Mengenal Ciri Kanker Mulut: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Pelajari ciri kanker mulut, gejala awal yang perlu diwaspadai, faktor risiko, serta cara diagnosis dan pengobatannya. Deteksi dini sangat penting untuk penanganan optimal.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 18 Jan 2025, 17:54 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2025, 17:54 WIB
ciri kanker mulut
ciri kanker mulut ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kanker mulut merupakan salah satu jenis kanker yang dapat menyerang berbagai bagian rongga mulut, seperti bibir, gusi, lidah, langit-langit mulut, dan bagian dalam pipi. Meskipun tidak sepopuler jenis kanker lainnya, kanker mulut tetap perlu diwaspadai karena dapat berkembang dengan cepat jika tidak segera ditangani. Mengenali ciri dan gejala awal kanker mulut sangat penting agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin.

Apa Itu Kanker Mulut?

Kanker mulut adalah pertumbuhan sel abnormal yang terjadi pada jaringan di dalam rongga mulut. Kanker ini dapat menyerang berbagai area mulut, termasuk:

  • Bibir
  • Gusi
  • Lidah
  • Langit-langit mulut
  • Bagian dalam pipi
  • Dasar mulut
  • Orofaring (bagian belakang mulut dan tenggorokan)

Jenis kanker mulut yang paling umum adalah karsinoma sel skuamosa, yang mencakup sekitar 90% dari semua kasus kanker mulut. Sel skuamosa adalah sel-sel yang melapisi permukaan mulut, lidah dan bibir.

Meskipun dapat menyerang siapa saja, kanker mulut lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Risiko juga meningkat seiring bertambahnya usia, dengan kebanyakan kasus didiagnosis pada orang berusia 50-70 tahun.

Ciri dan Gejala Kanker Mulut

Mengenali ciri dan gejala awal kanker mulut sangat penting untuk deteksi dan penanganan dini. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Luka atau sariawan yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari 2 minggu
  • Bercak merah atau putih di mulut yang tidak hilang
  • Benjolan atau penebalan jaringan di mulut
  • Nyeri atau kesulitan saat mengunyah, menelan atau berbicara
  • Perubahan suara atau suara serak yang menetap
  • Sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh
  • Sensasi ada benda asing tersangkut di tenggorokan
  • Perubahan pada gigi atau gusi, seperti gigi goyang
  • Pembengkakan rahang yang menyebabkan gigi palsu tidak pas lagi
  • Mati rasa di lidah atau area mulut lainnya
  • Pendarahan atau kebas di mulut
  • Nyeri telinga yang menetap

Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala tersebut tidak selalu berarti seseorang menderita kanker mulut. Namun, jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas yang berlangsung lebih dari 2 minggu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Mulut

Penyebab pasti kanker mulut belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker mulut, antara lain:

  • Merokok dan penggunaan tembakau: Merokok sigaret, cerutu, pipa, atau mengunyah tembakau meningkatkan risiko kanker mulut secara signifikan.
  • Konsumsi alkohol berlebihan: Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar secara rutin meningkatkan risiko kanker mulut.
  • Infeksi Human Papillomavirus (HPV): Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker mulut, terutama di bagian belakang mulut dan tenggorokan.
  • Paparan sinar matahari berlebihan: Terutama meningkatkan risiko kanker bibir.
  • Pola makan buruk: Kurangnya konsumsi buah dan sayuran dapat meningkatkan risiko.
  • Kebersihan mulut yang buruk: Perawatan gigi dan mulut yang tidak baik dapat meningkatkan risiko infeksi dan iritasi kronis.
  • Faktor genetik: Beberapa kondisi genetik dapat meningkatkan kerentanan terhadap kanker mulut.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Misalnya pada penderita HIV/AIDS atau pasien transplantasi organ.
  • Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama di atas 50 tahun.
  • Jenis kelamin: Pria memiliki risiko lebih tinggi dibanding wanita.

Kombinasi dari beberapa faktor risiko di atas dapat semakin meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker mulut. Misalnya, seseorang yang merokok dan juga mengonsumsi alkohol berlebihan memiliki risiko jauh lebih tinggi dibandingkan orang yang hanya merokok saja atau hanya minum alkohol saja.

Diagnosis Kanker Mulut

Jika dokter mencurigai adanya kanker mulut berdasarkan gejala yang dialami pasien, beberapa pemeriksaan akan dilakukan untuk memastikan diagnosis, antara lain:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan memeriksa seluruh rongga mulut untuk mencari tanda-tanda abnormal seperti luka, benjolan atau perubahan warna.
  • Biopsi: Pengambilan sampel jaringan yang dicurigai untuk diperiksa di bawah mikroskop. Ini merupakan cara paling akurat untuk memastikan diagnosis kanker mulut.
  • Pencitraan: CT scan, MRI, atau PET scan dapat digunakan untuk melihat ukuran dan penyebaran tumor.
  • Endoskopi: Pemeriksaan menggunakan kamera kecil untuk melihat area yang sulit dijangkau di dalam mulut dan tenggorokan.
  • Tes darah: Untuk memeriksa kesehatan umum dan fungsi organ.

Jika kanker mulut terdiagnosis, dokter akan menentukan stadium kanker untuk merencanakan pengobatan yang tepat. Stadium kanker mulut ditentukan berdasarkan ukuran tumor, penyebaran ke kelenjar getah bening, dan ada tidaknya metastasis ke organ lain.

Pengobatan Kanker Mulut

Pengobatan kanker mulut tergantung pada beberapa faktor seperti lokasi dan stadium kanker, serta kondisi kesehatan umum pasien. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin dilakukan antara lain:

  • Operasi: Pengangkatan tumor dan jaringan di sekitarnya. Pada kasus yang lebih lanjut, mungkin diperlukan rekonstruksi untuk memperbaiki fungsi dan penampilan.
  • Radioterapi: Penggunaan sinar radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Bisa diberikan sendiri atau dikombinasikan dengan operasi.
  • Kemoterapi: Penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Biasanya diberikan secara sistemik melalui infus.
  • Terapi target: Obat-obatan yang secara spesifik menyerang sel kanker tanpa merusak sel normal.
  • Imunoterapi: Merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker.

Seringkali, kombinasi dari beberapa metode pengobatan di atas diperlukan untuk hasil yang optimal. Tim medis akan mendiskusikan pilihan pengobatan terbaik dengan mempertimbangkan kondisi spesifik pasien.

Pencegahan Kanker Mulut

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker mulut, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko, antara lain:

  • Berhenti merokok dan menghindari penggunaan produk tembakau lainnya.
  • Membatasi konsumsi alkohol atau berhenti sama sekali.
  • Mengonsumsi makanan sehat dengan banyak buah dan sayuran.
  • Melindungi bibir dari paparan sinar matahari berlebihan dengan menggunakan tabir surya atau pelembab bibir dengan SPF.
  • Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan rajin menyikat gigi, menggunakan benang gigi, dan berkumur.
  • Melakukan pemeriksaan gigi rutin setiap 6 bulan sekali.
  • Melakukan vaksinasi HPV, terutama untuk remaja dan dewasa muda.
  • Melakukan pemeriksaan mandiri mulut secara rutin dan segera berkonsultasi ke dokter jika ada kelainan.

Deteksi dini sangat penting dalam penanganan kanker mulut. Dengan mengenali ciri-ciri awal dan melakukan pemeriksaan rutin, kanker mulut dapat dideteksi dan ditangani lebih awal sehingga meningkatkan peluang kesembuhan.

Mitos dan Fakta Seputar Kanker Mulut

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat terkait kanker mulut. Mari kita luruskan dengan fakta yang sebenarnya:

Mitos: Kanker mulut hanya menyerang perokok.

Fakta: Meskipun merokok merupakan faktor risiko utama, kanker mulut juga dapat menyerang non-perokok. Faktor lain seperti konsumsi alkohol berlebihan, infeksi HPV, dan paparan sinar matahari juga berperan.

Mitos: Kanker mulut selalu menyebabkan rasa sakit.

Fakta: Pada tahap awal, kanker mulut seringkali tidak menimbulkan rasa sakit. Itulah mengapa pemeriksaan rutin sangat penting untuk deteksi dini.

Mitos: Kanker mulut tidak dapat disembuhkan.

Fakta: Jika terdeteksi dan ditangani sejak dini, banyak kasus kanker mulut yang dapat disembuhkan. Tingkat keberhasilan pengobatan sangat tergantung pada stadium saat didiagnosis.

Mitos: Hanya orang tua yang berisiko terkena kanker mulut.

Fakta: Meskipun risiko meningkat seiring usia, kanker mulut juga dapat menyerang orang muda, terutama karena meningkatnya kasus yang terkait infeksi HPV.

Mitos: Menggunakan obat kumur dapat mencegah kanker mulut.

Fakta: Meskipun menjaga kebersihan mulut penting, penggunaan obat kumur saja tidak cukup untuk mencegah kanker mulut. Menghindari faktor risiko utama seperti merokok dan alkohol lebih efektif.

Kapan Harus Ke Dokter?

Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami salah satu atau beberapa gejala berikut yang berlangsung lebih dari 2 minggu:

  • Luka di mulut yang tidak kunjung sembuh
  • Benjolan atau penebalan di mulut atau leher
  • Kesulitan mengunyah, menelan, atau berbicara
  • Perubahan suara yang menetap
  • Nyeri atau kebas di mulut yang tidak jelas penyebabnya
  • Perubahan pada gigi atau gusi

Ingat, deteksi dini sangat penting dalam penanganan kanker mulut. Jangan ragu untuk memeriksakan diri jika Anda merasa ada yang tidak beres dengan kesehatan mulut Anda.

Perawatan Jangka Panjang Pasca Pengobatan Kanker Mulut

Setelah menjalani pengobatan kanker mulut, pasien perlu melakukan perawatan jangka panjang untuk memantau kesembuhan dan mencegah kekambuhan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Pemeriksaan rutin: Pasien perlu melakukan pemeriksaan berkala sesuai jadwal yang ditentukan dokter untuk memantau kemungkinan kekambuhan atau efek samping jangka panjang pengobatan.
  • Rehabilitasi: Terapi wicara, terapi menelan, atau fisioterapi mungkin diperlukan untuk membantu pemulihan fungsi mulut dan tenggorokan pasca pengobatan.
  • Perawatan gigi: Perawatan gigi ekstra mungkin diperlukan, terutama bagi pasien yang telah menjalani radioterapi di area kepala dan leher.
  • Dukungan nutrisi: Konsultasi dengan ahli gizi mungkin diperlukan untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup, terutama jika ada kesulitan makan atau menelan.
  • Dukungan psikologis: Kanker dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Konseling atau bergabung dengan kelompok dukungan dapat membantu.
  • Gaya hidup sehat: Menghindari faktor risiko seperti merokok dan alkohol, serta menjalani pola hidup sehat sangat penting untuk mencegah kekambuhan.

Perawatan jangka panjang ini penting tidak hanya untuk memantau kesembuhan kanker, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup pasien pasca pengobatan.

Kesimpulan

Kanker mulut merupakan penyakit serius yang dapat berdampak besar pada kualitas hidup seseorang. Namun, dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, banyak kasus kanker mulut yang dapat disembuhkan. Kunci utamanya adalah mengenali ciri-ciri awal kanker mulut dan segera mencari bantuan medis jika ada gejala yang mencurigakan.

Pencegahan tetap menjadi langkah terbaik dalam menghadapi kanker mulut. Dengan menghindari faktor risiko utama seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, serta menjaga kebersihan mulut dan pola makan sehat, kita dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena kanker mulut.

Ingatlah bahwa kesehatan mulut adalah bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berkonsultasi dengan dokter gigi atau dokter umum jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mulut Anda. Dengan kepedulian dan kewaspadaan, kita dapat bersama-sama memerangi kanker mulut dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya