Olmert juga memperingatkan para pemimpin Palestina yang dipimpin Hamas bahwa mereka juga dapat menjadi sasaran serangan. Ancaman itu dilontarkan jika hal buruk terjadi pada Kopral Gilad Shalit tentara Israel yang diculik kelompok perlawanan Palestina.
Namun peringatan Olmert itu langsung disambut ancaman serangan ke wilayah Israel oleh kelompok perlawanan Palestina. Komunike Militer Tiga, yakni tiga kelompok yang diyakini menyandera Shalit memberikan tenggat waktu hingga pukul 03.00 GMT, Selasa, atau pukul 10.00 WIB untuk membebaskan semua warga Palestina yang ditahan Israel. Jika tidak dibebaskan Israel akan menghadapi konsekuensi.
Pernyataan kelompok militan Palestina ini ditandatangani oleh Brigade Al Qassam yang merupakan salah satu sayap militer partai berkuasa Palestina Hamas serta Komite Perlawanan Rakyat dan sebuah kelompok yang belum terlalu dikenal, Tentara Islam.
Advertisement
Tapi pernyataan kelompok Palestina itu ditanggapi Pemerintah Israel sebagai pemerasan. Untuk itu Israel tidak akan melakukan negosiasi dengan pihak teroris.
Sementara itu hingga saat ini serangan Israel ke Gaza Utara terus berlangsung. Namun menurut Israel masuknya kendaraan lapis baja dan tank mereka ke daerah itu hanya bertujuan untuk mencari terowongan dan bahan peledak milik Palestina yang diyakini Israel berada di sekitar perbatasan.
Serangan Israel dalam sepekan terakhir ini ke Jalur Gaza telah menghancurkan infrastruktur sipil, seperti pusat pembangkit listrik, jembatan, jalan raya, kantor otoritas Palestina, rumah sakit, dan rumah penduduk. Meski dikecam dunia internasional dan didera aksi unjuk rasa, Israel tetap menolak menghentikan aksi ofensifnya sebelum Shalit kembali dengan selamat [baca:Â Serangan Israel ke Gaza Kian Gencar].(IAN)