WNI di Paris: Saya Shocked, Pilih Tinggal di Rumah

Situasi di Paris masih menegangkan dan mencekam pasca-penembakan di dalam kantor majalah Charlie Hebdo hari Rabu 7 Januari 2015.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Jan 2015, 10:38 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2015, 10:38 WIB
Lubang peluru di kantor redaksi majalah Prancis Charlie Hebdo. (Reuters)
Lubang peluru di kantor redaksi majalah Prancis Charlie Hebdo. (Reuters)

Liputan6.com, Prancis - Situasi di Paris masih menegangkan dan mencekam pasca-penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo, Rabu 7 Januari 2015. Peristiwa ini telah membuat Perancis menaikkan tingkat siaga terorisnya ke level tertinggi. WNI di Perancis mengatakan ikut waspada.

"Saya baik-baik saja. Cuma saya sedikit shocked dan cemas, takut, bercampur jadi satu. Saya sekarang lebih pilih tinggal di rumah dan menghindari kerumunan publik," papar warga Indonesia di Paris, Wisnu Nugroho, seperti dikutip dari VOA News, Kamis (8/1/2015).

Saat peristiwa penembakan di kantor majalah Prancis itu, pria yang berprofesi sebagai kepala pelayan di hotel Sofitel ini tengah berada di tempat kerja, berlokasi di daerah La Defense, sekitar 30 menit dari lokasi penembakan.

"Ada teman saya yang beri tahu ada serangan teroris di Paris dan akibatnya ada 12 orang meninggal. Saya langsung kaget. Secara nggak langsung, karena saya tinggal tidak jauh dari Paris terus saya bisa membayangkan bagaimana situasinya saat itu," papar pria yang sudah tinggal di Perancis selama delapan tahun ini.

"Saya bekerja di daerah La Defense, itu adalah distrik bisnis terbesar di Eropa. Yang saya takutkan juga kejadiannya bakal terjadi di sekitar sini, karena banyak perusahaan-perusahaan internasional," sambung dia.

Pasca-penembakan di kantor Majalah Charlie Hebdo, keamanan di Paris langsung diperketat. Sekolah-sekolah banyak yang dipulangkan lebih awal. Namun, Wisnu mengatakan transportasi umum masih terus berjalan dan pusat-pusat perbelanjaan tetap buka.

"“Hari ini, hari pertama sale di Perancis dan akan berlangsung selama 6 minggu. Mungkin yang akan dilakukan pemerintah adalah memperketat penjagaan terutama di department store (seperti) Galeries Lafayette, terus penjagaan di menara Eiffel, Arc de Triomphe, Champs-Elysees, yang pasti juga ya La Defense ini," jelas pria berumur 29 tahun ini.

Melalui situsnya, KBRI di Paris mengimbau warga negara Indonesia yang tinggal atau tengah berada di Paris dan sekitarnya untuk tetap waspada dan berhati-hati jika berada di pusat keramaian. (Tnt/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya