Liputan6.com, Rockville, Maryland Malaria masih menjadi masalah di banyak bagian dunia, terutama di negara-negara berkembang. Berbagai upaya telah dilakukan untuk membasmi penyakit yang sudah lama bersama dengan manusia ini, namun demikian masih perlu banyak terobosan baru untuk memenangkan pertempuran melawan penyakit ini. Untunglah, ada perkembangan bioteknologi baru yang memungkinkan upaya ini, sebagaimana dilaporkan dalam International Business Times 7 Mei 2014.
Sebuah perusahaan bioteknologi telah mengembangkan vaksin malaria yang berdayaguna hingga 100% dan sekarang berharap untuk menggalang dana urunan (crowdfund) pembuatan robot yang dapat menghasilkan vaksin itu secara berdayaguna.
Para peneliti di Sanaria, suatu perusahaan bioteknologi berpusat di Maryland, mengembangkan vaksin PfSPZ yang terbukti memberikan perlindungan hingga 100% terhadap malaria ketika dilakukan percobaan klinis.
Setiap tahun, malaria menjadi penyakit bagi lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan 600.000 kematian. Sebelum PfSPZ, tidak ada vaksin yang mampu memberi perlindungan sepenuhya terhadap parasit malaria.
"Tadinya ini merupakan konsep yang dianggap tidak mungkin bagi banyak orang,” kata Dr. Kim Lee Sim, wakil presiden eksekutif untuk pengembangan proses dan cara pembuatan di Sanaria. “Orang bilang: 'Ini gagasan konyol'."
Cara pembuatan vaksin ini dikembangkan dengan melibatkan penyadapan parasit malaria yang diterpa radiasi. Parasit itu sendiri diambil dari kelenjar ludah nyamuk pembawanya. Sayangnya, pembuatan vaksin ini terkendala oleh kenyataan bahwa prosesnya memakan waktu lama dan mensyaratkan lini produksi yang terdiri dari para ilmuwan yang sangat terlatih.
Sanaria berniat membuat suatu robot, yang mereka sebut dengan SporoBot, bersama-sama dengan Laboratorium Biorobotika Harvard (Harvard Biorobotics Laboratory) supaya bisa menghasilkan vaksin itu dalam skala besar.
"Proyek ini memerlukan daya cipta yang luar biasa," kata Dr. Robert Howe, professor rekayasa di Laboratorium Biorobotika Harvard. "Tidak banyak bahan acuan yang ada tentang bagaimana merancang robot yang membedah nyamuk. Pada saat ini kami telah melewati tahapan pembuktian konsep, kami telah mengembangkan kemampuan yang belum pernah dicapai siapapun. Nyamuk yang dibedah kelenjar ludahnya harus dalam keadaan setengah beku."
Melalui situs dana urunan (crowdfunding) Indiegogo, perusahaan itu berharap untuk dapat menggalang US$250.000 untuk membangun purwa-rupa (prototype) SporoBot dalam skala kecil. Sejak peluncurannya kemarin (7/5/2014), telah terkumpul US$10.000.
"Dengan SporoBot kita bisa dengan mudah meningkatkan skala pembuatannya supaya dapat segera menjangkau setiap orang yang memerlukannya," kata Sim.
"Bagian-bagian SporoBot bekerja dengan semestinya dan sekarang kita telah merakitnya. Upaya ini dirancang supaya kita mendapatkan purwa-rupa untuk menghasilkan vaksin bagi dunia." (Ein)
Robot Ini Bantu Perang Melawan Penyakit Malaria
Setiap tahun, malaria menjadi penyakit bagi lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan 600.000 kematian.
Diperbarui 09 Mei 2014, 11:06 WIBDiterbitkan 09 Mei 2014, 11:06 WIB
Setiap tahun, malaria menjadi penyakit di lebih dari 200 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan 600.000 kematian. ... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bentrokan di Depok Diduga Dipicu Penarikan Motor Debt Collector, 7 Orang Diperiksa
Baleg DPR Targetkan Revisi Undang-Undang Pemilu Selesai Juli 2026, Ini Alasannya
Mobil Terbakar di Depok, Diduga Akibat Bentrokan Antar Kelompok
Kumandang Azan Masjid Istiqlal di Tengah Doa Kolekta Jumat Agung Gereja Katedral
Libur Panjang Paskah, TMII Suguhkan Acara Spesial HUT ke-50 dan Lomba Fotografi
China-Kamboja Sepakati Kerja Sama Strategis Tahan Tekanan Eksternal
Ibadah Jumat Agung Siang Ini, Jemaat Mulai Padati Gereja Katedral Jakarta
Overload Kendaraan di Tanjung Priok, Polisi Rekayasa Lalu Lintas Tol Wiyoto Wiyono
Jumat Agung di Katedral Jakarta, Pemeran Yesus di Teater Jalan Salib Kreatif Tak Kuasa Menahan Haru
Mensos Gus Ipul: 200 Sekolah Rakyat Siap Dimulai di Tahun Ajaran 2025/2026
VIDEO: Macet ke Pelabuhan Tanjung Priok Mulai Terurai Pagi Ini
Ahli di Persidangan Buktikan Bukalapak Punya Dasar Hukum Kuat Ajukan PKPU Harmas