Liputan6.com, Nuremberg - 20 November 1945 atau tepat 69 tahun lalu menjadi hari dimulainya pembalasan kepada para pemimpin Nazi atas kejahatan perang yang telah mereka lakukan sejak kekuasaan kelompok pimpinan Adolf Hitler itu mulai runtuh. Ada 20 petinggi Nazi -- selain Adolf Hitler yang saat itu sudah tewas -- menjalani sidang bersamaan di Pengadilan Kota Nuremberg, Jerman.
Mereka yang disidang di antaranya Hermann Goring sebagai Komandan Angkatan Udara Jerman saat dikuasai Nazi dan dan Albert Speer yang merupakan teman dekat Hitler.
Para terdakwa duduk berdampingan di kursi pesakitan yang memanjang dan mencapai 2 baris. Sedangkan polisi militer asal Amerika Serikat duduk dan menjaga ketat mereka.
Sidang yang dipimpin empat hakim dari Pengadilan Militer Internasional itu dimulai dengan pembacaan tuntutan terhadap para terdakwa. Puluhan pemimpin Nazi itu didakwa atas melancarkan agresi perang, melanggar etika perang, dan melakukan pembantaian.
Hakim Ketua yang berasal dari Inggris, Geoffrey Lawrence mengatakan sidang ini merupakan peristiwa bersejarah dan sangat penting bagi umat manusia di seluruh dunia.
"Untuk itu, para pihak penegak hukum yang terlibat harus bekerja dengan benar dan jangan takut, demi menegaskkan keadilan," ujar Lawrence, seperti dimuat BBC History On This Day, Kamis (20/11/2014).
Setelah melalui sejumlah proses, 11 pemimpin Nazi di antaranya divonis hukuman mati, termasuk Hermann Goring digantung mati pada 15 Oktober 1946. Jasadnya dikremasi dan abunya dilarung ke laut.
Sementara 9 pemimpin Nazi lainnya dijatuhi hukuman penjara antara 10 hingga 10 tahun. Albert Speer dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.
Nazi bertanggung jawab atas pembantaian terhadap ribuan orang Yahudi pada masa Perang Dunia II. Rezim tersebut runtuh pada pertengahan 1945 setelah Berlin dikepung Uni Soviet. Kemudian pada 1 Mei 1945, Adolf Hitler ditemukan tewas, diduga bunuh diri.
Sejarah juga mencatat pada 20 November tahun 1998, Zarya, modul pertama dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) diluncurkan. Pada tanggal yang sama di tahun 1992, Xanana Gusmao ditangkap TNI usai bergerilya di Timor Timur yang kini merdeka dan mejadi negara Timor Leste. Xanana Gusmao -- yang bebas setelah Soeharto lengser -- menjadi Presiden Timor Leste hingga sekarang. (Riz/Nan)
20-11-1945: Para Pemimpin Nazi Disidang Massal
Para terdakwa duduk berdampingan di kursi pesakitan yang memanjang dan mencapai 2 baris.
diperbarui 20 Nov 2014, 06:00 WIBDiterbitkan 20 Nov 2014, 06:00 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Duduk yang Benar: Panduan Lengkap untuk Postur Tubuh Sehat
Indonesia Vs Jepang, Intip Perbandingannya di Berbagai Sektor
Tecno Rilis Megabook K16S, Laptop 16 Inci dengan Harga Rp 6 Juta
Sinopsis dan Daftar Pemain Film 'Maafmu Bahagia Kita'
Jelang Fun Match, Elsa Japasal Pyswar ke Tim Bondol JPG dan Sabreena Dressler
Perjalanan Timnas Indonesia di Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Jepang Jadi Tantangan Tersulit
5 Pernyataan Ridwan Kamil saat Kampanye Akbar, Janjikan Sekolah Gratis hingga 1 Juta Lapangan Pekerjaan
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Jepang, Siapa Unggul?
Produsen Es Krim Ben & Jerry’s Gugat Unilever atas Upaya Membungkam Suara Pro-Palestina
6 Potret Aliando dan Richelle Skornicki Gandengan Tangan, Akui Telah Berpacaran
Viral Film Bila Esok Ibu Tiada Raih 301 Ribu Penonton Hari Pertama, Tertinggi ke-8 Sepanjang Sejarah
Kondisi Pemain Timnas Indonesia Jelang Kontra Jepang, Lebih Kondusif Dibanding saat Lawan China