Polisi Pakistan Tangkap 4 Pelaku Pelemparan Wanita Hingga Tewas

Polisi juga menangkap ayah wanita itu yang telah mengakui melakukan pembunuhan. Polisi tengah mencari 2 saudara laki-laki korban.

oleh Rinaldo diperbarui 31 Mei 2014, 12:11 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2014, 12:11 WIB
Perempuan Pakistan dilempari batu hingga tewas
Perempuan Pakistan dilempari batu hingga tewas (Ein)

Liputan6.com, Lahore - Polisi Pakistan mengatakan mereka telah menangkap 4 orang yang terkait dengan pembunuhan Farzana Parveen, seorang wanita hamil yang dipukuli dan dilempari batu sampai mati oleh keluarganya karena menikah tanpa izin mereka.

"Polisi menangkap 4 orang Kamis malam dari desa mereka di Distrik Nankana," kata Nayab Haider Rizvi, juru bicara polisi di Lahore, Jumat 30 Mei 2014 waktu setempat.

Seperti dilansir BBC, polisi juga telah menangkap ayah wanita itu dan mengatakan bahwa ia telah mengakui melakukan pembunuhan. Polisi kini juga tengah mencari 2 saudara laki-laki korban.

Kasus yang mengejutkan ini telah memusatkan perhatian banyak pihak pada kekerasan terhadap perempuan di Pakistan serta sistem hukum yang lemah di negara itu atas perlindungan terhadap kaum hawa.

Ratusan perempuan yang tergabung dalam gerakan Mayoritas Muslim Pakistan mengatakan, para perempuan itu dibunuh setiap tahun dalam apa yang disebut "pembunuhan demi kehormatan" oleh suami atau saudara laki-laki atas pelanggaran seksual yang dipandang membawa malu keluarga.

Para aktivis mengatakan mereka yang melakukan kejahatan seperti itu sering dibebaskan atau diberi hukuman ringan. Hal inilah yang menyebabkan kejadian serupa terus terulang

Sementara itu, pihak berwenang mengatakan bahwa suami wanita itu, Muhammad Iqbal, sebelumnya pernah dituduh membunuh istri pertamanya pada tahun 2009. Namun pihak berwenang dan kerabat pria itu mengatakan kasus ini dibatalkan setelah ia diampuni keluarga wanita itu.

Di bawah hukum Pakistan, mereka yang dituduh karena pembunuhan dapat membatalkan kasus pidana mereka jika anggota keluarga almarhum memaafkan mereka atau menerima apa yang disebut "uang darah".

Sedangkan Iqbal sendiri mengancam akan bunuh diri jika para pembunuh istri keduanya tidak dibawa ke pengadilan. Dia mengatakan tidak mendapat keadilan atas apa yang dialami oleh istrinya itu.

"Jika saya tidak mendapatkan keadilan atas pembunuhan anak yang belum lahir dan istri saya, saya akan melakukan bakar diri di tempat yang sama di mana istri saya dibunuh dan akan pergi dari dunia ini," katanya Jumat kemarin.

Farzana Parveen, yang tengah hamil 3 bulan tewas dilempari batu dan tongkat oleh sekitar 20 orang yang merupakan kerabatnya sendiri. Tindakan itu dilakukan keluarga karena wanita itu dinilai telah menodai kehormatan keluarga dengan memilih menikah dengan pria pilihannya, ketimbang dengan lelaki yang dijodohkan dengannya.

Peristiwa pada Selasa 27 Mei itu terjadi di depan Pengadilan Kota Lahore. Ketika itu, Farzana dan suaminya, Muhamamad Iqbal tengah menjalani persidangan atas tudingan penculikan yang dilaporkan keluarga Farzana. Keluarga wanita itu menilai Iqbal telah menculik Farzana dari mereka. Meski menurut Iqbal, dirinya hanya menikahi Farzana.

Farzana awalnya diseret seorang anggota keluarga dari dalam pengadilan. Kemudian ketika berada di luar, wanita 25 tahun diserang keluarganya menggunakan batu bata dan tongkat. Ia meninggal di lokasi. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya