Liputan6.com, Ballarat - Sekitar 250 orang berkumpul di sebuah kapel di Doveton Park Funeral Centre, Ballarat, Australia. Untuk memberikan penghormatan kepada Marcus Volke, koki yang bunuh diri setelah membunuh secara sadis pasangannya, Mayang Prasetyo, transgender asal Indonesia.
Tak ada lantunan tembang mendayu-dayu. Volke dilepas dengan alunan lagu "Killer Queen". Hits grup band Queen, "Another One Bites The Dust" and "Don’t Stop Me Now" juga diperdengarkan.
Meski mendiang telah melakukan tindakan sadis -- membunuh, memutilasi, bahkan memasak potongan tubuh Mayang Prasetyo -- para pelayat mengingatnya sebagai sosok yang "penyayang, loyal, penuh perhatian. Seorang pria bermata biru dengan senyumnya yang nakal".
Mantan teman sekolahnya, Lee Swagerman mengingat Volke sebagai sosok yang bisa diandalkan.
Selama 45 menit upacara pemakaman, tak ada satu pun orang di pemakaman yang menyinggung kejahatan pria 28 tahun itu, yang saking kejamnya menggegerkan Australia juga Indonesia -- kampung halaman Mayang.
Sebelumnya pada 4 Oktober lalu, anggota polisi Australia yang mendapat laporan adanya bau busuk menyengat mendatangi tempat tinggal Volke di Australia. Sesaat kemudian, mereka menemukan potongan tubuh Mayang Prasetyo berserakan di apartemen mewah itu.
Volke yang melarikan diri ditemukan berlumuran darah di tempat sampah. Ia diduga kuat bunuh diri.
Volke diketahui tumbuh besar di North Ballarat, kedua orangtuanya cukup dikenal dan dihormati di lingkungannya. Ayahnya punya dojo karate di mana mendiang mendapatkan sabuk hitam.
Keluarganya yakin, Volke bekerja di sebuah kapal pesiar -- di mana pembunuh itu mengaku bertemu Mayang Prasetyo.
Koki, yang pernah bekerja di sebuah rumah hiburan di Melbourne, pindah ke Brisbane, hanya beberapa pekan sebelum membunuh Mayang.
Sejumlah rekan mengaku, Volke jarang bicara soal pasangan sesama jenisnya itu, setelah mereka menikah di luar negeri. Di Denmark.
Pada malam ketika Volke memasak potongan tubuh Mayang Prasetyo, ia sempat menelepon teknisi, melaporkan ada masalah dengan peralatan masaknya.
"Hai, apakah ini teknisi 24 jam," tanya Volke kepada teknisi listrik Brad Coyne dalam rekaman percakapan telepon yang didapat Ten Eyewitness News, seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (16/10/2014).
"Aku mengalami sedikit masalah. Aku sedang memasak menggunakan kompor. Volke menanyakan apakah Coyne bisa memperbaiki peralatannya malam itu juga. Namun, saat sang teknisi pergi ke apartemen itu, ia mencium bau busuk. Dari jasad Mayang Prasetyo. (Riz)
Koki Sadis Pembunuh Mayang Prasetyo Dimakamkan
Di malam ketika Volke memasak potongan tubuh Mayang Prasetyo, ia sempat menelepon seorang teknisi.
Diperbarui 16 Okt 2014, 18:45 WIBDiterbitkan 16 Okt 2014, 18:45 WIB
Sebelumnya, seorang chef Marcus Peter Volke, 28 diketahui memutilasi dan merebus istrinya, WNI transgender asal Lampung, Mayang Prasetyo, Australia, (6/10/14). (Dailymail) ... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 InternasionalMyanmar Diguncang Gempa Susulan Magnitudo 6,4
8 9 10
Berita Terbaru
Saham Sinarmas Land Melonjak Setelah Umumkan Delisting di Bursa Singapura
Transjakarta Tetap Layani Penumpang Saat Lebaran, Catat Jadwal Operasionalnya
Imbas Gempa Bumi Myanmar di Bangkok Thailand, 10 Tewas dan Lebih dari 100 Orang Lainnya Hilang
Inflasi Amerika Serikat Jadi Mimpi Buruk Bitcoin
6 Potret Artis Ikut Tren Viral Ala Studio Ghibli, Chelsea Islan hingga Fendy Chow
Hari Raya Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1446 H Berpotensi Digelar Serentak Senin 31 Maret 2025
Dijuluki Ne Zha Asal China, Bocah 10 Tahun Ini Selamat Usai 24 Jam Terombang-ambing di Lautan
Tinjau Soetta, Kapolri Instruksikan Patroli Agar Pemudik Aman-Nyaman
Nyepi 2025: Sabtu, 29 Maret, Bali Hening dalam Refleksi Suci
Ramadhan Sendirian? Ini Tantangan, Hikmah, dan Cara Mengatasinya
Eva Dwiana Tinjau Posko Pemudik, Pastikan Pelayanan Optimal Selama Perjalanan Lebaran
Cara Menghilangkan Grok Grok pada Bayi: Panduan Lengkap untuk Orang Tua