Lalat Kelelawar, Serangga Parasit Penyedot Darah

Mereka mengisap darah sang pengisap darah lainnya.

oleh Indy Keningar diperbarui 10 Jul 2015, 16:30 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2015, 16:30 WIB
Lalat Kelelawar, Serangga Parasit Penyedot Darah
Mereka parasit yang menempel di tubuh induk, yaitu kelelawar.

Liputan6.com, Jakarta Bukankah kelelawar adalah hewan pengisap darah?

Ternyata selain mengisap, mereka juga diisap. Ini terlihat dalam sebuah foto dimana seekor lalat sedang `memberi pelajaran` kepada kelelawar.

Foto itu memberi pengetahuan baru mengenailalat kelelawar, yang menghabiskan waktu hidupnya menempel di tubuh mamalia terbang nokturnal tersebut.

Foto tersebut diambil di Taman Nasional Gorongosa, Mozambique, oleh Profesor Piotr Naskrecki dari Museum of Comparative Zoology, Harvard University. Kini, ilmuwan sedang mempelajari lalat yang sudah berevolusi selama jutaan tahun ini.

Menurut Jen Guyton, mahasiswa Princeton yang mempelajari lalat ini, ada 275 spesies lalat kelelawar dalam famili Nycteribiida dan 225 spesies dalam famili Sterblidar.

“Saya pertama kali melihat lalat kelelawar tahun 2013, saat menarik kelelawar jari panjang dari sarang di survey biodiversity tahunan pertama kami,” ungkap Guyton, dikutip dari Mirror Online.

“Saat saya sedang memegang si kelelawar, tiba-tiba makhluk oranye ini merayap di jari saya. Saya kaget, tidak menyangka hewan invertebrata bisa berjalan cepat.”

Famili Nyxteribiida terdiri dari lalat-lalat parasit yang tidak bersayap. Menurut Guyton, proses evolusi lalat kelelawar masih belum jelas, namun dipercaya jutaan tahun lalu mereka hidup dari menyantap keringat, sel kulit mati, atau bahkan kotoran kelelawar.

Entah bagaimana caranya, lalat ini berevolusi sehingga mereka mengonsumsi darah kelelawar –dengan menempel pada bulu perut mereka. (Ikr/heidy)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya