Liputan6.com, Moskow - Rusia dan Estonia saling bertukar mata-mata yang masing-masing sedang menjalani hukuman. Pertukaran dilakukan di atas sebuah jembatan yang memisahkan kedua negara.
Pejabat keamanan Estonia, Eston Kohver telah dijatuhi hukuman 15 tahun di penjara Rusia bulan lalu. Dia ditukarkan dengan Aleksei Dressen, yang dipenjara di Estonia pada tahun 2012 atas tuduhan melakukan kegiatan mata-mata untuk Moskow.
Seperti dilansir BBC, Minggu (27/9/2015), kasus Kohver sebelumnya telah memprovokasi pertikaian diplomatik. Estonia dan Uni Eropa bersikeras kalau ia diculik dari tanah Estonia, namun Rusia membantah.
Advertisement
Sedangkan Dressen adalah mantan perwira polisi keamanan Estonia, yang dinyatakan bersalah memberikan data rahasia ke Rusia setelah kemerdekaan Estonia pada tahun 1991. Dia ditangkap pada 2012 bersama istrinya, Victoria Dressen, yang diberi hukuman percobaan.
Menurut Dinas Keamanan Federal Rusia, pertukaran berlangsung di sebuah jembatan di atas Sungai Piusa yang memisahkan wilayah Pskov di barat Rusia dan Polva County di Estonia.
"Pertukaran dilakukan setelah negosiasi jangka panjang," ujar Kepala Dinas Keamanan Internal Estonia, Arnold Sinisalu dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Sedangkan Kohver yang turut hadir dalam konferensi pers itu mengatakan dia senang bisa kembali ke rumah dan mengucapkan terima kasih kepada semua otoritas yang membantu dirinya kembali ke Estonia.
Hubungan antara Rusia dan negara tetangganya di kawasan Baltik itu memang tak begitu baik karena Estonia bergabung dengan NATO dan Uni Eropa pada 2004. Hubungan mereka makin memburuk sejak krisis di Ukraina, di mana Rusia dituduh mempersenjatai separatis di timur yang dengan tegas disangkal Moskow. (Ado/Vra)