Terbukti menjadi mata-mata, mantan anggota Angkatan Laut AS, Robert Hoffman, dibui. Pria berusia 40 tahun itu pun diganjar hukuman 30 tahun penjara.
Pengadilan federal di Norfolk, Virginia, menyatakan Hoffman memberikan informasi rahasia kepada orang-orang yang dia yakini adalah agen spionase Rusia. Demikian dikutip Liputan6.com dari BBC, Selasa (11/2/2014).
Padahal orang-orang itu sebenarnya agen FBI yang sedang menyamar. Karena itulah aksi Hoffman berhasil dibongkar.
"Mantan teknisi cryptologist pada kapal selam AS itu telah memberikan file rahasia tentang pelacakan kapal," ungkap Jaksa terkait kasus Hoffman.
Menurut pejabat Departemen Kehakiman AS John Carlin, aksi Hoffman benar-benar membahayakan negara.
"Dengan mencoba memberikan rahasia militer Amerika, Robert Hoffman menempatkan aparat AS dan negara ini dalam bahaya," ujar Carlin setelah vonis terhadap Robert dijatuhkan.
"Vonis ini harus menjadi peringatan kepada orang lain, yang akan membahayakan rahasia negara kita," tambah Carlin.
Hoffman ditangkap pada Desember 2012 dan dinyatakan bersalah pada Agustus 2013. Namun kasusnya baru diungkap ke publik baru-baru ini. (Tnt/Yus)
Baca juga:
Pengadilan federal di Norfolk, Virginia, menyatakan Hoffman memberikan informasi rahasia kepada orang-orang yang dia yakini adalah agen spionase Rusia. Demikian dikutip Liputan6.com dari BBC, Selasa (11/2/2014).
Padahal orang-orang itu sebenarnya agen FBI yang sedang menyamar. Karena itulah aksi Hoffman berhasil dibongkar.
"Mantan teknisi cryptologist pada kapal selam AS itu telah memberikan file rahasia tentang pelacakan kapal," ungkap Jaksa terkait kasus Hoffman.
Menurut pejabat Departemen Kehakiman AS John Carlin, aksi Hoffman benar-benar membahayakan negara.
"Dengan mencoba memberikan rahasia militer Amerika, Robert Hoffman menempatkan aparat AS dan negara ini dalam bahaya," ujar Carlin setelah vonis terhadap Robert dijatuhkan.
"Vonis ini harus menjadi peringatan kepada orang lain, yang akan membahayakan rahasia negara kita," tambah Carlin.
Hoffman ditangkap pada Desember 2012 dan dinyatakan bersalah pada Agustus 2013. Namun kasusnya baru diungkap ke publik baru-baru ini. (Tnt/Yus)
Baca juga:
Soal Penyadapan, Kanselir Jerman Kembali Kecam AS dan Inggris
Bajak Twitter Umumkan Suami Selingkuh, Istri Menteri Tewas
Baca Juga
Advertisement