nasi."Predikat: memasakObjek: nasi
3. Predikat vs Keterangan
Keterangan memberikan informasi tambahan tentang waktu, tempat, cara, dll., sedangkan predikat menjelaskan tindakan atau keadaan utama. Contoh:
"Mereka belajar di perpustakaan."Predikat: belajarKeterangan: di perpustakaan
Kesalahan Umum dalam Penggunaan Predikat
Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan predikat antara lain:
-
Kalimat tanpa predikat
Contoh kesalahan: "Anak itu di sekolah."Perbaikan: "Anak itu belajar di sekolah." (menambahkan predikat "belajar")
-
Penggunaan dua predikat tanpa kata penghubung
Contoh kesalahan: "Dia pergi membeli buku."Perbaikan: "Dia pergi untuk membeli buku." atau "Dia pergi dan membeli buku."
-
Ketidaksesuaian antara subjek dan predikat
Contoh kesalahan: "Mereka adalah seorang guru."Perbaikan: "Mereka adalah guru-guru." atau "Dia adalah seorang guru."
-
Penggunaan kata kerja bantu yang tidak tepat
Contoh kesalahan: "Saya sudah akan pergi besok."Perbaikan: "Saya akan pergi besok."
Advertisement
Tips Menggunakan Predikat dengan Tepat
Berikut beberapa tips untuk menggunakan predikat dengan tepat dalam kalimat:
-
Pastikan kesesuaian antara subjek dan predikat
Predikat harus sesuai dengan subjek dalam hal jumlah dan jenis. Contoh: "Mereka bermain" (bukan "Mereka bermains")
-
Gunakan kata kerja yang tepat
Pilih kata kerja yang paling sesuai untuk menggambarkan tindakan atau keadaan subjek. Contoh: "Burung terbang" (bukan "Burung berjalan")
-
Perhatikan bentuk kalimat aktif dan pasif
Bentuk predikat akan berbeda pada kalimat aktif dan pasif. Contoh:Aktif: "Andi membaca buku."Pasif: "Buku dibaca oleh Andi."
-
Hindari penggunaan predikat ganda
Gunakan kata penghubung yang tepat jika ingin menggunakan dua kata kerja. Contoh: "Dia pergi untuk bekerja" atau "Dia pergi dan bekerja"
-
Perhatikan konteks kalimat
Pilih predikat yang sesuai dengan konteks dan makna yang ingin disampaikan dalam kalimat.