Pesan Mengharukan dari Pemilik Restoran untuk Pemulung

"Anda manusia yang lebih berharga daripada makanan di tempat sampah...."

oleh Liputan6 diperbarui 15 Apr 2015, 20:36 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2015, 20:36 WIB
Pesan Mengharukan dari Pemilik Restoran untuk Pemulung
"Anda manusia yang lebih berharga daripada makanan di tempat sampah...."

Liputan6.com, Oklahoma - Pada suatu pagi, Ashley Jiron menyadari ada seseorang yang telah mengobrak-abrik tempat sampah restoran miliknya. Perempuan asal Oklahoma, Amerika Serikat itu kemudian memutuskan untuk menempelkan tulisan mengharukan di tong sampah.

Hal itu dilakukan untuk memberi tahu bahwa jika orang yang mengacak-acak tempat sampahnya itu lapar, mereka cukup datang ke restoran miliknya.

"Anda manusia yang lebih berharga daripada makanan di tempat sampah. Mohon datang selama jam operasional untuk menyantap roti isi selai kacang, sayuran, dan minuman tanpa membayar," bunyi tulisan itu seperti dikutip dari BBC, Rabu (15/4/2015).



Pesan mengharukan itu kemudian beredar luas di jejaring sosial Facebook dan Instagram.

"Melihat seseorang yang begitu putus asa mencari makanan membuat hatiku sedih," kata Jiron. "Aku pikir surat itu akan memberi makan satu orang, tapi sekarang mudah-mudahan saya bisa membantu lebih banyak."

Setelah restorannya mendapat perhatian dari masyarakat, Jiron lalu memulai kampanye bertagar #sharethenuts yang diambil dari nama roti isi selai kacang yang dijual di restorannya.

Kampanye itu bertujuan agar orang-orang bisa membagi makanan gratis atau memberikan sumbangan melalui GoFundMe.

Jiron menuturkan, saat ini ia cukup berkontribusi memberi makan kepada ratusan orang. Sementara uang yang diperoleh dari penggalangan dana itu disumbangkan ke tempat penampungan lokal untuk membantu tunawisma, jika dia tidak bisa menyiapkan makanan sendiri.

Restoran milik Jiron baru berjalan sejak 19 Januari lalu. Ia berencana untuk membuat tagar #sharethenuts sebagai bagian dari usaha restorannya. Aksinya itu berakar dari masa-masa sulit, tatkala dia tidak sanggup membayar tagihan.

"Kadang-kadang kami tidak memiliki cukup uang sampai akhir bulan dan kami harus membeli sepotong roti dan beberapa selai kacang dari toko," kenang Jiron.

"Aku berterima kasih kepada negara yang telah mengizinkanku untuk memberi makan anak-anakku, ketika aku sangat membutuhkannya," jelas Jiron. (Tnt/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya