Pelaku Penembakan di Kantor Majalah Charlie Hebdo Terus Diburu

Kesatuan anti-teror kepolisian Prancis, pada Rabu 7 Januari malam waktu setempat, melancarkan operasi penggerebekan di Kota Reims.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Jan 2015, 09:45 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2015, 09:45 WIB
kantor charlie hebdo
Penembakan di media Prancis Charlie Hebdo. (Reuters)

Liputan6.com, Paris - Kesatuan anti-teror kepolisian setempat, Rabu 7 Januari malam waktu setempat, melancarkan operasi penggerebekan di Kota Reims, 140 kilometer dari Paris. Hal itu dilakukan demi membekuk pelaku penyerangan kantor redaksi majalah Prancis Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang.

Stasiun televisi lokal menyiarkan tayangan sejumlah penembak jitu berseragam serba hitam dari kesatuan anti-teror di suatu ruas jalan Kota Reims. Namun, aparat menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai operasi tersebut.

Namun, koresponden BBC, Lucy Williamson, mengatakan kepolisian telah merilis nama tiga pelaku penyerangan, yakni Hamyd Mourad serta kakak beradik Said Kouachi dan Cherif Kouachi. Mereka diketahui berusia 18 tahun, 32 tahun, dan 34 tahun.

"Cherif Kouachi pernah dijebloskan ke penjara pada 2008 selama tiga tahun, karena menjadi anggota sebuah kelompok yang mengirim pejuang jihad ke Irak," demikian diberitakan media setempat seperti dikutip dari BBC, Kamis (8/1/2015).

Menurut kabar yang beredar, Hamyd Mourad telah menyerahkan diri kepada polisi pada Rabu malam pukul 23.00 waktu setempat (atau pukul 05.00 WIB). "Dia telah ditahan," kata sumber tersebut.

Meski demikian, BBC belum dapat memverifikasi pernyataan sumber tersebut. Para penyerang sempat tertangkap kamera video amatir saat beraksi.

Detik-detik Penyerangan

Penyerangan ke kantor redaksi Charlie Hebdo dilakukan ketika para jurnalis tengah menggelar rapat redaksi mingguan.

Kartunis majalah itu, Corinne Rey, mengatakan pria-pria bersenjata tersebut memasuki gedung setelah memaksanya memasukkan kode untuk membuka pintu gedung.

"Mereka mengaku dari Al-Qaeda," ujar Rey, sembari menambahkan bahwa para penyerang berbahasa Prancis dengan fasih.

Tembakan yang dilepaskan para penyerang mengakibatkan 12 orang tewas, termasuk Pemimpin Redaksi Stephane Charbonnier, kartunis Wolinski dan Cabu, serta ekonom dan kontributor majalah itu, Bernard Maris.

Sejumlah saksi mata mengaku mendengar paling tidak 50 tembakan dihamburkan para penyerang di dalam kantor Charlie Hebdo dan di luar gedung. Mereka tertangkap kamera video amatir yang memperlihatkan mereka tengah menembak seorang polisi dari jarak dekat di trotoar. Kepolisian mengatakan mereka kabur ke bagian utara Prancis, meninggalkan mobil, dan membajak mobil lain. (Tnt/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya