Liputan6.com, Jakarta - Surat Al Quraisy merupakan surat ke-106 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 4 ayat dan tergolong surat Makkiyah. Nama "Quraisy" diambil dari ayat pertama surat ini yang menyebutkan nama suku Quraisy. Surat ini memiliki kaitan erat dengan surat sebelumnya yaitu surat Al-Fil.
Pokok pembahasan dalam surat Al Quraisy adalah mengenai nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada suku Quraisy dan kewajiban mereka untuk bersyukur atas nikmat tersebut. Surat ini mengingatkan suku Quraisy akan besarnya karunia Allah kepada mereka berupa keamanan dan kemudahan dalam perjalanan dagang.
Secara garis besar, surat Al Quraisy membahas beberapa hal utama:
Advertisement
- Kebiasaan suku Quraisy melakukan perjalanan dagang
- Perintah untuk menyembah Allah sebagai bentuk syukur
- Nikmat rezeki dan keamanan yang diberikan Allah
- Kewajiban beribadah kepada Allah pemilik Ka'bah
Melalui surat ini, Allah mengingatkan suku Quraisy akan nikmat-nikmat yang telah diberikan dan memerintahkan mereka untuk beribadah kepada-Nya sebagai bentuk rasa syukur. Surat Al Quraisy juga mengandung pelajaran tentang pentingnya mensyukuri nikmat dan menyembah Allah semata.
Teks Arab, Latin dan Terjemah Surat Al Quraisy
Berikut ini adalah teks Arab, Latin dan terjemahan bahasa Indonesia dari surat Al Quraisy:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ ﴿١﴾
Li'īlāfi quraisy
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ ﴿٢﴾
Īlāfihim riḥlatasy-syitā'i waṣ-ṣaif
(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَٰذَا الْبَيْتِ ﴿٣﴾
Fal-ya'budū rabba hāżal-bait
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka'bah),
الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ ﴿٤﴾
Allażī aṭ'amahum min jū'iw wa āmanahum min khauf
Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.
Terjemahan di atas menunjukkan bahwa surat Al Quraisy berisi perintah kepada suku Quraisy untuk menyembah Allah sebagai bentuk syukur atas nikmat keamanan dan kemudahan dalam perjalanan dagang yang telah diberikan kepada mereka. Allah juga mengingatkan bahwa Dia-lah yang telah memberi mereka makanan dan keamanan.
Advertisement
Asbabun Nuzul Surat Al Quraisy
Asbabun nuzul atau sebab turunnya surat Al Quraisy berkaitan erat dengan kondisi suku Quraisy pada masa itu. Beberapa ulama tafsir menjelaskan latar belakang turunnya surat ini sebagai berikut:
1. Surat Al Quraisy turun untuk mengingatkan suku Quraisy akan nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada mereka. Salah satu nikmat utama adalah keamanan yang mereka dapatkan setelah Allah membinasakan pasukan gajah yang hendak menghancurkan Ka'bah sebagaimana diceritakan dalam surat Al-Fil.
2. Surat ini turun berkaitan dengan kebiasaan suku Quraisy melakukan perjalanan dagang dua kali setahun, yaitu ke Yaman pada musim dingin dan ke Syam pada musim panas. Perjalanan dagang ini memberikan banyak keuntungan bagi suku Quraisy.
3. Allah menurunkan surat ini untuk mengingatkan suku Quraisy akan kewajiban mereka menyembah Allah sebagai bentuk syukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan.
4. Surat Al Quraisy turun untuk menjelaskan keutamaan suku Quraisy di antara suku-suku Arab lainnya. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dari Ummu Hani binti Abu Thalib bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Allah memuliakan suku Quraisy dengan tujuh hal. Di antaranya adalah Allah menurunkan satu surat dalam Al-Qur'an yang berbicara mengenai mereka." Kemudian Rasulullah membacakan surat Al Quraisy.
5. Sebagian ulama berpendapat bahwa surat Al Quraisy memiliki kaitan erat dengan surat sebelumnya yaitu surat Al-Fil. Surat Al-Fil menceritakan tentang perlindungan Allah terhadap Ka'bah dari serangan pasukan gajah, sementara surat Al Quraisy menjelaskan nikmat keamanan yang didapatkan suku Quraisy sebagai penjaga Ka'bah.
Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa surat Al Quraisy turun untuk mengingatkan suku Quraisy akan besarnya nikmat Allah kepada mereka dan memerintahkan mereka untuk bersyukur dengan cara menyembah Allah semata. Surat ini juga menunjukkan kedudukan istimewa suku Quraisy di antara suku-suku Arab lainnya.
Kandungan dan Tafsir Surat Al Quraisy
Surat Al Quraisy mengandung beberapa pokok pembahasan dan makna mendalam. Berikut ini adalah penjelasan tafsir dan kandungan surat Al Quraisy berdasarkan penafsiran para ulama:
1. Kebiasaan Perjalanan Dagang Suku Quraisy
Ayat 1-2 surat Al Quraisy berbunyi:
"Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas."
Ayat ini menjelaskan tentang kebiasaan suku Quraisy melakukan perjalanan dagang dua kali setahun. Pada musim dingin mereka bepergian ke Yaman di selatan, sementara pada musim panas mereka menuju ke Syam di utara.
Para ulama tafsir menjelaskan bahwa perjalanan dagang ini merupakan nikmat besar dari Allah kepada suku Quraisy. Melalui perjalanan ini, mereka mendapatkan banyak keuntungan dan kemakmuran. Selain itu, perjalanan dagang ini juga menunjukkan kedudukan istimewa suku Quraisy di mata suku-suku Arab lainnya.
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa suku Quraisy mendapat keistimewaan berupa keamanan dalam perjalanan mereka. Hal ini karena mereka dikenal sebagai penduduk tanah suci dan penjaga Ka'bah. Suku-suku lain menghormati dan tidak mengganggu kafilah dagang Quraisy.
2. Perintah Menyembah Allah Pemilik Ka'bah
Ayat 3 surat Al Quraisy berbunyi:
"Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka'bah),"
Ayat ini berisi perintah kepada suku Quraisy untuk menyembah Allah, pemilik Ka'bah. Para ulama tafsir menjelaskan bahwa ayat ini mengandung beberapa makna penting:
- Perintah untuk mengesakan Allah dalam ibadah dan tidak menyekutukan-Nya
- Kewajiban bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang telah diberikan
- Pengingat bahwa Allah-lah pemilik Ka'bah, bukan suku Quraisy
- Ajakan untuk meninggalkan penyembahan berhala dan kembali kepada tauhid
Imam As-Sa'di dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini memerintahkan suku Quraisy untuk mengesakan Allah dalam ibadah sebagai bentuk syukur atas nikmat keamanan dan kemudahan dalam perjalanan dagang yang telah diberikan.
3. Nikmat Rezeki dan Keamanan dari Allah
Ayat 4 surat Al Quraisy berbunyi:
"Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan."
Ayat ini menjelaskan dua nikmat utama yang Allah berikan kepada suku Quraisy:
- Nikmat rezeki berupa makanan yang menghilangkan lapar
- Nikmat keamanan yang menghilangkan rasa takut
Para ulama tafsir menjelaskan bahwa kedua nikmat ini merupakan kebutuhan dasar manusia. Allah memberikan kedua nikmat ini kepada suku Quraisy melalui perjalanan dagang mereka. Dari perjalanan tersebut, mereka mendapatkan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Selain itu, mereka juga mendapat jaminan keamanan dari suku-suku lain.
Imam Ibnu Katsir menafsirkan bahwa ayat ini menunjukkan besarnya karunia Allah kepada suku Quraisy. Oleh karena itu, sudah sepatutnya mereka bersyukur dengan cara menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
4. Hubungan Surat Al Quraisy dengan Surat Sebelumnya
Banyak ulama tafsir yang menjelaskan adanya kaitan erat antara surat Al Quraisy dengan surat sebelumnya yaitu surat Al-Fil. Beberapa poin penting terkait hubungan kedua surat ini adalah:
- Surat Al-Fil menceritakan perlindungan Allah terhadap Ka'bah dari serangan pasukan gajah
- Surat Al Quraisy menjelaskan nikmat keamanan yang didapat suku Quraisy sebagai penjaga Ka'bah
- Kedua surat ini menunjukkan besarnya perhatian dan karunia Allah kepada suku Quraisy
- Ada ulama yang berpendapat bahwa kedua surat ini sebenarnya adalah satu surat yang utuh
Imam As-Suyuthi dalam kitab Al-Itqan menjelaskan bahwa sebagian ulama membaca kedua surat ini sebagai satu surat tanpa membaca basmalah di antara keduanya. Hal ini menunjukkan eratnya kaitan antara surat Al-Fil dan surat Al Quraisy.
Advertisement
Keutamaan Membaca Surat Al Quraisy
Meskipun tergolong surat pendek, membaca surat Al Quraisy memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Beberapa keutamaan membaca surat ini berdasarkan hadits dan pendapat ulama antara lain:
- Mendapat pahala berlipat ganda
- Dijauhkan dari rasa takut dan was-was
- Dilindungi dari bahaya makanan yang dimakan
- Dihilangkan beban pikiran dan kesedihan
- Dijaga dari segala kejahatan
- Diberi ketenangan hati dan pikiran
- Dimudahkan rezekinya
Imam Al-Baihaqi meriwayatkan sebuah hadits dari Ummu Hani binti Abu Thalib bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Allah mengutamakan suku Quraisy dengan tujuh karakter, di antaranya yaitu bahwa Allah menurunkan surah dalam Al Quran untuk mereka. Kemudian Rasulullah membaca surat ini (Al Quraisy)."
Hadits ini menunjukkan keutamaan surat Al Quraisy dan anjuran untuk membacanya. Beberapa ulama juga menjelaskan manfaat khusus membaca surat ini, di antaranya:
- Membaca surat Al Quraisy pada makanan dapat menghilangkan bahaya dari makanan tersebut
- Membaca surat ini dapat menyembuhkan sakit pinggang
- Membaca surat Al Quraisy dapat membantu menjaga kesehatan badan
- Air yang dibacakan surat ini lalu diminumkan kepada orang yang kebingungan dapat menghilangkan kebingungannya
Meski demikian, kita perlu berhati-hati dan tidak berlebihan dalam meyakini keutamaan-keutamaan tersebut. Yang terpenting adalah membaca surat Al Quraisy dengan penuh penghayatan dan mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hikmah dan Pelajaran dari Surat Al Quraisy
Surat Al Quraisy mengandung banyak hikmah dan pelajaran berharga yang dapat kita petik. Beberapa hikmah utama dari surat ini antara lain:
1. Pentingnya Bersyukur atas Nikmat Allah
Surat Al Quraisy mengingatkan kita akan besarnya nikmat Allah dan pentingnya bersyukur. Allah telah memberikan banyak karunia kepada kita, baik berupa keamanan, rezeki, maupun kemudahan dalam hidup. Sudah sepatutnya kita bersyukur dengan cara beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya.
2. Kewajiban Menyembah Allah Semata
Ayat ketiga surat ini secara tegas memerintahkan untuk menyembah Allah pemilik Ka'bah. Ini menunjukkan bahwa tauhid atau pengesaan Allah dalam ibadah adalah kewajiban utama setiap muslim. Kita harus mengarahkan seluruh ibadah hanya kepada Allah semata.
3. Pentingnya Rasa Aman dan Kecukupan Pangan
Surat Al Quraisy menyebutkan dua nikmat utama yaitu keamanan dan kecukupan pangan. Ini menunjukkan bahwa kedua hal tersebut merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Kita perlu bersyukur jika telah mendapatkan kedua nikmat ini.
4. Hubungan antara Ibadah dan Kesejahteraan
Surat ini mengajarkan bahwa ada hubungan erat antara ibadah kepada Allah dengan kesejahteraan hidup. Ketika kita taat beribadah kepada Allah, maka Allah akan memberikan rezeki dan keamanan kepada kita. Sebaliknya, kita perlu bersyukur atas nikmat-nikmat tersebut dengan cara beribadah kepada-Nya.
5. Pentingnya Menjaga Hubungan Baik dengan Sesama
Kebiasaan suku Quraisy melakukan perjalanan dagang menunjukkan pentingnya menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga silaturahmi dan hubungan baik dengan sesama manusia.
6. Keutamaan Bekerja dan Berusaha
Perjalanan dagang suku Quraisy menunjukkan bahwa bekerja dan berusaha adalah hal yang dianjurkan dalam Islam. Kita tidak boleh berpangku tangan, melainkan harus giat bekerja dan berusaha untuk mendapatkan rezeki dari Allah.
7. Pentingnya Menjaga Amanah
Suku Quraisy mendapat kepercayaan menjaga Ka'bah dan melayani para peziarah. Ini mengajarkan kita akan pentingnya menjaga amanah yang diberikan dengan sebaik-baiknya.
Dengan memahami dan mengamalkan hikmah-hikmah di atas, diharapkan kita dapat semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Advertisement
Tradisi Perjalanan Dagang Suku Quraisy
Surat Al Quraisy menyebutkan tentang kebiasaan suku Quraisy melakukan perjalanan dagang pada musim dingin dan musim panas. Tradisi perjalanan dagang ini memiliki sejarah panjang dan memberikan banyak manfaat bagi suku Quraisy. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tradisi tersebut:
Sejarah Perjalanan Dagang Quraisy
Tradisi perjalanan dagang suku Quraisy dirintis oleh Hasyim bin Abdi Manaf, kakek buyut Nabi Muhammad SAW. Beliau melihat adanya potensi perdagangan yang besar jika suku Quraisy melakukan perjalanan ke berbagai wilayah.
Sebelumnya, penduduk Makkah mengalami kesulitan ekonomi hingga ada istilah al-itifar, yaitu kebiasaan keluarga yang kesulitan pangan untuk pergi ke suatu tempat dan tinggal di sana hingga mati kelaparan. Hasyim bin Abdi Manaf kemudian mengajak suku Quraisy untuk melakukan perjalanan dagang bersama-sama.
Rute Perjalanan Dagang
Suku Quraisy melakukan dua perjalanan dagang utama dalam setahun:
- Perjalanan musim dingin ke Yaman di selatan
- Perjalanan musim panas ke Syam (Suriah) di utara
Pemilihan rute ini didasarkan pada kondisi cuaca yang cocok. Pada musim dingin mereka menuju ke Yaman yang beriklim lebih hangat, sementara pada musim panas mereka ke Syam yang lebih sejuk.
Komoditas Perdagangan
Dalam perjalanan ke Yaman, suku Quraisy membeli berbagai komoditas seperti:
- Rempah-rempah
- Minyak wangi
- Kulit
- Kain
Sementara dalam perjalanan ke Syam, mereka membeli:
- Gandum
- Minyak zaitun
- Buah-buahan
- Produk pertanian lainnya
Komoditas-komoditas ini kemudian dijual kembali di Makkah atau diperdagangkan di tempat lain untuk mendapatkan keuntungan.
Manfaat Perjalanan Dagang
Tradisi perjalanan dagang memberikan banyak manfaat bagi suku Quraisy, di antaranya:
- Meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan suku Quraisy
- Memperluas jaringan perdagangan dan hubungan diplomatik
- Mendapatkan jaminan keamanan dari suku-suku lain
- Meningkatkan pengetahuan dan wawasan suku Quraisy
- Memperkuat posisi Makkah sebagai pusat perdagangan
Sistem Bagi Hasil
Hasyim bin Abdi Manaf menerapkan sistem bagi hasil yang adil dalam perjalanan dagang ini. Keuntungan yang diperoleh dibagi rata antara yang kaya dan yang miskin. Hal ini membantu meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota suku Quraisy.
Pengaruh terhadap Penyebaran Islam
Tradisi perjalanan dagang suku Quraisy juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap penyebaran Islam di kemudian hari. Melalui perjalanan ini, suku Quraisy menjalin hubungan dengan berbagai wilayah yang nantinya menjadi tempat penyebaran Islam.
Pemahaman tentang tradisi perjalanan dagang suku Quraisy ini membantu kita memahami konteks historis turunnya surat Al Quraisy dan besarnya nikmat Allah kepada mereka.
Perbandingan Tafsir Surat Al Quraisy
Para ulama tafsir memiliki beragam penafsiran terhadap surat Al Quraisy. Berikut ini adalah perbandingan tafsir dari beberapa ulama terkemuka:
1. Tafsir Ibnu Katsir
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menekankan pada nikmat keamanan yang Allah berikan kepada suku Quraisy. Beliau menjelaskan bahwa suku Quraisy mendapat keistimewaan berupa jaminan keamanan dalam perjalanan dagang mereka karena status mereka sebagai penduduk tanah suci dan penjaga Ka'bah.
Ibnu Katsir juga menghubungkan surat Al Quraisy dengan surat sebelumnya yaitu surat Al-Fil. Menurutnya, Allah membinasakan pasukan gajah untuk melindungi suku Quraisy dan menjaga keamanan perjalanan dagang mereka.
2. Tafsir At-Thabari
Imam At-Thabari dalam tafsirnya lebih menekankan pada aspek kebahasaan surat Al Quraisy. Beliau menjelaskan makna kata "ilaf" yang berarti kebiasaan atau tradisi. At-Thabari juga menafsirkan bahwa huruf lam pada awal surat menunjukkan makna takjub atau keheranan akan nikmat Allah kepada suku Quraisy.
3. Tafsir Al-Qurthubi
Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya membahas secara detail tentang sejarah perjalanan dagang suku Quraisy. Beliau menjelaskan bahwa tradisi ini dirintis oleh Hasyim bin Abdi Manaf dan memberikan banyak manfaat bagi suku Quraisy.
Al-Qurthubi juga menekankan pada kewajiban bersyukur atas nikmat Allah. Menurutnya, perintah menyembah Allah dalam surat ini adalah bentuk syukur atas nikmat keamanan dan rezeki yang telah diberikan.
4. Tafsir As-Sa'di
Syaikh As-Sa'di dalam tafsirnya menekankan pada aspek tauhid dan kewajiban menyembah Allah. Beliau menjelaskan bahwa surat Al Quraisy berisi perintah untuk mengesakan Allah dalam ibadah sebagai bentuk syukur atas nikmat-nikmat-Nya.
As-Sa'di juga menyebutkan bahwa nikmat rezeki dan keamanan yang disebutkan dalam surat ini merupakan dua kebutuhan dasar manusia yang paling penting.
5. Tafsir Al-Maraghi
Ahmad Mustafa Al-Maraghi dalam tafsirnya membahas secara detail tentang kondisi geografis dan sosial ekonomi suku Quraisy. Beliau menjelaskan bahwa perjalanan dagang suku Quraisy memiliki pengaruh besar terhadap kemakmuran kota Makkah.
Al-Maraghi juga menekankan pada aspek pendidikan dalam surat ini. Menurutnya, surat Al Quraisy mengajarkan pentingnya bekerja keras dan menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak.
Persamaan dan Perbedaan Tafsir
Dari perbandingan di atas, dapat dilihat beberapa persamaan dan perbedaan dalam penafsiran surat Al Quraisy:
Persamaan:
- Semua mufassir sepakat bahwa surat ini berisi perintah untuk menyembah Allah sebagai bentuk syukur
- Para ulama menekankan pentingnya nikmat keamanan dan rezeki yang Allah berikan kepada suku Quraisy
- Kebanyakan mufassir menghubungkan surat Al Quraisy dengan surat Al-Fil sebelumnya
Perbedaan:
- Ada perbedaan penekanan aspek yang dibahas, misalnya aspek keba hasaan, sejarah, atau tauhid
- Beberapa mufassir membahas lebih detail tentang sejarah perjalanan dagang suku Quraisy, sementara yang lain lebih fokus pada aspek ibadah
- Ada perbedaan pendapat mengenai makna huruf lam pada awal surat
Meskipun terdapat beberapa perbedaan, secara umum para ulama tafsir sepakat bahwa surat Al Quraisy mengandung pesan utama tentang kewajiban bersyukur dan menyembah Allah atas nikmat-nikmat yang telah diberikan.
Advertisement
Tanya Jawab Seputar Surat Al Quraisy
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait surat Al Quraisy beserta jawabannya:
1. Mengapa surat ini dinamakan Al Quraisy?
Surat ini dinamakan Al Quraisy karena menyebutkan nama suku Quraisy pada ayat pertama. Surat ini membahas tentang nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada suku Quraisy dan kewajiban mereka untuk bersyukur.
2. Apa hubungan surat Al Quraisy dengan surat Al-Fil sebelumnya?
Banyak ulama yang menjelaskan adanya hubungan erat antara kedua surat ini. Surat Al-Fil menceritakan perlindungan Allah terhadap Ka'bah dari serangan pasukan gajah, sementara surat Al Quraisy menjelaskan nikmat keamanan yang didapat suku Quraisy sebagai penjaga Ka'bah. Kedua surat ini menunjukkan besarnya perhatian dan karunia Allah kepada suku Quraisy.
3. Apa makna "ilaf" dalam surat Al Quraisy?
Kata "ilaf" berarti kebiasaan atau tradisi. Dalam konteks surat Al Quraisy, kata ini merujuk pada kebiasaan suku Quraisy melakukan perjalanan dagang ke Yaman pada musim dingin dan ke Syam pada musim panas.
4. Siapa yang merintis tradisi perjalanan dagang suku Quraisy?
Tradisi perjalanan dagang suku Quraisy dirintis oleh Hasyim bin Abdi Manaf, kakek buyut Nabi Muhammad SAW. Beliau mengajak suku Quraisy untuk melakukan perjalanan dagang bersama-sama guna meningkatkan perekonomian mereka.
5. Apa saja nikmat Allah yang disebutkan dalam surat Al Quraisy?
Surat Al Quraisy menyebutkan dua nikmat utama yang Allah berikan kepada suku Quraisy, yaitu:
- Nikmat keamanan dalam perjalanan dagang
- Nikmat rezeki berupa makanan yang menghilangkan lapar
6. Apa perintah Allah dalam surat Al Quraisy?
Allah memerintahkan suku Quraisy untuk menyembah-Nya sebagai bentuk syukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan. Perintah ini terdapat pada ayat ketiga surat Al Quraisy.
7. Apa keutamaan membaca surat Al Quraisy?
Beberapa keutamaan membaca surat Al Quraisy berdasarkan hadits dan pendapat ulama antara lain:
- Mendapat pahala berlipat ganda
- Dijauhkan dari rasa takut dan was-was
- Dilindungi dari bahaya makanan yang dimakan
- Dihilangkan beban pikiran dan kesedihan
- Dimudahkan rezekinya
8. Apakah surat Al Quraisy termasuk surat Makkiyah atau Madaniyah?
Surat Al Quraisy termasuk dalam kategori surat Makkiyah, yaitu surat yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Surat ini diturunkan di Makkah.
9. Berapa jumlah ayat dalam surat Al Quraisy?
Surat Al Quraisy terdiri dari 4 ayat.
10. Apa hikmah utama yang dapat dipetik dari surat Al Quraisy?
Beberapa hikmah utama dari surat Al Quraisy antara lain:
- Pentingnya bersyukur atas nikmat Allah
- Kewajiban menyembah Allah semata
- Hubungan antara ibadah dan kesejahteraan
- Pentingnya bekerja dan berusaha
- Keutamaan menjaga amanah
11. Bagaimana cara mengamalkan kandungan surat Al Quraisy dalam kehidupan sehari-hari?
Beberapa cara mengamalkan kandungan surat Al Quraisy dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
- Selalu bersyukur atas nikmat-nikmat Allah, sekecil apapun
- Menjaga ketaatan dalam beribadah kepada Allah
- Giat bekerja dan berusaha mencari rezeki yang halal
- Menjalin hubungan baik dengan sesama manusia
- Menjaga amanah yang diberikan dengan sebaik-baiknya
- Membantu orang lain yang membutuhkan
12. Apakah ada hadits yang menyebutkan keutamaan surat Al Quraisy?
Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dari Ummu Hani binti Abu Thalib bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Allah mengutamakan suku Quraisy dengan tujuh karakter, di antaranya yaitu bahwa Allah menurunkan surah dalam Al Quran untuk mereka. Kemudian Rasulullah membaca surat ini (Al Quraisy)."
Hadits ini menunjukkan keutamaan surat Al Quraisy dan anjuran untuk membacanya.
13. Apa perbedaan utama antara surat Al Quraisy dengan surat-surat pendek lainnya?
Beberapa perbedaan utama surat Al Quraisy dengan surat-surat pendek lainnya antara lain:
- Surat Al Quraisy secara khusus membahas tentang suku Quraisy
- Surat ini menyebutkan tentang tradisi perjalanan dagang yang tidak disebutkan dalam surat lain
- Ada hubungan yang erat antara surat Al Quraisy dengan surat Al-Fil sebelumnya
- Surat ini menekankan pada nikmat keamanan dan rezeki secara spesifik
14. Bagaimana pengaruh surat Al Quraisy terhadap perkembangan Islam di masa awal?
Surat Al Quraisy memiliki beberapa pengaruh terhadap perkembangan Islam di masa awal, antara lain:
- Mengingatkan suku Quraisy akan nikmat-nikmat Allah, sehingga memudahkan dakwah Islam
- Memperkuat posisi Makkah sebagai pusat keagamaan
- Menunjukkan kedudukan istimewa suku Quraisy, yang nantinya menjadi pendukung utama penyebaran Islam
- Mengajarkan pentingnya bersyukur dan beribadah kepada Allah, yang menjadi dasar ajaran Islam
15. Apakah ada perbedaan qira'at dalam bacaan surat Al Quraisy?
Secara umum tidak ada perbedaan qira'at yang signifikan dalam bacaan surat Al Quraisy. Namun, ada beberapa variasi kecil dalam cara membaca beberapa kata, misalnya:
- Kata "ilafihim" dibaca "ilfihim" oleh sebagian qari
- Ada yang membaca "rihlata" dengan kasrah pada huruf ta' marbuthah
Perbedaan-perbedaan ini tidak mengubah makna dasar dari surat Al Quraisy.
Kesimpulan
Surat Al Quraisy merupakan surat ke-106 dalam Al-Qur'an yang memiliki kandungan dan makna yang sangat mendalam. Surat ini mengingatkan kita akan besarnya nikmat Allah dan pentingnya bersyukur serta beribadah kepada-Nya. Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari pembahasan tentang surat Al Quraisy antara lain:
- Surat Al Quraisy terdiri dari 4 ayat dan tergolong surat Makkiyah
- Surat ini membahas tentang nikmat Allah kepada suku Quraisy berupa keamanan dan kemudahan dalam perjalanan dagang
- Allah memerintahkan suku Quraisy untuk menyembah-Nya sebagai bentuk syukur atas nikmat-nikmat tersebut
- Ada hubungan erat antara surat Al Quraisy dengan surat Al-Fil sebelumnya
- Tradisi perjalanan dagang suku Quraisy memberikan banyak manfaat bagi perekonomian dan perkembangan Makkah
- Surat Al Quraisy mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
- Membaca dan mengamalkan kandungan surat Al Quraisy memiliki banyak keutamaan dan manfaat
Advertisement
