Liputan6.com, Benghazi - Perdana Menteri (PM) Libya kerap menjadi sasaran teror oleh sekelompok orang. Tak terkecuali PM yang baru, Ahmad Maitiq. Sekelompok pria bersenjata menembaki kediamannya baru-baru ini.
"Satu orang bersenjata tewas dan satu lainnya luka-luka dalam serangan yang terjadi pada Selasa 27 Mei pagi waktu setempat, di rumah perdana menteri Libya yang baru," kata juru bicara Maitiq seperti dikutip Liputan6.com dari Fox News, Rabu (28/5/2014).
Saat terjadi serangan, rumah PM Maitiq yang terletak di kawasan Al Andalus Tripoli sedang kosong. Sehingga tak ada anggota keluarganya yang terluka.
Advertisement
"Empat orang bersenjata datang ke rumah dalam dua kendaraan, dan terlibat baku tembak dengan penjaga yang ditempatkan di sana. Menembakkan dua granat mortir," jelas juru bicara perdana menteri yang tak disebutkan identitasnya itu.
Salah satu penyerang ditangkap oleh para penjaga yang berjaga di rumah PM Maitiq, sambung jubir itu. Kini pihak berwenang sedang menunggu hasil pemeriksaan awal, untuk mempelajari motif serangan dan identitas orang-orang yang bertanggung jawab di baliknya.
Libya telah mengalami krisis politik dan keamanan sejak 16 Mei, ketika pensiunan Jenderal Khalifa Hafter memimpin operasi bersenjata di timur kota Benghazi. Hafter menuntut pembentukan sebuah pemerintahan darurat, untuk memimpin negara sampai pemilihan yang dijadwalkan 25 Juni.
Ahmad Matiq terpilih sebagai perdana menteri baru negara itu pada Senin 5 Mei 2014 waktu setempat. Ia menggantikan Perdana Menteri sebelumnya, Abdullah al-Thinni, yang mengundurkan diri sepekan setelah menjabat pada 13 April 2014, karena keluarga dan dirinya diteror dengan serangan sekelompok orang bersenjata. (Yus)