Kanye West Jual Kaus Bergambar Swastika Seharga Rp300 Ribuan Usai Mengaku Nazi

Kanye West, yang kini dikenal sebagai Ye, kembali menuai kontroversi dengan menjual kaus bergambar swastika, simbol Nazi, di situsnya. Itu menjadi puncak setelah beberapa hari sebelumnya, ia mencuit dukungan terhadap Nazi.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 11 Feb 2025, 09:30 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2025, 09:30 WIB
Kanye West Jual Kaus Bergambar Swastika Seharga Rp300 Ribuan Usai Mengaku Nazi
Kanye West. (dok. Matt Winkelmeyer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kanye West melanjutkan aksi kontroversialnya dengan menjual kaus bergambar swastika di lamannya seharga USD20 atau sekitar Rp326.900. Kaus putih tersebut sontak menuai kemarahan warga Yahudi yang nenek moyangnya sebagian pernah menjadi korban Holocaust.

Mengutip The Globe and Mail, Selasa (11/2/2025), situs web tersebut tidak memiliki informasi lain selain gambar produk yang menawarkan tiga ukuran, dengan nama produk HH-01. Namun, berdasarkan pantauan Lifestyle Liputan6.com, kaus bergambar simbol Nazi yang dimaksud sudah menghilang dari situs. Hanya tertulis 'no item' dalam warna hitam dengan latar putih di situs tersebut.

Mengutip CNN, rapper sekaligus pebisnis yang mengubah namanya menjadi Ye itu sebelumnya membeli slot iklan di TV lokal selama Super Bowl pada Minggu, 9 Februari 2025. Iklannya menampilkan Ye seperti duduk di kantor dokter gigi sambil merekam iklan 30 detik dengan iPhone untuk mendorong orang mengunjungi situs Yeezy miliknya.

Menurut Hollywood Reporter, meskipun ditayangkan selama Super Bowl, iklan yang bukan ditayangkan di saluran Fox dengan hanya beberapa penonton yang menyaksikannya. Fox, yang tidak segera menanggapi permintaan komentar dari CNN, tidak memiliki kontrol atas semua iklan yang ditayangkan di afiliasinya.

Begitu pula dengan Shopify, platform online yang menangani pesanan kaus tersebut. Shopify tidak menanggapi pertanyaan tentang apakah mereka menyadari produk tersebut, apakah itu melanggar kebijakan apa pun, dan apakah mereka akan menurunkan situs web tersebut. The Globe and Mail melaporkan CEO Shopify Tobi Lütke sebelumnya menekankan bahwa perusahaan harus menghindari menjadi penengah moral. Namun, sejumlah mantan eksekutif perusahaan itu mengecam perusahaan yang dianggap mengabaikan kritik tersebut.

Kanye West Mengaku Nazi

Kanye West bertemu Donald Trump
Rapper Kanye West ketika bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump di Oval Office, Gedung Putih, Kamis (11/10). West mengenakan topi bertuliskan slogan yang kerap digaungkan Trump, yakni "Make America Great Again". (SAUL LOEB / AFP)... Selengkapnya

Penjualan kaus itu terjadi setelah dalam beberapa hari sebelumnya, Kanye mengunggah banyak pesan antisemit di akun X-nya. Dilansir dari People dan NBC News pada Senin, 10 Februari 2025, sejak Jumat pagi waktu setempat ia berkoar-koar di platform tersebut. Salah satu yang paling parah, adalah cuitannya yang berbunyi 'I love Hitler' dan 'I am Nazi'.

"Aku enggak bakal minta maaf soal komentar tentang Yahudi. Aku bisa bilang apa pun yang kumau selamanya, ban***t. Mana permintaan maaf kepadaku setelah akunku dibekukan, b****at," tulisnya.

Dalam unggahan lain, ia menulis, "Semua orang kulit putih adalah rasis" dan menyatakan bahwa orang harus membiasakan diri dengan pemimpin antisemitis. Mantan suami Kim Kardashian ini juga merespons pose Elon Musk dalam inagurasi Donald Trump yang disebut-sebut banyak orang mirip dengan salam Nazi. "Nazi swag," tulisnya.

CNN melaporkan bahwa West tampaknya menonaktifkan akun miliknya sendiri pada Minggu malam, pekan lalu. "Saya keluar dari Twitter. Saya menghargai Elon karena mengizinkan saya melampiaskan, menggunakan dunia sebagai papan suara sangat menenangkan," tulisnya.

Cuitan Kanye Pangkal Kerugian Bisnis Besar

[Bintang] Kanye West
Kanye West bersama sang istri, Kim Kardashian terkenal sebagai pasangan yang romantis. Namun beberapa hari ini tersiar rumor keduanya akan segera bercerai, meski belum diketahui kebenarannya. (AFP/Bintang.com)... Selengkapnya

Menanggapi pengguna yang mengeluh tentang West, Elon Musk pun bereaksi. Ia menulis, "Mengingat apa yang telah dia unggah, akunnya sekarang diklasifikasikan sebagai NSFW. Anda seharusnya tidak melihat itu lagi." NSFW berarti tidak aman untuk pekerjaan.

West sebelumnya diskors dari Twitter, nama X semula, pada 2022 atas cuitannya yang disebut Musk bernada hasutan untuk kekerasan. Akun tersebut diaktifkan kembali pada Juli 2023.

Komentar kontroversial West sebelumnya menyebabkan kerugian bisnis untuknya. Gap dan Adidas termasuk dalam merek yang memutus kerja sama bisnis dengan suami Bianca Censori itu. Pada 2022, beberapa orang yang dulunya dekat dengan artis tersebut mengatakan kepada CNN bahwa dia telah lama terpesona oleh Hitler dan pernah ingin menamai album dengan nama pemimpin Nazi tersebut.

Dalam unggahan lain, Kanye West juga menyebut Diddy---rapper yang terbelit aneka kasus kekerasan seksual—harusnya dibebaskan. Ia juga mengomentari respons negatif atas penampilan nyaris bugil sang istri, Bianca Censori, dalam Grammy Awards 2025 lalu. "Aku berkuasa atas istriku," tulisnya. Ia juga menyindir, dengan mengatakan ini bukanlah 'bualan' kaum melek feminis—atau woke.

Kehilangan Kontrak Miliar Rupiah Usai Bianca Censori Telanjang di Grammy Awards 2025

Detik-detik Bianca Censori Buka Jubah hingga Telanjang di Karpet Merah Grammy Awards 2025
Bianca Censori dan Kanye West di karpet merah Grammy Awards 2025. (dok. Frazer Harrison / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)... Selengkapnya

Kanye West dikabarkan kehilangan kontrak senilai USD20 juta (sekitar Rp326,28 miliar) di Jepang menyusul aksi kontroversial istrinya di Grammy Awards 2025. Rapper berusia 47 tahun itu muncul dengan Bianca Censori yang telanjang di karpet merah acara penghargaan di Los Angeles, pada Minggu, 2 Februari 2025.

Dikutip dari Chanel News Asia, Selasa, 4 Februari 2025, sebuah sumber mengatakan kepada media Inggris, Daily Mail, "Kanye hanya mengacaukan setiap kesempatan yang datang kepadanya. Aksi itu menyeramkan, melampaui kepercayaan dan telah disambut dengan horor di Jepang."

Kanye West dijadwalkan untuk tampil dua kali di Tokyo Dome pada Mei 2025. Namun, tingkahnya di Grammy Awards 2025 membuat penyelenggara acara di Jepang berubah pikiran.

Sumber dalam menambahkan, "Jepang sedang mengalami kebangkitan budaya tentang hak-hak perempuan dan gerakan MeToo sangat kuat di sini. Apa yang dia lakukan dianggap sebagai tindakan pengendalian paksa yang sama sekali tidak dapat diterima. Dia benar-benar salah menilai budaya Jepang."

West dikatakan telah salah menilai toleransi rakyat Jepang. Pendiri Yeezy yang diketahui tinggal di sebuah hotel di Jepang hampir sepanjang waktu pada tahun lalu tidak pernah membayangkan bahwa penyelenggara konser akan menarik dukungan mereka.

Infografis Ambisi Israel Bangun Zona Demiliterisasi di Gaza dan Tudingan Genosida. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ambisi Israel Bangun Zona Demiliterisasi di Gaza dan Tudingan Genosida. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya