Apa itu Sosial: Pengertian, Unsur, dan Cakupannya dalam Kehidupan Bermasyarakat

Pelajari pengertian sosial secara mendalam, unsur-unsur penting, serta cakupannya yang luas dalam interaksi dan kehidupan bermasyarakat.

oleh Ayu Isti Prabandari Diperbarui 03 Mar 2025, 14:50 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 14:50 WIB
apa itu sosial
apa itu sosial ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Hal ini menjadikan interaksi dan hubungan antar manusia sebagai bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan "sosial" itu sendiri? Mari kita bahas secara mendalam mengenai pengertian, unsur, dan cakupan sosial dalam artikel berikut ini.

Pengertian Sosial Menurut Para Ahli

Istilah "sosial" berasal dari bahasa Latin "socius" yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bersama. Secara umum, sosial dapat diartikan sebagai segala hal yang berkenaan dengan masyarakat atau sifat-sifat kemasyarakatan. Namun untuk memahami konsep sosial secara lebih mendalam, mari kita simak beberapa definisi menurut para ahli:

  • Philip Wexler mendefinisikan sosial sebagai sifat dasar yang dimiliki setiap individu manusia.
  • Lewis berpendapat bahwa sosial adalah sesuatu yang dapat dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam proses interaksi sehari-hari antara warga negara dengan pemerintahannya.
  • Enda M.C. menyatakan sosial sebagai cara bagaimana individu saling berhubungan.
  • Ruth Aylett memandang sosial sebagai sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap merupakan satu kesatuan.
  • Keith Jacobs mendefinisikan sosial sebagai sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah komunitas.
  • Paul Ernest menjelaskan sosial sebagai sejumlah manusia secara individu yang terlibat dalam berbagai kegiatan bersama.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sosial merupakan segala hal yang berkaitan dengan interaksi antar manusia dalam suatu kelompok atau masyarakat, mencakup hubungan, perilaku, nilai, dan norma yang terbentuk di dalamnya. Konsep sosial menekankan pada sifat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan kehadiran orang lain.

Unsur-Unsur Penting dalam Konsep Sosial

Untuk memahami konsep sosial secara lebih komprehensif, penting untuk mengetahui unsur-unsur utama yang membentuknya. Berikut adalah beberapa unsur penting dalam konsep sosial:

1. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan inti dari kehidupan sosial. Ini mencakup hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau antar kelompok dalam masyarakat. Interaksi sosial dapat berupa kerjasama, persaingan, bahkan konflik. Tanpa adanya interaksi sosial, kehidupan bersama dalam masyarakat tidak mungkin terjadi.

2. Nilai dan Norma Sosial

Nilai sosial adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Sementara norma sosial merupakan aturan dan harapan masyarakat mengenai tingkah laku yang dianggap pantas. Nilai dan norma ini menjadi pedoman bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Kelompok Sosial

Kelompok sosial terbentuk ketika dua orang atau lebih berkumpul dan berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Keluarga, komunitas, organisasi, hingga negara merupakan contoh kelompok sosial. Setiap kelompok memiliki struktur dan dinamika sosialnya sendiri.

4. Lembaga Sosial

Lembaga sosial adalah sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam masyarakat. Contohnya lembaga keluarga, pendidikan, ekonomi, politik, dan agama. Lembaga sosial berfungsi mengatur dan menjaga keteraturan dalam masyarakat.

5. Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial menunjukkan adanya perbedaan kedudukan atau posisi antar individu maupun kelompok dalam masyarakat. Hal ini dapat didasarkan pada kekayaan, kekuasaan, kehormatan, atau kriteria lainnya. Stratifikasi sosial menciptakan lapisan-lapisan dalam struktur masyarakat.

Cakupan Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat

Konsep sosial memiliki cakupan yang sangat luas dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut adalah beberapa aspek penting yang tercakup dalam konsep sosial:

1. Hubungan Sosial

Hubungan sosial merupakan inti dari kehidupan bermasyarakat. Ini mencakup berbagai bentuk interaksi antar individu maupun kelompok, seperti kerjasama, akomodasi, asimilasi, akulturasi, hingga konflik. Kualitas hubungan sosial sangat mempengaruhi kualitas kehidupan bermasyarakat secara keseluruhan.

2. Peran Sosial

Setiap individu dalam masyarakat memiliki peran sosial tertentu. Peran ini terkait dengan posisi atau kedudukan seseorang dalam struktur sosial. Misalnya peran sebagai orang tua, guru, pemimpin masyarakat, dan sebagainya. Peran sosial membawa tanggung jawab dan ekspektasi tertentu dari masyarakat.

3. Perubahan Sosial

Masyarakat bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan sosial dapat terjadi dalam berbagai aspek seperti nilai, norma, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, stratifikasi sosial, dan sebagainya. Perubahan ini bisa bersifat cepat atau lambat, kecil atau besar.

4. Masalah Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat selalu ada masalah-masalah sosial yang muncul. Ini bisa berupa kemiskinan, kejahatan, kenakalan remaja, konflik sosial, dan sebagainya. Masalah sosial merupakan kondisi yang tidak diinginkan dan perlu diatasi bersama oleh masyarakat.

5. Kontrol Sosial

Kontrol sosial merupakan upaya masyarakat untuk mengatur perilaku anggotanya agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Ini bisa berupa aturan formal maupun informal, sanksi sosial, hingga institusi-institusi pengontrol seperti kepolisian. Kontrol sosial bertujuan menjaga keteraturan dan keharmonisan dalam masyarakat.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan kunci dari kehidupan bermasyarakat. Terdapat beberapa bentuk interaksi sosial yang umum terjadi, di antaranya:

1. Kerjasama (Cooperation)

Kerjasama merupakan suatu usaha bersama antara individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama bisa terjadi karena adanya kepentingan yang sama atau adanya pengertian satu sama lain. Contohnya gotong royong dalam masyarakat atau kerjasama tim dalam organisasi.

2. Akomodasi (Accommodation)

Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara individu dan kelompok untuk meredakan pertentangan. Akomodasi bertujuan mencapai kestabilan dan mengurangi pertentangan. Contohnya adalah mediasi dalam penyelesaian konflik atau toleransi antar umat beragama.

3. Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi merupakan proses sosial tingkat lanjut yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan antara individu atau kelompok. Asimilasi melibatkan usaha-usaha mempertemukan sikap mental dan tindakan untuk mencapai tujuan bersama. Contohnya adalah pembauran budaya dalam masyarakat multikultural.

4. Persaingan (Competition)

Persaingan adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok bersaing untuk mencapai tujuan tertentu tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan bisa bersifat pribadi atau non-pribadi. Contohnya persaingan dalam dunia bisnis atau olahraga.

5. Konflik (Conflict)

Konflik merupakan proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan, disertai dengan ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan kepentingan atau nilai. Contohnya adalah perang antar negara atau perselisihan antar kelompok dalam masyarakat.

Peran Sosial dalam Masyarakat

Peran sosial merupakan aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap individu memiliki peran sosial tertentu yang membawa tanggung jawab dan ekspektasi dari masyarakat. Berikut adalah beberapa hal penting terkait peran sosial:

Definisi Peran Sosial

Peran sosial dapat didefinisikan sebagai perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki status tertentu. Ini mencakup hak dan kewajiban yang melekat pada status tersebut. Misalnya, seorang guru memiliki peran untuk mendidik murid-muridnya, sementara seorang pemimpin masyarakat memiliki peran untuk mengayomi warganya.

Jenis-Jenis Peran Sosial

Terdapat beberapa jenis peran sosial, di antaranya:

  • Peran formal: peran yang tampak jelas, seperti dalam pekerjaan atau jabatan tertentu.
  • Peran informal: peran yang kurang tampak, seperti dalam hubungan pertemanan.
  • Peran yang diharapkan: peran ideal yang diharapkan masyarakat dari seseorang.
  • Peran yang disesuaikan: peran yang dilaksanakan sesuai dengan situasi yang dihadapi.

Fungsi Peran Sosial

Peran sosial memiliki beberapa fungsi penting dalam masyarakat:

  • Memberi arah pada proses sosialisasi
  • Pewaris tradisi, kepercayaan, nilai, norma dan pengetahuan
  • Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat
  • Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol, sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat

Konflik Peran

Konflik peran terjadi ketika seseorang dihadapkan pada ekspektasi yang berbeda atau bertentangan dari peran-peran yang dimilikinya. Misalnya, konflik antara peran sebagai karyawan dan sebagai orang tua. Pengelolaan konflik peran yang baik penting untuk menjaga keseimbangan dalam menjalankan berbagai peran sosial.

Mobilitas Sosial: Pergerakan dalam Struktur Sosial

Mobilitas sosial merupakan perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya. Konsep ini penting dalam memahami dinamika sosial dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait mobilitas sosial:

Jenis-Jenis Mobilitas Sosial

Terdapat beberapa jenis mobilitas sosial:

  • Mobilitas vertikal: perpindahan dari satu lapisan sosial ke lapisan yang lebih tinggi atau lebih rendah.
  • Mobilitas horizontal: perpindahan dari satu posisi ke posisi lain dalam tingkat sosial yang sama.
  • Mobilitas antargenerasi: perubahan status sosial yang terjadi antara generasi orang tua dengan anak.
  • Mobilitas intragenerasi: perubahan status sosial yang dialami seseorang dalam masa hidupnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Sosial

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mobilitas sosial antara lain:

  • Pendidikan: memberikan kesempatan untuk meningkatkan status sosial.
  • Perubahan kondisi ekonomi: dapat mengubah posisi seseorang dalam struktur sosial.
  • Urbanisasi: perpindahan dari desa ke kota dapat membuka peluang mobilitas sosial.
  • Perubahan politik: dapat mengubah struktur kekuasaan dan mempengaruhi mobilitas sosial.
  • Diskriminasi: dapat menghambat mobilitas sosial kelompok tertentu.

Dampak Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial dapat membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif:

  • Dampak positif: meningkatkan motivasi untuk maju, mendorong integrasi sosial, mengurangi kesenjangan sosial.
  • Dampak negatif: dapat menimbulkan konflik status, kecemasan akan penurunan status, atau ketegangan dalam hubungan sosial.

Stratifikasi Sosial: Pelapisan dalam Masyarakat

Stratifikasi sosial merupakan pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Konsep ini penting dalam memahami struktur sosial masyarakat. Berikut beberapa hal penting terkait stratifikasi sosial:

Dasar Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial dapat terbentuk berdasarkan beberapa kriteria:

  • Kekayaan: pembedaan berdasarkan kepemilikan materi.
  • Kekuasaan: pembedaan berdasarkan kemampuan mempengaruhi orang lain.
  • Kehormatan: pembedaan berdasarkan tingkat penghargaan dari masyarakat.
  • Ilmu pengetahuan: pembedaan berdasarkan tingkat pendidikan atau keahlian.

Sifat Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial dapat bersifat:

  • Tertutup: sulit untuk berpindah dari satu lapisan ke lapisan lain.
  • Terbuka: memungkinkan anggota masyarakat berpindah dari satu lapisan ke lapisan lain.
  • Campuran: gabungan antara sistem tertutup dan terbuka.

Fungsi Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial memiliki beberapa fungsi dalam masyarakat:

  • Distribusi hak-hak istimewa yang objektif, seperti menentukan penghasilan, tingkat kekuasaan, dan wewenang.
  • Sebagai sistem pertanggaan pada anggota masyarakat untuk mengetahui posisi mereka dalam hierarki.
  • Sebagai kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah seseorang berhak atau tidak terhadap hak-hak tertentu.

Kesimpulan

Konsep sosial merupakan aspek fundamental dalam kehidupan manusia sebagai makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Pemahaman mendalam tentang pengertian, unsur, dan cakupan sosial sangat penting dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Dari interaksi sosial, peran sosial, hingga stratifikasi sosial, semuanya membentuk dinamika kehidupan bersama yang kompleks.

Sebagai makhluk sosial, kita perlu terus mengembangkan kemampuan berinteraksi, memahami peran kita dalam masyarakat, serta bijak dalam menyikapi perbedaan dan perubahan sosial. Dengan pemahaman yang baik tentang konsep sosial, kita dapat berkontribusi positif dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis dan berkeadilan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya