Polisi Prancis Rilis Foto 2 Terduga Pelaku Teror Charlie Hebdo

Polisi Paris, Prancis telah merilis foto dua pria yang disebut-sebut sebagai penembak di kantor majalah satire Charlie Hebdo.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Jan 2015, 11:19 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2015, 11:19 WIB
Cherif Kouachi(kiri) dan Said Kouachi (kanan) diduga melakukan teror di charlie hebdo. (CNN)
Dua pria diduga pelaku teror di kantor Charlie Hebdo. Keduanya, yakni Cherif Kouachi(kiri) dan Said Kouachi (kanan). (CNN)

Liputan6.com, Paris - Polisi Paris, Prancis merilis foto dua pria yang diduga sebagai pelaku teror  penembakan yang menewaskan 12 orang di kantor majalah satire, Charlie Hebdo.

"Keduanya bersaudara yang usianya sekitar 30 tahunan," kata Wakil Walikota Paris, Patrick Klugman seperti dimuat CNN, Kamis (8/1/2014). Kedua orang itu adalah Said Kouachi dan Cherif Kouachi, yang berusia 32 tahun, dan 34 tahun.

Sementara, terduga ketiga, Hamyd Mourad yang baru berusia 18 tahun, dilaporkan telah menyerahkan diri kepada polisi pada Rabu malam pukul 23.00 waktu setempat (atau pukul 05.00 WIB). "Dia telah ditahan," kata seorang sumber. Namun kebenaran berita tersebut belum dapat dikonfirmasi.

Polisi Prancis melakukan perburuan besar-besaran untuk menangkap pelaku yang memakai topeng dan berpakaian hitam saat menyerang kantor majalah satire Charlie Hebdo pada Rabu 7 Januari 2015.

Sebuah unit taktis disiagakan dalam operasi di area sekitar 144 kilometer (90 mil) dari Paris, tepatnya di Reims. Pihak berwenang belum mengungkapkan rincian tentang target operasi di kawasan itu.

Pihak berwenang Perancis berjanji untuk meningkatkan keamanan dan menangkap mereka yang terlibat. "Semuanya akan dilakukan untuk menangkap (para teroris). Kami juga harus melindungi semua fasilitas umum. Pasukan keamanan akan dikerahkan di tempat yang terdeteksi ada ancaman," kata Presiden Prancis, Francois Hollande dalam pidato Rabu malam.

Memang ada 3 orang yang terindikasi terlibat, "Namun terlalu dini untuk mengatakan apakah para tersangka beroperasi sendiri," kata analis terorisme CNN, Paul Cruickshank.

Polisi Prancis mengatakan dua tersangka masih berkeliaran setelah melarikan diri. Mereka diduga melengkapi diri dengan senjata, dan bisa jadi menebar bahaya di tempat lain.

Dalam sebuah pernyataan di website mereka, polisi nasional Perancis meminta informasi tentang keberadaan tersangka Cherif Kouachi dan Said Kouachi, memperingatkan bahwa keduanya bisa saja masih bersenjata dan berbahaya.

Charlie Hebdo dikenal sering memicu kontroversi dengan artikel atau kartun mereka yang bernada satire atau menyindir pemimpin politik maupun spiritual. Media itu pernah memuat karikatur Nabi Muhammad. Tweet terakhir mereka menyindir Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS -- kelompok militan yang merajalela di Suriah dan Irak. Namun, belum ada konfirmasi apakah kelompok militan itu ada di balik serangan teror. (Tnt/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya