Rangkaian Bom Bunuh Diri Tewaskan Puluhan Orang di Nigeria

Sehari sebelumnya, 2 pemboman mengguncang sebuah pasar di Kota Gombe yang menewaskan sedikitnya 48 orang dan melukai 58 lainnya.

oleh Rinaldo diperbarui 17 Jul 2015, 19:37 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2015, 19:37 WIB
40 Tewas di 2 Ledakan Bom Guncang Nigeria, Ulah Boko Haram?
Sejauh ini belum jelas penyebab kedua ledakan yang terjadi di Kota Jos itu. Meski serangan sebelumnya dilakukan Boko Haram.

Liputan6.com, Yobe - Seorang bocah perempuan berusia 10 tahun dan seorang wanita tua melakukan bom bunuh diri dengan target warga muslim yang tengah berdoa di timur laut Negara Bagian Yobe, Nigeria, Jumat ini. Serangan ini menewaskan 9 orang dan melukai 18 lainnya.

"Mereka meledakkan perangkat yang telah diatur oleh orang lain di luar lokasi kejadian, di mana ketika itu jemaah sedang berkumpul untuk berdoa di Kota Damaturu," kata Kolonel Sani Kukasheka Usman seperti dikutip CNN, Jumat (17/7/2015).

Sehari sebelumnya, 2 pemboman secara bersamaan mengguncang sebuah pasar di Kota Gombe yang menewaskan sedikitnya 48 orang dan melukai 58 lainnya, kata seorang pejabat Palang Merah.

"Salah satu ledakan itu disebabkan oleh seorang pembom bunuh diri wanita, yang lain oleh bom yang disembunyikan di pasar," kata Kolonel Sani.

Serangan mematikan terus melanda wilayah di mana kekerasan yang dituduhkan dilakukan kelompok militan Islam, Boko Haram telah menewaskan ratusan orang dalam beberapa pekan terakhir.

Pemberontakan Mematikan

Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru. Tapi, Boko Haram sebelumnya mengakui bertanggung jawab atas serangan di stasiun bus dan pasar di Gombe dan kota-kota utara lainnya.

Damaturu, yang berada sekitar 185 kilometer (115 mil) timur laut dari Gombe, telah berulang kali menjadi target serangan Boko Haram di masa lalu.

"Awal pekan ini, orang-orang bersenjata membarikade jalan raya yang menghubungkan Damaturu ke kota lain dan menewaskan lebih dari 20 pengendara," kata seorang anggota parlemen.

Boko Haram, yang telah berjanji setia kepada kelompok ekstremis Islam ISIS, tampaknya telah mengintensifkan kampanye kekerasan brutal di utara dan tengah Nigeria baru-baru. Namun, militer Nigeria mampu menghentikan serangan dan pemboman yang sering terjadi.

Pemerintah Presiden Nigeria Muhammadu Buhari --yang menjabat pada Mei berjanji untuk meningkatkan perang melawan kelompok teroris - mengatakan baru-baru itu akan terbuka untuk pembicaraan dengan militan di beberapa tahap. (Ado/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya