Liputan6.com, Jakarta - Masalah Papua masih menjadi isu krusial yang terus dibahas di dunia internasional. Meski, terkadang informasi mengenani Papua tidak tepat dengan fakta sebenarnya.
Bahkan akibat informasi tidak akurat mengenai Papua, nama baik Indonesia sedikit terganggu. Namun, permasalahan kurang tepatnya informasi di wilayah itu, saat ini sudah ditemukan solusinya.
Dalam rapat Kepala Perwakilan Republik Indonesia (Keppri), para peserata rapat yang adalah duta besar, konsulat jenderal dan Konsulat Indonesia di seluruh dunia sepakat untuk memulai kelompok kerja untuk menangani isu-isu Papua.
"Di Kemlu akan dibentuk suatu kelompok kerja khusus untuk menangani isu-isu Papua. Perkembangan Papua," ujar Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kemlu RI Darmansjah Djumala, di kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Kelompok kerja seperti ini, sebelumnya sudah pernah ada di Kementerian Polhukam. Namun, dipastikan Dubes Djumala Pokja di Kemlu dan Polhukam sama sekali tidak terkait.
"Namanya pokja, kelompok kerja atau bahasa Inggrisnya working group. Apakah ini menggantikan desk Papua di Kemenkopolhukam? There is nothing to do (tidak ada hubungannya)," sambung dia.
Pokja inisiatif Kemlu ini, lanjut Djumala, sangat lah penting. Sebab Kemlu sudah saatnya mempunyai pokja yang menyaring, menyalurkan, mendiseminasi informasi.
"Tugas utamanya adalah melakukan manajemen informasi di dalam isu-isu terkait Papua," ujar Darmansjah.
Bukan cuma Pokja, soal maraknya pergerakan kelompok separatisme Papua yang mencari dukungan di luar negeri, Kemlu juga sudah punya resep penangkalnya.
"Caranya, dan ini bukan cara baru, adalah mengadakan engangemet (pendekatan). Kita tidak bisa lagi menggunakan cara-cara yang menarik jarak," sambung dia.
"Engagement kepada siapa? Kepada semua instrumen yang bisa menyebarkan informasi, kepada kelompok-kelompok yang bisa membentuk opini, kepada media, politisi dan bahkan kepada kelompok yang menamakan dirinya sebagai perwakilan separatis," beber Darmansjah.
Ditambahkannya, terobosan-terobosan tersebut nantinya pengaplikasiannya akan transparan. Sebab, saat sekarang adalah era keterbukaan, era globalisasi.
"Kita tidak bisa lagi menjaga jarak, harus engangement. Kita harus melakukan strategi seperti itu," pungkas Darmansjah. (Tnt/Ein)
Jurus Kemlu Cegah Nama Indonesia Tercoreng Isu Papua
Masalah Papua masih menjadi isu krusial yang terus dibahas di dunia internasional. Meski informasinya tak akurat.
diperbarui 05 Feb 2015, 18:34 WIBDiterbitkan 05 Feb 2015, 18:34 WIB
Walau memastikan Dubes Australia Moriarty sudah memenuhi panggilan, Kemlu tak memberikan detail lengkap kapan kedatangannya.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 Jawa Tengah - DIYAsam Urat Tinggi? Coba Aneka Jus Ini
4 Jawa Tengah - DIYInilah 5 Makanan di Sekitar Kita yang Bisa Turunkan Kolesterol
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal SIM Keliling di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung 3-9 Februari 2025
Rahasia Waktu Paling Cepat Doa Dikabulkan, Lakukan Amalan Ini Kata UAH
Kebakaran Manggarai Padam, 2 Rumah dan 1 Pabrik Tahu Hangus Dilalap Api
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Salah Kostum saat Saksikan Persija Jakarta vs PSBS Biak
Prasasti Cikapundung, Jejak Sejarah yang Tersimpan di Sungai Bandung
Saksikan Live Streaming Liga Italia AC Milan vs Inter Milan, Segera Dimulai
Kesaksian Warga soal Pekerja Tewas Tertimbun Longsoran di Proyek Perbaikan Saluran PDAM di Purwakarta
Kebakaran Hebat Gudang Mebel di Tambun Bekasi, Sempat Terdengar Ledakan
Trailer Film Pengepungan di Bukit Duri Dirilis, Jadi Film ke-11 Joko Anwar
Link Live Streaming Liga Inggris Arsenal vs Manchester City, Segera Mulai di SCTV dan Vidio
Hasil Liga Inggris Manchester United vs Crystal Palace: Tren Kemenangan Setan Merah Terhenti
Takbir 5 Kali dalam Sholat Jenazah, Batal atau Tidak? Begini Kata Gus Baha